15

1.2K 124 27
                                    

***

Hari Senin memang hari yang selalu dibenci oleh Aira. Entah apa alasannya, tapi vibes hari senin selalu berbeda dengan hari-hari biasanya.

Aisy masih tertidur dengan nyenyaknya, begitu pula dengan Aira. Hanya Garena yang sudah dan siap menyajikan masakannya. Kebiasaan Garena memang seperti itu, bangun pagi lalu memasak untuk Aira ataupun Aisy.

Setelah siap dengan masakannya, Garena langsung membangunkan Aira terlebih dahulu, jika tak dibangunkan mungkin Aira akan tetap setia tidur manis diranjangnya.

"Aira..., ayo bangun. Hari ini kamu harus pergi ke sekolah," ucap Garena hati-hati, takut jika Aira akan marah padanya.

"Eunghhh, sebentar lagi. Gue masih ngantuk," balas Aira.

"Kalau begitu aku akan mengambil sarapan untukmu," ucap Garena lagi dan mengambil sarapan untuk Aira.

Tak berselang lama Garena kembali ke kamar dengan membawa nampan berisikan nasi berserta lauk pauknya.

Melihat Aira yang masih nyenyak dan tak kunjung bangun, sekali lagi Garena membangunkan Aira dengan nada suara yang begitu lembut.

"Aira, ayo bangun. Ini sudahku bawakan sarapan untukmu." Garena menggoyanh-goyangkan tubuh Aira.

"Bawel banget, sih. Iya-iya, ini gue bangun." sembari menggercap-gercapkan matanya.

"Setelah ini, kamu segera mandi," ucap Garena dan Aira hanya menanggapinya dengan berdehem.

Dengan malas Aira bangun dari tidurnya dan langsung menyantap sarapannya.

Garena duduk di sebelah Aira sembari memandang Aira yang tengah menyantap makanannya.

"Apakah enak?" tanya Garena menatap Aira deg deg an. Takut makanan yang ia masak tidak sesuai selera Aira.

"Lumayan," jawab Aira singkat.

Hening! setelah itu tak ada lagi yang membuka percakapan pagi ini. Garena sedang menikmati memandangi wajah Aira.

"Nih udah, gue besok mau dimasakin sayur bening," ucap Aira.

"Oke, sekarang mandilah. Aku akan menyiapkan seragammu. Air hangatnya sudah ku siapkan di dalam kamar mandi," titah Garena mengambil piring kotor milik Aira. Berniat mencucinya selepas ia menyiapkan seragam Aira.

Aira tak menanggapi Garena, ia bergegas masuk ke kamar mandi tak lupa juga untuk mengambil handuknya.

Setelah Garena siap menyiapkan seragam dan buku Aira. Ia segera turun kebawah untuk mencuci piring kotor tadi.

Setelahnya Garena kembali ke kamar untuk menengok Aisy yang belum bangun dari tidur nyenyaknya.

Garena tak berniat membangunkan Aisy, laki-laki itu hanya memandang wajah teduh nan polos Aisy yang sedang tertidur.

Ceklek...

Tak berselang lama pintu kamar mandi terbuka menampilkan Aira dengan handuk yang masih melilit tubuhnya.

Sebenarnya ia malas untuk berangkat ke sekolah tapi harus bagaimana lagi, beberapa hari lagi ia sudah akan dinyatakan lulus.

Mengenai Garena dan Aisy hanya teman dekat Garena, keluarganya dan Cakra yang mengetahuinya. Sengaja ia simpan rapat-rapat rahasia itu. Jika ditanya oleh teman sekolahnya ia akan mengakui Garena adalah kakaknya. Karena kerap kali Garena terlihat di sekolah Aira untuk menjemput gadis itu.

𝗚𝗔𝗥𝗘𝗡𝗔 | On GoingWhere stories live. Discover now