13

2.2K 214 65
                                    

***

Bocah kecil yang baru bisa merangkak sedang duduk di samping lemari milik ayahnya. Mengobrak-abrik isi lemari tanpa ada rasa khawatir bahwa nanti sang ayah akan memarahinya.

Garena, cowok itu hanya menatap putrinya sembari tersenyum gemas melihat tingkahnya. Betapa lucu dan senangnya ketika melihat Aisy kembali tertawa setelah beberapa hari terakhir hanya menangis menahan sakit pada dahinya yang bocor yang tentu saja disebabkan oleh Aira.

Sebenarnya, hari ini Garena sangat lelah membersihkan rumah sendirian tanpa adanya bantuan orang lain. Sendirian cowok mengurus Aisy, tanpa bantuan orang lain. Di tambah sekarang Aisy yang sibuk mengobrak-abrik lemari ayahnya yang pasti nanti Garenalah yang akan merapikannya kembali. Tapi tak apa, lelah karena melihat Aisy tertawa adalah salah satu hal yang membuat Garena juga ikut merasa tertawa bahagia.

Setelah pulangnya Aisy ke rumah, Garena tak mendapati Aira pulang ke rumah beberapa hari terakhir ini. Entah karena Garena tak mengetahui keadaan Aira atau malah ia sudah tak peduli dengan Aira.

Sebenarnya, Garena sangat mencintai Aira. Namun, di dalam tubuhnya seakan ada dua jiwa yang mengendalikan sebagian perilakunya.

Ya, sang Garena yang ingin membalaskan dendam dan juga sang Garena yang tak tega melihat wanita yang di cintainya menderita karenanya. Sungguh rumit menjadi Garena.

"Yayah," panggil Aisy membuyarkan lamunan Garena. Garena sedikit syok melihat apa yang sedang dipegang oleh Aisy.

"Astaga, Ais. Pinter banget anak ayah."  gemas Garena. Pasalnya, Aisy sedang  mengangkat celana dalam milik Garena yang berwarna army sembari memperlihatkan giginya yang baru saja tumbuh.

Menyengir tanpa dosa adalah raut wajah Aisy saat ini. Bukannya takut ayahnya akan memarahinya, ia malah tertawa dengan tetap memegang celana dalam milik ayahnya.

Tawa candu Aisy menular ke Garena, cowok itu ikut tertawa bersama Aisy hanya perkara celana dalamnya. Sungguh, putrinya sangat aktif sekali.

"Ais... jangan main celana dalam ayah lagi ya, nanti ayah beliin mainan Barbie aja. Malu ayah sama kamu," ucap Garena dengan tangan yang mulai mengambil alih celana dalam yang dipegang oleh Aisy.

Sang pelaku, Aisy. Hanya merespon Garena dengan tawa candunya. Sebenarnya gadis kecil itu ingin sekali mengatakan pada ayahnya bahwa ia juga mengambil salah satu sempak Garena dan menyembunyikannya di bawah ranjang.

Namun, karena ia belum bisa banyak berbicara , yang dilakukan hanyalah tertawa. Iya, tertawa menertawai Garena.

CATAT! hari ini Garena dan Aisy tertawa bersama hanya perkara celana dalam milik Garena.

***

"Hallo, lonte. Minta nomor WA nya dong." goda seorang cowok sembari mencolek dagu seorang lonte yang berdiri di tepi jalan.

"Gue bencong, cok. Bukan lonte," sarkas sang bencong sembari memasang raut wajah garangnya.

Mengapa cowok itu memanggilnya lonte? Karena menurut cowok itu seorang lonte pasti menggunakan pakaian yang terbuka di depan umum. Contohnya sang bencong tadi, ia hanya menggunakan tanktop dan rok pendek di tepi jalan sembari memakai high heels setinggi 5 cm berwarna merah miliknya.

𝗚𝗔𝗥𝗘𝗡𝗔 | On GoingWhere stories live. Discover now