Part 6

9.9K 995 68
                                    

CAHAYA redup dari balik gorden berhasil membuat Taeyong melenguh seraya merenggangkan tubuh di kasur yang terasa begitu empuk tersebut. Perlahan kelopak matanya terbuka, ia mengerjap sebelum menoleh ke samping dan segera merubah posisi menjadi duduk tatkala tak menemukan keberadaan Jaehyun.

Tangannya meraih ponsel di atas nakas dan terkejut bukan main ketika melihat jam yang tertera di layar ponsel, ini sudah pukul sembilan! Tapi tentunya, Taeyong juga membuka pesan yang dikirim oleh Jaehyun, sekitar dua jam yang lalu.

Direktur Jung
Kau bisa datang dijam makan siang.

Oh jadi Jaehyun meninggalkannya tanpa mengatakan apapun? Apa seks panas semalam hanya mimpi? Tentu saja bukan! Sudah jelas Taeyong bisa merasakan bahwa kini seluruh tubuhnya terasa pegal bukan main, lubang analnya juga sedikit perih. Ya, bagaimana tidak, Jaehyun terus menggunakan tubuhnya sampai pukul tiga pagi.

Mendengus kesal, Taeyong perlahan bangun dan meraih pakaiannya yang ia simpan rapih di lemari. Sebaiknya Taeyong pulang terlebih dulu, membersihkan diri lalu pergi ke kantor. Toh Jaehyun bilang ia bisa datang saat jam makan siang, Taeyong memiliki banyak waktu tersisa sebelum berangkat kerja.

Namun sungguh, setelah kegiatan semalam, apa Jaehyun tidak sedikitpun merubah sikapnya? Padahal Taeyong sangat menikmati apa yang terjadi tadi malam, ia menyukai sensasi ketika Jaehyun menyentuh bagian tubuhnya, mencium bibirnya dan menghujam lubangnya dengan brutal.

Apa yang Taeyong takutkan akhirnya terjadi, ia menginginkan Jaehyun, lagi. Taeyong suka melihat wajah tampan itu sarat akan nafsu yang membara, menatapnya penuh gairah dan kalimat yang keluar dari bibir Jaehyun saat tubuh mereka menyatu. Tentang seberapa ketat lubang analnya atau betapa cantiknya Taeyong tanpa kaca mata.

Menghirup napas panjang, tanpa sadar Taeyong sudah berada di lobby hotel, sejak tadi ia berjalan seraya memikirkan Jaehyun. Ugh, bajingan. Apa Taeyong bisa menyembunyikan perasaannya bila pikirannya selalu diisi oleh bayang-bayang Jaehyun?

Tidak ingin semakin larut dengan benaknya, Taeyong segera berjalan keluar dari hotel dan memberhentikan taksi. Semalam Jaehyun cukup memperhatikan Taeyong dengan baik, bahkan mereka sempat cuddling after sex. Ah sial! Kenapa juga Jaehyun seolah tidak mempedulikannya saat ini? Meninggalkan Taeyong begitu saja lalu hanya menyuruhnya datang ke kantor saat jam makan siang.

Sudahlah, lebih baik Taeyong tidak berpikir terlalu jauh. Anggap saja apa yang terjadi tadi malam hanya one night stand.


"Minjeong, kau tidak berangkat kuliah?" tanya Taeyong begitu ia sampai di apartemen dan menemukan sang adik yang sedang duduk di ruang tengah; menikmati sereal seraya menonton acara televisi.

Minjeong; atau yang lebih dikenal sebagai Winter menoleh dan menatap Taeyong dengan saksama. "Kelasku dimulai jam satu siang. Oppa dari mana saja?"

Taeyong berjalan menuju dapur untuk mengambil air mineral. "Menginap di rumah teman, semalam Oppa minum terlalu banyak jadi tidak sadarkan diri."

Winter tetap memerhatikan Taeyong. "Oh, jadi itu sebabnya leher Oppa dipenuhi kissmark?"

Taeyong yang sedang membasahi tenggorokan dengan air otomatis tersedak hingga wajahnya memerah, ia terbatuk keras dan melemparkan tatapan tak percaya pada adiknya. Tunggu, kissmark?

Tanpa mengatakan apapun Taeyong berlari menuju kamar dan menatap pantulan dirinya dicermin. "YA!" ia berteriak seraya berjalan menghampiri Winter, "kenapa kau berbohong seperti itu?!" ya, tidak ada satupun kissmark di lehernya, Winter hanya bicara omong kosong.

Otomatis Winter terbahak, reaksi kakak kandungnya terlalu lucu saat ini. "Tapi memang benar kan, Oppa pasti menghabiskan malam panas bersama-"

"Lee Minjeong, kau masih kecil dan tidak diperbolehkan berbicara tentang hal seperti itu."

Secretary Lee《Jaeyong》Where stories live. Discover now