Chapter 12

95 40 9
                                    

Hay guys...

cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri,

Banyak typo yang bertebaran jadi mohon di maafkan

Untuk membantu semangat 45 meng-up kan chapter berikutnya..

Jangan lupa vote dan komen ya..

Vote kalian sangat berarti untuk novel ini:)

Vote kalian sangat berarti untuk novel ini:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

........


"Lo harus mau jadi TS gue sebulan penuh."

"TS? Tukang servis maksud lo?" tanya dara dengan wajah polosnya.

Rey mendengus kasar, satu sentilan langsung mendarat di kening dara. "TS itu tukang suruh bukan tukang servis goblok!"
"Sakit! Kalau mau ngasih tau ya kasih tau aja, gak usah nyentil-nyentil segala! Cobak sini jidat lo yang gue sentil!" amuk dara.

Rey tersenyum miring, kemudian mengarahkan wajahnya tepat di depan dara. "Nah lo sentil kalau berani!" tantangnya. Dara tersenyum sinis kemudian.

Ctar..

Satu sentilan yang mampu membuat rey mengerang kesakitan.

"Gila lo, sak-"

"Apa! Mau marah lo?! Gak jadi gue maafin baru tau rasa lo."

Rey terdiam memasang ekspresi cemberut ke arah dara.

"Gak usah sok imut, bukannya ganteng malah mirip popo lo kayak gitu." ejek dara. Ketika rey ingin mengamuk, dara langsung memotong ucapannya lagi dan lagi.

"eit, sst... Stt... Sttt, lo liat tu udah jam 10. Lo mau nginap sini?" rey mengalihkan pandangannya ke arah jam dinding milik dara, ya sekarang sudah hampir larut malam.

Pandangan rey kembali ke manik mata cokelat yang di miliki dara. Kali ini pandangan itu sedikit berbeda, bukan pandangan permusuhan melainkan...

Arrgghh, rey belum bisa menentukan apa yang bergejolak di hatinya. Ia belum bisa memastikan kalau dara memang takdir yang di berikan tuhan padanya.

"Gue tau gue cantik, gausah gitu juga liatinnya." rey membubarkan lamunannya, kali ini memicingkan matanya sinis ke arah dara.

"Soal permintaan maaf tadi sebenarnya gue udah maafin, tapi bagi gue lo itu orang paling paliiiiiiinggg ngeselin di dunia, dan untuk permintaan lo yang kedua masih gue pikiri!" rey yang mendengar penuturan dara menaikkan Kedua alisnya.
"Maksud?"

RAYMOND! Where stories live. Discover now