Chap 46

3.9K 363 39
                                    

Flashback~

"Jisung!"

Jisung berbalik saat mendengar namanya dipanggil. Melempar senyum lebar saat melihat keenam lelaki yang lebih tua darinya itu berlari kearahnya. Siapa lagi mereka kalau bukan six brother's.

"Jisung lagi apa?" yang paling tua diantara mereka bertanya.

Jisung tersenyum lebar sembari menunjukkan seekor capung yang baru saja ia tangkap itu pada keenam kakak sepupunya itu. Six brother's yang melihat senyum Jisung ikut tersenyum, walaupun mereka tidak mengerti apa gunanya seekor capung sehingga membuat Jisung terlihat sangat senang.

"Jie menangkap nya dengan susah payah sampai jatuh, untung dapat" Jisung mengadu.

"Jie jatuh? Jie luka? Mana lukanya?" Renjun bertanya heboh. Khawatir pada yang lebih muda kalau-kalau lecet. Bagi Renjun, seseorang yang berharga untuknya tidak boleh terluka sedikitpun.

"Tidak apa-apa kak Renjun. Jie tidak luka" ucap Jisung dan kembali tersenyum.

"Ayo ke rumah Jie, kakak-kakak ingin bertemu mama Jie kan?" Jisung bertanya sembari menatap polos kakak sepupunya itu satu persatu.

Jeno ingin berucap tetapi Jaemin menahannya. Jaemin bahkan mengisyaratkan Mark, Renjun, Haechan, dan Chenle untuk mengangguk saja dan mengiyakan ucapan Jisung. Jeno yang tidak mengerti kenapa Jaemin menahannya menatap Jaemin heran.  Sadar akan tatapan Jeno, Jaemin menoleh dan melempar senyum yang memiliki arti tersendiri.

Six brother's membiarkan Jisung melewati mereka dan melangkah lebih dulu sedang mereka mengikuti dibelakangnya.

"Kenapa kau meminta kami menyetujui ucapannya?" Haechan bertanya.

"Perlahan-lahan tapi pasti, Haechan. Kita buat dulu dia nyaman dengan kita sebelum kemudian membuat nya hanya bergantung dengan kita"

Flashback End~

Jisung bingung untuk memutuskan. Shotaro mengisyaratkan Jisung untuk tetap pergi bersamanya dari situ tetapi disatu sisi nyawa Sungchan berada dalam bahaya. Keenam kakak sepupunya nya itu bukan orang yang mudah. Mereka sangat cerdas dan licik.

"Aku tidak main-main dengan ucapan ku, Jie. Kau pergi maka akan kami pecahkan kepala pengkhianat ini" Mark mengancam.

Jisung memegang kepalanya sendiri, pusing untuk memutuskan. Batinnya berteriak keras. Jisung hanya ingin bebas tetapi six brother's memang tidak mengizinkannya untuk bebas dari mereka.

"Jie, percayalah pada kami" bujuk Renjun.

Pegangan Jisung pada Shotaro mengerat. Ia tidak bisa lagi percaya pada six brother's. Tidak setelah six brother's menghancurkan kehidupan nya. Kebahagiaan kecil yang dibangun oleh kedua orangtuanya untuk Jisung lenyap begitu saja karena satu alasan dari six brother's yaitu cinta.

"Berhentilah mengejar Jisung. Apa kalian tidak melihat dia sudah sangat menderita?!" Shotaro berucap keras. Air matanya mengalir deras basahi pipinya saat melihat keadaan sahabat nya itu. Shotaro tidak bisa menahan lagi amarahnya pada six brother's.

"Itu bukan urusanmu!" bentak Jeno yang membuat Shotaro dan Jisung terkejut bersamaan.

"Lepaskan mereka" Sungchan berucap setelah lama diam. Ia melemparkan pistolnya yang awalnya mengarah ke dahi Jaemin ke arah Mark.

Sungchan mengambil langkah mundur dan berlutut di depan Jaemin, memohon padanya untuk melepaskan Jisung dan Shotaro. Sungchan tahu Jaemin lah yang bisa membuat Jeno, Mark, Chenle, Haechan, dan Renjun tunduk.

Eres Mío🔞 [END] ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang