12 <<

755 82 0
                                    

Vischa's POV

Hampir saja aku berciuman dengan Niall. Tetapi, tiba - tiba saja Louis datang dang mengacukan momen - momen ini.

Eh, lupakan saja.

"Aww, ada yang hampir saja berciuman!" Pekik Louis sambil tertawa dengan gaya idiotnya itu.

"Louis bodoh." Umpat Niall kesal.

"Ayolah Niall... Aku yakin bahwa, kalian sama - samka memendam perasaan." Tambah Eleanor yang tiba - tiba saja muncul dari belakang tubuh Louis.

"Kalian ini apa - apaan, menggodaku seperti itu." Gerutu Niall dengan raut wajah kesalnya.

"Nah, itu dia gadismu." Louis pun mengarahkan jari telunjuknya kearahku, diselingi dengan sebuah tawa.

"Louis sialan." Umpat Niall sambil menjitak kepala Louis.

"Ayolah, Niall mau sampai kapan Fake dating ini berlangsung? Apa kalian tidak menginginkan hubungan kalian menjadi Official?"

Aku hanya tersenyum mendengarnya. Terkadang, aku merasa nyaman saat berada didekat Niall. Apakah itu tandanya aku menyayanginya? Ku harap tidak, karena kami hanya rekan kerja tidak lebih. Astaga, ucapan itu sudah kuulang kesekian kalinya. Apakah aku sudah gila?

"Lihatlah siapa yang sedang blushing." Goda Louis dan Eleanor.

Ya, tuhan. Tak bisakah mereka berhenti menggodaku dan Niall.

"Hahaha, sudahlah... Lagi pula, kalian terlihat cocok bersama." Sambung Eleanor diselingi dengan sebuah tawa.

Louis dan Eleanor pun meninggalkan aku dan Niall.

"Kau percaya pada perkataan mereka?" Tanya Niall sambil menghempaskan dirinya diatas sofa.

"Hmm... Entahlah." Aku mengangkat kedua bahuku, naik.

"Memangnya, kau percaya pada mereka?" Aku pun bertanya balik pada Niall.

"Mungkin, yang mereka katakan ada benarnya juga."

Eh, apa maksud Niall?

"Apa kau mau pergi ke MCD?" Tanya Niall. Aku menganggukan kepalaku.

"Kalau begitu, ayo." Niall pun meraih jaket dan topi miliknya.

"Whoaa... Mau pergi berkencan ya?" Tamya Louis yang kembali muncul secara tiba - tiba.

"Dasar sok tahu!" Louis yang merasa diacuhkan itu pun menjitak kepala Niall.

"Sakit, bodoh." Umpat Niall sambil menjitak balik kepala Louis.

"Kau telah menyatakan pertempuran, Horan!" Louis pun tersenyum licik.

"Aku tidak ada waktu, idiot." Niall tetap mengacuhkan Louis dan mengamit lenganku, meninggalkan Louis.

"Seharusnya, kau berkaca, Niall. Siapa yang idiot." Tiba - tiba saja, Louis mengelitiki perut Niall"

" Diam Louis idiot! Kau ini menganggu saja!" Protes Niall sambil menjauh dari Louis.

"Baiklah maaf, aku sudah menganggu kencan kalian." Seketika, pipiku memanas mendengar perkataan Louis.

"Dasar idiot tanpa otak, sejak kapan ada kencan diMCD." Cibir Niall sambil memutar memutar bola matanya, kesal.

"Yeah, bisa saja... Bukankah kau anti-mainstream? Hahaha." Lagi - lagi tawa Louis kembali meladak.

"Sudahlah, lebih baik kita tinggalkan saja si idiot itu." Niall pun kembali menarik lenganku, meninggalkan Louis yang masih terus tertawa seperti orang gila.

"Terkadang ia memang kelewat gila, dasar Louis." Aku hanya terkekeh mendengar ucapan Niall.

* * * * *

HAI HAI PARA READERS, KAYSAA TAU INI PENDEK BGT YA BISA DIBILANG SUPER SUPER PENDEK! TAPI BIAR LAH YANG PENTING UPDATE.. HUEHUEHUE

OKAY BEGITU SAJA YANG HARUS SAYA KATAKAN.

SEKIAN TERIMA KASIH.... GUD BAY

Vomment(s)

Fake Dating ♡ n.hWhere stories live. Discover now