• P R O L O G U E •

11.3K 978 126
                                    

Cerita Tow [Back] dibuat berdasarkan alur, latar belakang dan tempat, dan kesamaan antara pikiran saya yang dicampur cerita dari webtoon Lookism

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cerita Tow [Back] dibuat berdasarkan alur, latar belakang dan tempat, dan kesamaan antara pikiran saya yang dicampur cerita dari webtoon Lookism.

Jika di setiap part-nya tidak berkaitan dengan webtoon, itu hanya karangan saya. Ide gila yang terinspirasi dari film, berita dan buku-buku yang pernah saya baca.

Atau memang ide yang datang asal-asalan?

No Plagiat - Please!

Menempati Janji

Bola mata gadis itu bergerak memperhatikan sekitar dan menilai semua orang yang sibuk menyeret koper di tangan. Berbagai macam warna pakaian, bau parfum yang beragam, serta suara berisik yang terdengar. Membuat gadis itu menghela napas berat.

Diliriknya ponsel yang terggenggam. Secepat kilat, kedua ibu jarinya menari di atas layar untuk menghubungi seseorang yang telah berjanji akan menjemputnya sekarang. Lama menunggu, panggilan darinya berakhir mengecewakan karena orang itu tak mengangkat panggilan darinya.

"Brengsek! Dia mengerjaiku?!" umpatan kecil keluar dari bibir ranumnya.

Alis yang menukik tajam itu, menandakan bahwa gadis itu benar-benar marah. Bagaimana tidak? Ia sudah menunggu selama setengah jam. Namun, orang yang ditunggunya sama sekali belum menampakkan diri.

"Bajingan, sialan! Awas saja kalau kau datang. Akan kutendang masa depannya itu!"

"Ancaman yang menggelikan."

"Huh?" Gadis itu berbalik menghadap orang yang berbicara padanya. Seketika, kakinya melesat untuk menghajar masa depan laki-laki itu.

Sayang, seribu sayang. Gadis itu terpeleset dan menabrak dada bidang di depannya. "Ittai!"

"Mau sampai kapan kau memelukku, bocah?" Jonggun menepuk pundak [Name]. "Aku tidak keberatan kau memelukku seperti ini, tapi bukankah kau harus makan? Perutmu lapar, kan?"

"Aku nggak punya tenaga lagi." [Name] bergumam lesu. "Ugh! Perut, sialan!"

Menghela napas. Jonggun mengambil alih tas gendong milik gadis itu. Lalu mengangkat tubuh [Name] dan menggendongnya seperti koala. "Kau tidak bawa koper?"

"Untuk apa? Aku bisa membeli semua keperluanku di sini." [Name] memeluk leher Jonggun dan menempelkan pipi di bahu laki-laki itu. "Aku benar-benar lapar! Cepat, bawa aku ke restoran terenak!"

"Kau benar-benar...!" Jonggun menghela napas dan berusaha sabar.

"Jonggun, sialan!" [Name] berteriak agar Jonggun bisa mendengarnya dengan jelas.

Angin sore menerjang tubuh [Name] yang hanya memakai baju lengan pendek dan celana levis. Kedua tangannya memeluk erat tubuh Jonggun yang dengan santainya mengendarai motor. Bukan santai lagi, tapi [Name] merasa ia akan pergi ke akhirat.

TB | Lookism x reader!Where stories live. Discover now