Part 5

8.9K 966 41
                                    

🔞

SESAMPAINYA di hotel, Taeyong gugup bukan main jadi ia lebih memilih untuk membersihkan tubuh terlebih dulu; mengurung diri di dalam kamar mandi demi menghilangkan kegugupan.

Percikan air hangat yang keluar dari shower membuat Taeyong memejamkan mata, menikmati setiap tetes air yang membasahi tubuh telanjangnya. Benar, malam ini ia akan melakukan seks bersama Jaehyun, bukan waktunya untuk gugup. Taeyong perlu mengeluarkan seluruh keberanian agar ia mendapatkan kesempatan lain.

Bukankah secara tidak langsung Jaehyun mengatakan bahwa ini tidak akan menjadi one night stand? Jika mereka berdua sangat menikmatinya nanti, mungkin akan ada kesempatan bagi Taeyong untuk melakukan seks bersama Jaehyun lagi, lagi, dan lagi.

Suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat Taeyong menoleh dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat. Jaehyun berjalan santai tanpa satu helai benang pun yang menutupi tubuh, lelaki bermarga Jung itu tersenyum kecil saat menatap Taeyong di dalam shower box.

"D-direktur.." tenggorokan Taeyong tercekat, Jaehyun semakin mendekat hingga kini tubuh kekar lelaki Jung itu juga terkena percikan air shower, "aku belum selesai.."

Jaehyun menatap Taeyong dari atas sampai bawah secara detail. "Aku bosan menunggu."

"J-jika begitu aku akan keluar sekarang, Direktur bisa menggunakan kamar mandi-"

"Memang kita datang ke sini untuk apa? Pekerjaan?" Jaehyun berdiri tepat di hadapan Taeyong, mencegah si lelaki Lee untuk keluar dari shower box, "kita ada di sini agar bisa menghabiskan malam panas bersama, bukan begitu sekertaris Lee?"

Perlahan Taeyong mengangguk pelan, punggungnya menempel di dinding yang dingin, ia menatap tubuh Jaehyun secara saksama. Memperhatikan otot yang tercetak jelas pada bagian dada serta perut. Ah sial, selama ini imajinasi Taeyong sudah sangat sesuai! Lalu tanpa sengaja pandangannya jatuh pada benda panjang yang bergantung di antara selangkangan Jaehyun, berhasil membuat Taeyong menelan air liur.

"Then, shall we?"

Ketika Jaehyun semakin dekat, menaruh jemarinya di pipi serta rahang Taeyong, ada euphoria yang meledak di dalam tubuh si lelaki Lee. Iris hitamnya menatap lurus pada wajah tampan Jaehyun di hadapannya, air yang mengalir membuat surai hitam lelaki Jung itu menjadi turun, menambah kadar ketampanan yang tidak bisa Taeyong atasi.

"God," Jaehyun mendesis, ibu jarinya mengusap bibir bawah Taeyong secara perlahan. "Aku tahu kau akan terlihat cantik tanpa kaca matamu."

Belum sempat Taeyong menjawab, Jaehyun sudah terlebih dulu membungkam bibir tipisnya. Darah Taeyong berdesir hebat, ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perut tatkala bibirnya dan bibir Jaehyun bertemu. Si lelaki Jung memiringkan kepala, dua tangannya bergerak ke belakang; meremas bongkah pantat Taeyong secara sensual.

Suhu yang semula dingin kini perlahan mulai memanas, kedua bibir itu bertaut, melumat dan mengulum satu sama lain. Sebelum Jaehyun menjulurkan lidah, membuat Taeyong langsung membuka mulut, mempersilahkan lidah Jaehyun masuk; melilit lidahnya lalu menyesap benda tidak bertulang milik Taeyong itu.

Kepala Taeyong pening bukan main. "Hhh, D-direktur.." apalagi saat ia merasakan bila jemari Jaehyun mengusap lubang analnya di belakang sana, rasanya Taeyong hampir gila!

Jaehyun menjauhkan wajah dan tersenyum kecil. "Manis." bisiknya, ia meninggalkan kecupan-kecupan di leher serta dada Taeyong sebelum berlutut tepat di hadapan kejantanan Taeyong.

Iris hitam Taeyong melebar, ia menahan bahu Jaehyun. "Jangan, Direktur."

"Kenapa?" Jaehyun mendongak, tatapan matanya terlihat seduktif, "aku ingin melakukannya. Hadiah karena kau setuju untuk menghabiskan malam panas bersamaku."

Secretary Lee《Jaeyong》Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon