Chapter 26

44 13 0
                                    

"Hahah!! Makanya jalan tu liat-liat, sakitnya gak seberapa sih! Malunya ini loh!" Dara memegang perutnya yang terasa sudah kram akibat terlalu lama tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahah!! Makanya jalan tu liat-liat, sakitnya gak seberapa sih! Malunya ini loh!" Dara memegang perutnya yang terasa sudah kram akibat terlalu lama tertawa.

"Ejek terusss! Awas karma loh!"

"Siapa yang ngejek?! Aku tu cuma Ahahaa! Udah akh, capek." Dara membuka pintu rumah rey dengan perlahan.

Sedangkan rey di belakang mendengus kasar, kalau bukan calon istrinya udah rey maki habis-habisan ni anak. Pasalnya tadi diwaktu mereka ingin turun membeli sate, rey ke pijak kulit pisang dan berakhir jatuh di depan umum. Bayangkan depan umum, sudah jelas pasti banyak pasang mata yang melihatnya jatuh dengan tidak aesthetic.

Lebih kesalnya lagi raut wajah mereka seakan sedang menahan tawa, dan ada beberapa sebagian yang sudah kelepasan tertawa terbahak di depan rey.

Di ruang tamu terlihat maya dan ravloska sedang berpeluk hangat menikmati serial drama korea yang pastinya kelewat bucin.

"Ekhm, maaf ganggu ya! Dara izin ke atas om tante." dara setengah berlari menuju lantai atas untuk segera ke kamarnya.

Maya terkejut dengan sapaan dara yang tiba-tiba. Saat ia ingin melepas pelukannya bersama sang suami, ravloska malah mengeratkan pelukannya seolah tidak mau di lepas.

Rey tidak sengaja melihat aksi sang ayah, dia hanya menahan tawa agar mama nya tidak malu saat rey melihat interaksi keduanya.

Maya memukul pelan dada ravloska. "Mas! Ada anak-anak ih, ingat batasan."

"Mereka udah pergi kok, ayolah. Aku masih ingin di posisi seperti ini."

Maya memutar kedua bola matanya, tetapi senyum sudah berhasil lolos terlebih dahulu muncul di wajahnya.

***

Dara berjalan santai di koridor kelas XII IPA². Pagi ini terasa aneh! Pandangan siswi terhadapnya seperti berubah menajam. Beberapa murid terlihat acuh sebagian lagi melemparkan tatapan sinis kepada dara.

Tanpa mempedulikan siswi-siswi tersebut, dara mempercepat derap langkahnya.

Dara berhenti ketika tidak sengaja melirik sebuah foto yang di tempelkan di dalam mading. Shit! Itu fotonya bersama rey ketika di kolam berenang.

Dara memutar otak, kenapa posisi mereka seperti sedang berciuman! Padahal di saat kejadian itu dara hanya tidak sengaja terpeleset dan berakhir jatuh di hadapan rey.

'Siapa yang ngambil gambar poto ini?!' gumam dara dalam hati.

Saat kembali melihat mading, dara terkejut bukan main. Terdapat tulisan yang aarrrgghhh, dara meringis sendiri di dalam hati. Siapapun dia yang mengambil foto ini, dara akan memberikan perhitungan terhadapnya.

Isi tulisannya!

Aldara dan reymond ketahuan mojok di gedung kolam berenang kosong sedang berciuman, miriss!

Dara meremas kuat kertas tulisan itu, ia berjalan cepat menuju kelasnya, tak peduli lagi dengan beberapa murid yang kini membicarakannya.

Brakk!

Dara membuka kasar pintu kelas X IPA¹, disana terlihat angel sedang santai dengan kentang goreng di atas meja belajarnya.

Dara menghampiri, dan menggeprak meja tersebut dengan kuat.

"Maksud?!" Tanya dara ketus terkesan dingin.

"Ha? Maksud lo apa?"

"Ck! Gak usah pura-pura bodoh. Gue tau loh gak sebodoh itu!"

"Tunggu! Maksud lo apa datang kemari, gak jelas kayak gini, trus marah-marah sama gue gini."

Dara tersenyum miring. Lihat lah, gadis di depannya ini mulai membuat dara jengah.

Tanpa perasaan dara melempar dua photo itu ke arah wajah angel.

"Lihat sendiri pakai mata lo! Maksud lo apa photo gue kayak gini. Lo ngajak ribut sama gue?"

Angel mengambil kertas itu, melihatnya secara bergantian lalu kembali ke arah dara.

"Gue gak tau apa maksudnya!"

Dara memutar kedua bola matanya malas. Beberapa murid juga mengelilingi mereka. Ada sebagian yang terkesan kepo, ada yang bantu mengompori, ada juga yang diam hanya menonton. Melihat kondisi yang  tidak memungkinkan, dara memilih keluar kelas Angel. Namun, sebelum itu.

"Gue ingeti sama lo, untuk jangan masuk ke dalam urusan gue kalau gak mau berakhir hancur paham!"

Angel masih diam, mencerna kejadian yang barusan ia alami. Apa-apaan ini, mengapa jadi dia pihak yang terpojok atas photo yang angel sendiri tidak tahu itu siapa.

Sedangkan di balik kerumunan murid-murid itu, seorang siswi tersenyum miring dan pergi dari sana.

***

Dara berjalan di koridor sekolah. Sepi! Itu yang dapat di gambarkan untuk suasana koridor itu. Saat sampai di perempatan lorong, dara tidak sengaja menabrak seorang siswi, yang hendak berbelok ke arah jalannya.

"Eh maaf! Gak sengaja!" Dara menunduk, menyetarakan pandangannya dengan siswi itu.

"Lo gak papa?"

"Hem, santai aja. Sorry gue juga gak liat jalan."

"Tunggu! Gue gak pernah liat lo di sekolah ini! Lo anak baru?"

"Oh iya, kenalin gue Natalie. Nama lo Dara ya?"

" iya, kok lo tau?"

"tuh, bet nama lo!"

Dara meringis, tak lama Natalie menjabat tangan dara.

"Oke, kita teman."

Bersambung...

RAYMOND! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang