13 <<

882 84 0
                                    

Niall's pov

Aku merangkul lengan Vischa, saat kembali menuju hotel.

Ya, aku dan the boys baru saja melakukan konser kedua kami di Prancis. Kau tahu, directioners Prancis sangat luar biasa! bahkan, telingaku sampai-sampai sakit akibat mendengar teriakan histeris mereka.

Tetapi, itu tidak masalah. Karena, tanpa dukungan mereka, aku tidak akan bisa seperti ini.

"Ni, aku tidur duluan ya?" Tanya Vischa yang terlihat lelah. Aku pun menganggukan kepalaku seraya tersenyum kearah gadis itu.

Vischa pun mulai memejamkan kedua kelopak matanya, perlahan. Dapat terdengar dengkuran halus milik Vischa.

"Kau sangat manis saat tertidur, Vischa." Bisikku tepat ditelinga gadis itu. Jari tanganku pun meraih helai demi helai rambut milik Vischa dan menyematkannya kebelakang telinga gadis itu.

Aku memutuskan untuk segera tidur. Karena, aku juga mulai merasa mengantuk.

"Goodnight, Vischa." Ucapku pada gadis itu sebelum benar-benar tertidur.

"Goodnight, Niall." Eh, jadi Ia belum tidur? astaga, bagaimana jika Ia mendengar perkataanku tadi? ugh, itu benar-benar memalukan.

"Kau belum tidur?" Tanyaku pada Vischa. Vischa pun mengubah posisinya, menghadap kearahku.

"Entahlah, aku tidak bisa tidur karena, seseorang mengatakan bahwa, aku manis." Sial. Apa Ia baru saja menyindirku?

"Uh, soal itu ... lupakan saja." Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal, sekedar menghilangkan rasa gugup.

"Hahaha. Tidak masalah, Niall." Aku pun ikut tertawa bersama Vischa. Entahlah, aku merasa sangat nyaman berada didekatnya.

Bahkan, lebih nyaman dibandingkan saat aku bersama dengan Barbara.

"Ngomong-ngomong, apa setelah tour ini kau akan kembali ke Ireland?" Tanya Vischa sambil memainkan jari-jarinya.

"Mungkin. Aku sangat merindukan keluargaku." Vischa hanya tersenyum, mendengarnya.

"Kau beruntung, Niall. Kau masih memiliki keluarga, tidak sepertiku. Bahkan, Ibuku sendiri tidak mau mengangapku sebagai putrinya, menyedihkan." Terlihat sorot kesedihan pada kedua bola mata milik Vischa.

"Tidak, Vischa. Kau masih memilikiku, bukan?" Aku pun mengacak rambut milik Vischa.

"Tetapi, untuk empat tahun kedepan, mungkin aku tidak akan memilikimu lagi, Niall." Gumam Vischa cukup pelan, namun aku masih dapat mendengarnya dengan jelas.

"Maksudmu?"

"Kau lupa dengan kontrak fake dating kita, Niall? bukankah kontrak ini akan segera habis setelah lima tahun kedepan?" Astaga, kenapa aku hampir melupakan kontrak sialan itu?

"Jadi, kau mau memperpanjang kontrak itu? hmm?" Vischa hanya mengangkat kedua bahunya.

"Semua itu tergantung management, Niall." Lanjut Vischa sambil tersenyum singkat.

"Tetapi, semua ini bisa terlepas dari kontrak, bukan?" Tanyaku sambil memainkan helai demi helai rambut milik Vischa.

Entahlah, aku suka dengan rambut miliknya.

"Terlepas dari kontrak?" Vischa pun mengulangi pertanyaanku.

"Ya, apa kau mau?" Tanyaku sambil terus memainkan rambut milik gadis itu.

"Bagaimana caranya?"

"Meresmikan fake dating ini, Vischa." Aku merasa sedikit kikuk untuk mengatakannya. Tetapi, memang itu adalah satu-satunya cara untuk meresmikan hubungan kontrak kami selama ini.

Tetapi, Vischa tak mengubrisku melainkan terus menatap kearah jari tangan miliknya.

"Kau tidak megantuk?" Tanyaku pada Vischa. Ia pun menganggukan kepalanya.

