A B C D Versus Jee Nan

891 131 29
                                    

[ D-day Graduation Cindy ]
[ PART 1 ]

( FYI, A B C D ➝ Anin Brielle Cindy Devi )

Sebelum lanjut scroll, tonton ini dulu ya 👇
Cerita Jinan soal nge-prank Cindy sebelum dia last show

.
.
.

💜 HAPPY READING 💜

.
.
.

17 Juli 2022

To: LV Cnd Haphaphap
tenggorokan gw sakit
suara gw ilang
gmn ini

From: LV Cnd Haphaphap
Hah?
Serius, Ji?
Kok bisa sih?
Kemarin gapapa
Masa bisa tiba-tiba
Jgn bikin khawatir deh

To: LV Cnd Haphaphap
<< send voice note >>
(Ngomong berbisik-bisik bak suara serak sungguhan)

From: LV Cnd Haphaphap
Aaaak Jinan 😭😭😭
Kenapa ada-ada aja sih
Minum obat dulu dih sana
Biar pas show bisa normal lg

To: LV Cnd Haphaphap
maapin iy, hap
gw udh izin jot lg skit
jd kgk bisa ikut last show lu
ntar bloking gw di bekap sm gen10
tp gw usahain ttp dtng ke teater kok bwt lu

Setelah melihat pesan tersebut sudah ceklis biru tanda dibaca, Jinan buru-buru menutup aplikasi chat tersebut dan mengubah ponselnya menjadi mode don't disturb.

Selanjutnya, mudah ditebak kalau Jinan dapat rentetan pesan baru dari Cindy. Namun, ia tak berniat membuka apalagi membalas pesan-pesan itu. Bahkan, panggilan telepon Cindy juga dihiraukan begitu saja oleh Jinan.

"Haha... Panik dia, gue sakit" Jinan terkekeh kecil, Cindy belum berhenti menghubunginya. "Apa gue bikin stories WA juga, ya? Biar tambah meyakinkan" idenya, tiba-tiba.

"Ah iya, boleh boleh" Jinan menjawab sendiri pertanyaan itu dan langsung menentukan pose yang tepat seolah ia sedang terkulai lemas, letih, lunglai, lesu tidak berdaya.

Dan sebelum Jinan sempat mengabadikan gaya yang diinginkan, pintu kamarnya dibuka seseorang. Alhasil, fokus Jinan menjadi teralih sampai lupa untuk berfoto.

"Devichuuuu" sambut Jinan.

"Kamu udah bangun, kak?"

Jinan mengangguk, "Udah. Sini!" ia meminta Devi lekas mendekat. "Kunci pintunya juga" suruhnya, sekalian.

"Gausah... Kalo di kunci otak kamu awto mesum"

"Idih! Mana ada" sangkal Jinan. Lalu, dengan cepat ia menjadikan paha Devi sebagai bantalan kepalanya.

"Nih, buktinya. Baru duduk udah ditempelin gini"

"Gaboleh?"

"Boleh"

"Cium?"

"Gaboleh!"

"A-aaak" Jinan merengek, "Boleh dong. Sekali!" ibanya.

"Iya, nanti dicium abis kamu sarapan. Ayo!" ajak Devi.

"Gamau. Gamau. Aku gamau sarapan. Maunya cium"

"Ihh, yang lain udah pada duluan loh. Tinggal kamu"

"Kamu?"

"Aku juga udah"

Sabtu Bersama Keluarga BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang