Part 2

8.1K 1K 99
                                    

TAEYONG membanting tubuhnya di atas kasur dengan pikiran melayang tentang pertanyaan Jaehyun beberapa saat lalu. "Jika kau merasa penat, should we have sex?" sial! Kenapa mudah sekali bagi lelaki Jung itu mengatakan hal yang seharusnya di filter terlebih dulu?

Memang, Taeyong menyukai Jaehyun dan rasanya ia ingin sekali menghabiskan malam bersama lelaki Jung itu. Tapi Taeyong masih sedikit ragu, mereka adalah rekan kerja, bagaimana bila nanti perasaannya semakin besar setelah berhubungan badan? Taeyong pasti akan menghancurkan kariernya sendiri, ia tahu bahwa selama ini Jaehyun belum pernah memiliki kekasih, lelaki tampan itu lebih memilih untuk mencari partner one night stand.

Ya, jika setelah melakukannya nanti, bagaimana bila Taeyong malah ketagihan dan tidak bisa lepas dari Jaehyun? Itu akan sangat menyedihkan.

Damn, Taeyong bingung! Ia mengacak surai hitamnya frustasi dan menendang udara dengan kaki. Taeyong belum memberi jawaban apapun, ia hanya diam, memasang senyum canggung ketika Jaehyun bertanya. Lalu pada akhirnya, si lelaki Jung memberi waktu untuk Taeyong berpikir.

"Oppa!"

"Ya!" seru Taeyong yang terkejut saat tiba-tiba adik kandungnya membuka pintu kamar tanpa mengetuk dan memunculkan kepala dari sana, "ketuk pintu terlebih dulu!"

Gadis berambut pendek sebahu itu akhirnya menutup pintu Taeyong dan mengetuknya dari luar, berhasil membuat si lelaki bermarga Lee mengerang kesal.

Pintu kembali terbuka, memunculkan wajah cantik adik Taeyong. "Oppa, kau sudah makan?"

"Belum, Minjeong."

"Ya! Winter, panggil aku Winter." seru adik Taeyong yang kini sudah masuk ke dalam kamar dan menggembungkan pipi, "W-I-N-T-E-R. Seluruh temanku di kampus memanggilku dengan sebutan itu, sekarang aku menyukainya." ujarnya seraya mengeja nama panggilan.

Taeyong memutarkan bola mata bosan. "Kenapa juga temanmu memanggilmu dengan sebutan itu? Winter adalah musim salju, memangnya-"

"Mereka bilang aku seperti putri salju, kulitku seputih salju dan aku sangat cantik. Jadi wajar saja jika aku mendapat panggilan Winter." potong Winter cepat.

"Kenapa kau percaya diri sekali?"

"Karena aku memang cantik."

Taeyong bangkit dari posisi tidurnya dan mendengus, ia mengusak surai hitam Winter. "Ya, kau memang cantik. Adikku yang cantik ini masak apa?"

Mendengar pujian dari sang kakak, gadis yang memiliki nama lengkap Lee Minjeong itu tersenyum cerah. "Nasi goreng kimchi! Ayo Oppa, kita makan bersama."

Belakangan ini Lee Minjeong, atau yang lebih sering dikenal dengan panggilan Winter itu sering sekali berkreasi di dapur. Meskipun awalnya Winter tidak bisa memasak, tapi kini ia sudah bisa diandalkan! Berkat internet serta video tutorial memasak yang bertebaran di sana, Winter membuat banyak makanan enak di rumah dan Taeyong tentu mengakui kemampuan adik perempuannya itu.

"Terima kasih sudah memasak, Winter." ujar Taeyong yang kini menarik kursi meja makan, ia tersenyum kecil menatap nasi goreng di atas piring yang sudah disiapkan oleh Winter sebelumnya.

Winter mengangguk antusias. "Mhm Oppa, aku memiliki waktu lebih banyak jadi aku memasak untukmu. Itu juga akan menghemat pengeluaran, jika beli makanan di luar pasti lumayan mahal."

Tentu saja Winter tahu bagaimana keuangan Taeyong selama lelaki bermarga Lee itu bekerja sebagai sekertaris, upah yang didapatkan memang cukup untuk menghidupi mereka berdua, tapi keperluan kuliah Winter sangat banyak, jadi ia tidak mau merepotkan lebih dari ini.

Winter berusaha menjadi adik yang baik, menghemat uang pengeluaran mereka berdua selama satu bulan. Mencari uang itu sulit, jadi Winter tidak mau menuntut lebih pada Taeyong yang sudah membiayainya selama ini.

Secretary Lee《Jaeyong》On viuen les histories. Descobreix ara