"Goodnight, Love." Aku pun mengecup kening Vischa, lembut. Dan, membawa gadis itu kedalam pelukanku.

Vischa's pov

"Goodnight, Love."

Sebuah benda lembut pun mendarat tepat dikeningku. Dan, itu membuatku sedikit tersentak.

Walaupun Niall sudah seringkali melakukan hal seperti ini, tetap saja aku merasa canggung dan gugup.

Apalagi, kami hanya sebatas rekan kerja. Tidak lebih.

Akan tetapi, sikapnya begitu manis dan itu membuatku selalu merasakan gejolak aneh setiap kali berada didekatnya.

Tiba-tiba saja, Niall menarikku kedalam pelukannya. Aku pun menyandarkan kepalaku diatas dada bidang milik Niall.

Kuakui, ini terasa begitu nyaman.

Sayangnya, aku hanya dapat merasakan ini selama empat tahun kedapan. Kenapa? karena, kontrak itu akan segera habis setelah empat tahun kedepan. Dan, itu artinya, aku dan Niall hanya sebatas teman.

Itupun jika kami masih bisa berteman.

***

Aku terbangun dan merasakan seseorang mendekapku begitu erat. Aku pun mengerjapkan kedua bola mataku, dan mendapati Niall yang tengah terlelap dengan damai.

Wajahnya begitu tampan walaupun, sedang tertidur.

Aku pun mengelus pipi kanan Niall perlahan, mencoba untuk membangunkannya.

"Niall, bangunlah." Tetapi, Niall tetap tidak mengubrisku melainkan, mendengkur kecil.

"Niall, hari ini kau harus checksound." Aku pun menguncang tubuh Niall.

"Ni..."

Astaga, sulit sekali membangunkan Niall.

"Niall, ayolah ..." Tiba-tiba, tangan Niall menarikku kedalam dekapannya.

"Ugh, Niall. Aku tak bisa bernapas." Aku berusaha melepaskan dekapan Niall, akan tetapi, tenaganya jauh lebih kuat. Sehingga, aku terpaksa meringkuk didalam dekapan Niall.

"Niall, lepaskan aku."

"Aku akan melepaskanmu jika, kau memberiku morning kiss, Vischa."

Ck, masih sempat-sempatnya Ia mencari kesempatan disaat bangun tidur seperti ini.

"Tidak mau." Tolakku. Niall pun mengeratkan dekapannya, dan itu membuatku tak bisa bernapas.

"B-baiklah, baiklah." Aku menyerah, dan akhirnya Niall melepaskan dekapannya.

Kali ini, wajah kami saling berhadapan. Perlahan-lahan, aku mendekatkan wajahku kearah wajah milik Niall, hingga tidak ada lagi jarak diantara kami.

Bibirku pun mendarat pada bibir milik Niall. Niall pun membalas ciumanku, dengan lembut.

Aku hendak menarik tubuhku, kebelakang. Tetapi, Niall menahanku dan memperdalam ciuman kami.

"Aku suka bibirmu." Ucap Niall setelah mengakhiri kegiatan kami.

"A-aku juga suka bibirmu." Bibirku seolah-olah bergerak sendiri untuk mengatakan hal seperti itu.

"Kalau begitu, kenapa tidak kita lanjutkan saja?" Tanya Niall dengan sebuah senyuman diwajah polosnya itu.

Belum sempat aku mengangguk atau menggelengkan kepalaku, Niall sudah kembali mengecup bibirku.

Dapat kurasakan degup jantungku yang bekerja dua kali lebih cepat. Tidak. Aku tidak boleh mencintai Niall.

Ingat, kami hanya sebatas rekan kerja.

Akan tetapi, apa aku bisa berusaha untuk tidak mencintai Niall jika, Ia terus bersikap manis seperti ini?

* * * * *

HEYHOOO KALIAN SEMUA.... SEKEDAR INFORMASI FAKE DATING BAKALAN HABIS 2 SAMPE 3 CHAPTER LAGII YOO, ITU SUDAH TERMASUK DENGAN EPILOG YEAA...

SUDAH LAH ITU SAJA... SAY GUDDD BAAAAY.... BAYY... BAYYY... BAYYYY

Vomment(s)

Fake Dating ♡ n.hWhere stories live. Discover now