Bab 14. Tanggal

728 73 5
                                    


Terlihat Zee yg saat ini tergesa menuju kantin. Berharap melihat apa yg diinginkannya di istirahat kedua ini ada disalah satu rak rak kantin yg bertengger rapi didinding.

Roti Cokelat.

Dia sedang mencarinya untuk diberikan pada seseorang, karena ada satu hal yg harus dipastikan olehnya.

Setelah berhasil mendapatkan apa yg diinginkannya, Zee pun berlari kembali kekelas.

" Roti ? Buat apa ? " Tanya Dilan ketika melihat apa yg ingin dilakukan Zee.

" ... " Tapi sayangnya Zee tak ingin membalasnya, ia malah mengambil sticky note milik Jun yg tergeletak begitu saja diatas mejanya. Kemudian menyerahkannya pada Dilan.

" Tulis. " Perintah Zee,

" Ha ??? " Beo Dilan masih tak mengerti akan apa yg terjadi.

" Kamu bilang mau bantu aku mastiin sesuatu kan ? Nah... sekarang tolong tulis surat buat kak Fio. Terserah apa aja. "

" Apa aja kan ? " Tanya Dilan memastikan dan diangguki oleh Zee.

Untuk melakukan hal hal yg berbau seperti ini, itu adalah sesuatu yg berada diluar kemampuan seorang Zee.

Dan dengan muka yg terlampau senang, Dilan kemudian menuliskan...

Itulah dia...

Tanpa adanya kata kata alay ataupun berlebihan, langsung keinti. Tapi sepertinya, dia memang benar benar ingin mengerjai si Zee.

" Udah. Lo nggak perlu baca. Cukup serahkan ni surat sama rotinya ke Fionynya Lo. Dia bakal seneng. " Ucap Dilan meyakinkan dengan tawa yg ditahan.

" Beneran ? " Tanya Zee dengan serius.

" Bener. Percaya sama gue ! " Kata Dilan tak kalah serius.

" Percaya sama kamu itu sama dengan musrik. Tapi nggak papa, untuk kali ini aja aku khilaf ! " Khilaf dengan kesadaran ya😂

Zee pun bergegas menuju ruangan anak anak OSIS biasanya bersemedi, untuk menjalankan misinya.

Setelah sampai dan mengetuk pintu, diapun diijinkan untuk masuk.

" Oh hai Zee. Ada yg bisa dibantu ? " Tanya Fiony ramah melihat siapa yg datang. Ia saat ini hanya sendirian didalam ruangan itu, karena anak OSIS yg lain tentu saja punya kegiatannya masing masing.

" Ini kak. " Dia kemudian menyerahkan roti coklat yg telah ditempelnya sticky note dibagian bawahnya serta sekotak susu coklat yg barusan dibeli.

" Aku duluan kak. " Pamitnya seraya bergegas tak kuasa menahan diri jika terlalu lama didalam sana.

" ... " Fiony hanya melihatnya dengan tatapan aneh, tak biasanya dia seperti itu.

Dia kemudian menatap roti dan susu diatas mejanya itu, kemudian tersenyum.

" Dasar. "

" Ehh ? " Dapat dirasakannya ada sesuatu dibalik roti tersebut, dia mengambilnya dan menemukan sticky note berwarna pink itu. Tanpa berlama lama ia pun membacanya.

" Hehehe... " Fiony terkekeh setelah membacanya.

Kepada,
YTH. Kakak Fio

Tentang Kita...Where stories live. Discover now