39. Permintaan Jisung

566 60 10
                                    

Sorry for typo......

Setelah di bujuk dalam waktu yang cukup lama, akhirnya Jisung mau memakan bubur yang di buatkan, sembari menunggu dokter yang biasa menanganinya. Jisung menerima suapan bubur dari Irene meski dengan enggan. Ia memaksa dirinya sendiri, agar bubur itu bisa masuk ke dalam perutnya. Agar Irene tak terlalu terbeban kan karena dirinya.

Jisung menatap wajah cemas Irene, sebenarnya ia berpikiran akan suatu hal, namun tak berani untuk menyampaikannya. Irene yang menyadari Jisung menatap dirinya. Ia akhirnya bertanya, "Jisungiee kenapa?"

Jisung langsung gelagapan. Ia mengalihkan pandangannya, menatap ke luar jendela. Dengan pelan ia menjawab, "aku tak apa."

Tentu jawaban itu sangat tak memuaskan bagi Irene, ia tak percaya dengan ucapan sang cucu. Namun, karena Jisung sedang sakit, ia tak akan bertanya banyak. Ia akan menunggu sampai Jisung ingin mengatakan apa yang memang ingin ia katakan.

Tak lama, dokter Joy datang, wanita yang juga merupakan sahabat dari Irene ini memang menjadi dokter pribadi bagi Jisung. Karena saking seringnya anak itu sakit, Irene akhirnya menuturkan menjadikan Joy sebagai dokter pribadi Jisung. Namun, masih memperbolehkan Joy tetap bekerja di rumah sakit, dan hanya memanggil jika Jisung sedang sakit.

Wanita dengan has putih itu tersenyum, lalu mendekat pada kasur Jisung. Anak itu memakan bubur dengan tatapan sendunya. Siapa pun yang melihat, dapat merasakan ada beban berat yang anak itu tanggung. Namun ia selalu berusaha terlihat tegar di depan orang-orang.

"Boleh dokter periksa?" tanya Joy meminta izin terlebih dulu. Jisung mengangguk kecil, menimbulkan senyum kelegaan dari Irene. Ia bersyukur Jisung kali ini lebih menurut dan tak banyak keinginan.

Sembari menunggu Joy, menerima Jisung. Irene membuka sebuah pesan dari Lucas. Pesan yang baru saja di kirimkan itu.

Lucas.
Bibi apa kau sedang sibuk?

Me.
Kenapa?

Lucas.
Ada yang ingin aku bicarakan, ini penting.  Bisa kita bertemu, bibi.

Irene yang membacanya, mengernyitkan alis bingung. Kalau di tanya soal sibuk, ia memang tak lagi sibuk, hanya saja Irene harus menjaga Jisung. Tak mungkin ia meninggalkan Jisung dalam keadaan sakit seperti ini.

Me.
Maaf Lucas, bisa di tunda.
Bibi tidak bisa meninggalkan Jisung, dia sedang sakit.

Lucas.
Jisungiee sakit??

Me.
Iya. Dan dia tidak akan membiarkan bibi untuk pergi.

Lucas.
Baiklah, lain kali saja.
Semoga Jisung cepat sembuh. Akan ku usahakan untuk menjenguknya.

Me.
Iya.

Setelah urusannya dengan Lucas selesai, Irene kembali membuka pesan dari Suho, suaminya.

Suho.
Siap-siaplah, kita akan datang ke pernikahan sahabatku. Sebentar lagi aku pulang.

Irene terdiam. Apa apaan maksud suaminya ini, mengapa malah memintanya bersiap-siap untuk menghadiri acara pernikahan sahabatnya. Jelas saja, ia akan menolak. Tak mungkin dirinya tega meninggalkan Jisung hanya untuk datang ke sebuah pesta.

Me.
Maaf. Tapi aku tidak bisa meninggalkan Jisung. Ia sedang demam, ku mohon mengertilah.

Irene mengirim pesan itu, dengan penuh harap-harap cemas. Ia tahu, Suho pasti akan marah, namun Jisung lebih penting dari pesta itu.

Menikah dengan Duda! (Jeno X Winter Ft. Jisung)Where stories live. Discover now