chapter 2

262 66 52
                                    

Hay guys...
Cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri,

Banyak typo yang bertebaran jadi mohon di maafkan

Untuk membantu semangat 45 meng-up kan chapter berikutnya..

Jangan lupa vote dan komen ya..

Vote kalian sangat berarti untuk novel ini:)

Vote kalian sangat berarti untuk novel ini:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brumm! Brumm!

Dua Motor sport hitam masuk ke dalam gerbang sekolah, banyak siswi-siswi yang berdatangan ketika mendengar suara knalpot racing milik dua cowok populer di sekolahnya. Alasan mereka populer sudah pasti memiliki paras yang sangat menawan, serta dari keluarga terpandang.

"Dia rey gak sih? Gilak ganteng banget!!" puji celin pada cowok tinggi, putih, serta mancung. Kancing atas yang ia biarkan terbuka menambah kesan arogannya menjadi cowok populer.

"Biasa aja si menurut gue, udah ahk! Masuk ke kelas aja, ngapain berdiri disini kayak orang bodoh." seru dara pada celin, langsung menarik tangan temannya menjauh dari kerumunan yang sudah mulai padat dengan siswi-siswi centil.

Mereka berjalan menyusuri koridor kelas XI IPA³. Sebenarnya dara malas melewati koridor itu, jika dia berjalan di koridor itu sudah pasti dia akan bertemu dengan Benu. Tidak ingin hal itu terjadi dara menarik tangan celin agar berjalan lebih cepat lagi sebelum benu menemukannya.

Dan yah, Benu sudah berada tepat di depannya. Dia tersenyum manis, menurut Dara senyum Benu seperti boneka chaky.

"Stop dara, kamu gak rindu apa sama benteng alias benu ganteng yang mempesona ini." ujar benu dengan pedenya.

"Dih najis. Minggir gak lo, gue mau ke kelas sekarang." tegas dara pada benu.

"Gak, bagi dulu nomor whatsaap mu! Dari kemarin gue minta gak ada lo gubris sama sekali." ucap benu dengan mata berbinar.

Dara mengeluarkan handphone dari saku celananya, mengetik beberapa kata dan yah.

"udah gue kirim sama clara, nnti lo minta aja sama dia. Sana lo, gue mau jalan." ujar dara ketus.

Benu bergeser ke pinggir dan mempersilahkan mereka untuk kembali ke dalam kelas.

"Silahkan nona-nona cantik." dara hanya menatap sinis benu, begitu juga dengan celin.

• • • •

Krriiing,,,, kringgg

"Baiklah anak-anak, materi kita cukup sampai disini. Jangan lupa kerjakan tugas yang bapak berikan." Akhir pak gevin meninggalkan kelas.

RAYMOND! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang