Chapter 4

231 37 11
                                    

"Zin, kenapa jam terakhir tadi kau bolos?"

Zin Hanya diam sambil mengganti pakaian.

"Zin apa kau Tau, tadi haneul-"

*Brakk*

Hyungseok terkejut mendengar suara keras yang ditimbulkan saat Zin menutup lemari pakaiannya. Dia benar-benar menjadi penasaran tentang apa yang terjadi pada Zin.

".... Zin, apakah Ada Hal buruk yang terjadi?"

Zin seketika terkejut Dan bertanya pada diri sendiri, mengapa dia bersikap solah dirinya marah. Padahal Tak Ada yang terjadi.

"Maaf Seok. Tanganku tergelincir,jadi kekencengan nutupnya"

"..  jadi tadi kau bilang apa? Antara kau dan haneul"

Hyungseok menggeleng, "bukan apa-apa. Kenapa kau bolos?"

"Tadi aku ketiduran di atap hehe..." Ucap Zin dengan wajah canggung.

Hyungseok hanya menghela nafas dan mengacak-acak rambut Zin yang masih setengah basah.

"Lain kali beritahu aku jika kau berada disana, jadi aku bisa membangunkanmu"

Zin hanya mengangguk. Dia benar-benar tidak tau, Ada apa dengan dirinya. Rasanya, suasana hatinya tiba-tiba membaik Dan memburuk dalam sekejab.

______

Suasana weekend kali ini sedikit terasa berbeda karna semenjak semalam hujan tak kunjung berhenti. Suasana seolah terlihat masih pagi,meski jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Kedua remaja laki-laki ini juga masih belum beranjak dari tempat tidur mereka.

Hyungseok membuka matanya Dan duduk sambil melihat keluar jendela. Dia tampak menikmati suasana hujan. Kaca yang terdapat tetesan-tetesan air dengan Hawa dingin membuat kaca itu tampak berembun dam buram.

Hyungseok menuliskan namanya di depan kaca sambil tersenyum.

Hyungseok tiba-tiba terkejut melihat tangan yang menjulur di sampingnya, menuliskan nama dibawah nama Hyungseok.

"Zin Lee...?"

"Act... Sial. Kau mengagetkanku saja Zin"

Zin tertawa dan mengambil lagi selimutnya. Udara benar-benar terasa dingin.

"Mau turun kebawah?"

Zin menggeleng, dia terlihat masih mengantuk.

"Kau lapar?"

"Belum terlalu"

Hyungseok kembali menbaringkan lagi tubuhnya. Ini masih pagi,tapi wajahnya sudah memerah.

" kau demam?" Ucap Zin saat melihat Hyungseok menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Akan aku ambilkan obat. Kau tunggu disini"

"Ah, enggak Zin. Aku baik-baik saja, Hanya saja... Sebenarnya Ada yang mengganggu pikiranku"

Zin terduduk sambil menatap Hyungseok bingung

"Ada apa?"

"... Itu..."

" Itu sedikit memalukan Zin untuk mengatakannya" lanjut hyungseok dengan wajahnya yang tampak merona.

" Tinggal katakan saja apa susahnya? Aku bisa membantumu jika kau mengatakan masalahnya"

Hyungseok masih terdiam sambil menutup wajahnya.

"Hei, Ada apa? Kita sahabat kan? Kau yakin akan menyembunyikan sesuatu dari sahabatmu ini"

Hyungseok menatap Zin sambil menghela nafas.

Friend with Benefits?!Where stories live. Discover now