Chapter 8

133 21 13
                                    

Zin Masih tidak bisa melihat hyungseok tersenyum pada orang selain dirinya. Semenjak Hari itu emosinya menjadi susah dikendalikan, sesaat dia merasa senang sesaat kemudian suasana hatinya menjadi buruk.

senyuman yang biasanya menghiasi hari dan menjadi sumber semangatnya, sekarang justru membuatnya muak.

Tak pernah terfikirkan olehnya sekalipun, bahwa tawa itu membuatnya kesal hingga rasanya ingin membungkamnya.

Berkali-kali Zin berusaha keras untuk tersenyum mendengar cerita sahabatnya itu, tapi tetap saja, dia mulai merasa muak jika harus terus mendengar ocehan tentang orang lain.

Diam-diam Zin mengertakkan giginya saat terus menerus mendengar namanya terus disebut. Dia mulai heran, sebenernya apa yang hyungseok suka darinya, padahal jelas-jelas dia merasa dirinya lebih baik bahkan serratus persenn lebih sempurna untuknya.





'Kenapa??'

'Kenapa??'

Dan sekali lagi,dia tanya-tanya...

'Kenapa orang itu bukan Aku?'

'Apa Karna aku bukan perempuan? Haruskah aku menjadi perempuan?'

Pft. . .

'Aku yakin aku lebih cantik darinya, jika aku jadi perempuan, apa kamu akan menyukaiku ya?'

Suasana malam yang sunyi Dan dingin, dengan berbagai pikiran bodoh yang terlintas dibenaknya membuat Zin terkekeh untuk beberapa saat.

Zin pun bangun dari tempat tidurnya, dan duduk sambil memandang wajah kecil teman sekamarnya itu. Kulitnya terasa hangat, kedua tangan Zin yang dingin itu menempel pada pipi hyungseok.

Bahkan wajahnya yang tengah tertidur pulas itupun terlihat imut membuat wajah Zin memerah. Diapun menghela nafas ringan.

Hah...

"Bagaimana bisa aku tidak menyukai sosok ini. Menjauhimu bahkan aku takkan mampu"

".. hyungseok..

".. biasakah...

"... orang yang kau sukai itu Aku? Aku bakalan memperlakukanmu dengan baik, aku akan melakukan apa saja untukmu"

"Hmm?" Ucap Zin sambil mengenggam tangan hyungseok.

Tanpa sadar wajah Zin semakin mendekati wajah hyungseok, diapun mengecup bibirnya.

Cup...

'argh... Sial, lagi-lagi Aku bertingkah seperti orang mesum. Kendalikan dirimu Zin'

*

*

*

Sudah seminggu sejak kejadian hari itu. Hyungseok dan haneul semakin terlihat mesra dari hari ke hari. Entah itu terlihat tanpa mereka sadari atau.. memang disengaja?.

Vasko dan bumjae turut mengucapkan selamat pada hyungseok dan haneul.

Wajah mereka semua tertawa,tapi hanya Zin yang tak bisa ikut merasakan kebahagiaan ini.

Kenapa??

Tentu saja Karna dia masih tak rela, melihat sosok yang dia suka menjadi milik orang lain.

'ah sial, Aku membencinya..

'haruskah aku menjauhkan mereka?'

"Gez.. lagi-lagi pikiran bodoh ini.."

Raut wajahnya berubah dalam sekejap saat hyungseok menepuk bahunya. Dengan senyuman, hyungseok memberitahunya untuk ikut pergi ke cafe untuk belajar bersama teman-temannya.

Friend with Benefits?!Where stories live. Discover now