[43]

2.1K 129 3
                                    



"Tuan, semua barang-barang yang berada di dalam mansion sudah semua di pack tuan Rangga" ucap Alex

"Bagus Alex, kalian sudah siap?"

"Siap ayah!"

"Rangga.. apa benar kita pindah? Tapi bagaimana dengan orang tua mu dan pekerjaan mu?"

Rangga mengelus rambut Rendi dan hanya memberikan senyuman andalan nya

"It's fine sweet, semua adalah tanggung jawabku. Termasuk kalian bertiga, kalian tanggung jawab ku"

"Tapi-"

"Sstt.. sudah yuk, pesawat nya segera berangkat"

"Umm baiklah"

Rangga mengangguk pada Alex dan mulai menjalankan mobil, dan truck kontainer dibelakang mereka pun mengikutinya

*** Skip bandara

Penerbangan California akan segera berangkat

"Ayo sayang, kita nanti terlambat"

Semuanya pada lari kecil dan menuju ruang registrasi kartu pasport

"Baiklah tuan, silahkan masuk"

"Baik, ayo sayang kita masuk"

Mereka sudah memasuki pesawat dan mencari kursi yang sudah dipesan Rangga, yaitu Boba dan Milo di depan mereka dan ia bersama Rendi di belakangnya

"Huh akhirnya"

Ia melirik Rendi dan mengeluarkan syal untuk Rendi pakai

"Hmm?"

"Pakai ya, aku tidak mau kau sakit"

"A-ah.. terimakasih"


2 menit setelah penerbangan, mereka disajikan makanan oleh para pramugari cantik dan pramugara tampan.

Mereka menghabiskan nya, dan sudah ada setengah jam Rendi tertidur. Seperti nya ia kelelahan karna perjalanan yang cukup panjang itu

Rangga yang melihat Rendi tidur membelai rambut nya dan tidur bersamanya.





"Mmh..? Kok.. goyang..?"

Rendi terbangun karna pesawat bergoyang, tentu pesawat itu melintasi awan petir yang terjadi di luar jendela

"Aaaaa Rangga!"

"Mmhh? A-apa?"

"Pesawat nya.. pesawat nya--"


Para penumpang yang kami cintai, harap tetap berada di kursi kalian. Kita akan mengalami sedikit guncangan karna badai petir ini, kamu akan atasi semuanya. Dimohon tenang

"A-apaa!!?"

Semua penumpang langsung memakai sabuk pengaman dengan sangat kencang dan berpegangan pada kursi pesawat dengan sangat kencang

"Milo! Boba! Pegangan kalian!!" tegas Rangga

"Hiks.. a-ayah.. Milo takut- hah?"

Milo memegang tangan Boba dan menenangkannya

"Jangan takut Milo, ada aku. Aku pasti melindungi Milo, tenang ya sekarang pakai sabuk pengaman nya. Sini ku pakai kan"



Tut! Tut! Tut! Tut!

Perhatian, kita akan mendarat tiba-tiba di dekat pulau itu. Harap semua penumpang berpegangan dengan erat

"A-ayah!!!!"

"Rangga!!"


Ia tidak mempunyai pilihan, Rangga menenangkan Rendi dan Boba secara bersamaan agar mereka tidak merasa takut

"Kalian tenanglah!! Kalian bersamaku! Kita tidak akan mati! Aku percaya itu!! Pegangan lah!"

Milo menurut, ia berpegangan pada kursi dan Boba. Begitu pula dengan Rendi, ia memilih memeluk Rangga tidak melepaskannya

Ini dia benturannya!!! Pegangan!!!!!






"AAAAAAAAAAA!!!!!!" teriak para penumpang termasuk Rendi dan semuanya

"AAAAAAA AYAHHH!!!"









Pesawat melesat dengan cepat dan menabrak tanah dengan sangat keras dan..







BUUMMMMMMMM!!!!!!

Rangga, My Obsession Alpha [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang