Bab 1

340 24 4
                                    

Suara sirine terdengar di sudut kota besar besar itu. Dua mobil patroli keluar dari jalan utama, mengarah ke jalanan besar yang tampak kosong.

"Lari!!!" teriak seorang pemuda yang sontak menarik perhatian dari para pemuda berseragam SMA yang tengah berkelahi.

Melihat kedatangan polisi, mereka segera melarikan diri. Tak peduli dengan lawan atau kawan, mereka melarikan diri bersama-sama.

"Ya! Anak-anak nakal! Berhenti kalian!" hardik seorang opsir yang keluar dari mobil dan langsung mengejar para pemuda yang melarikan diri bersama beberapa rekannya.

Salah seorang siswa menghampiri salah satu temannya yang masih menginjak-injak musuh mereka. Karena terburu-buru, pemuda itu menabrak bahu rekannya.

"Changkyun, Kim Changkyun!" teriak pemuda itu sembari menghentikan temannya.

Kim Chang Kyun, pemuda berwajah manis itu berhenti menginjak musuhnya dan memandang rekannya.

"Ada apa?" suara beratnya terdengar marah.

"Polisi datang, cepat lari!"

Changkyun memandang ke sumber suara yang baru saja ia sadari. Dia menepuk bahu temannya dan segera melarikan diri.

"Tangkap mereka semua! Dasar anak-anak kurang ajar!" hardik si opsir kembali.

Changkyun bersama beberapa temannya melarikan diri memasuki gang perumahan yang tidak begitu lebar. Di dalam kegelapan itu derap langkah kaki masih terdengar jelas.

"Bagaimana ini? Mereka ada di belakang kita," ujar salah satu teman Changkyun.

"Sial!" umpat Changkyun dengan suara yang pelan.

Mereka berbelok, menuju gang yang lebih sempit. Dua opsir menyusul mereka. Dan pengejaran malam itu berakhir, kedua opsir itu berhasil menyudutkan para pemuda yang telah menciptakan keributan malam itu.

Dengan napas yang sedikit terengah-engah, kedua pria itu berbicara pada para pemuda di hadapan mereka. "Ya! Kemari kalian. Kenapa kalian tidak lelah membuat keributan. Seharusnya kalian segera pulang dan tidur. Kenapa selalu membuat masalah seperti ini?"

"Kemarilah, mari selesaikan di kantor."

Teman-teman Changkyun bergeming tapi saat itu Changkyun tidak ada di antara para pemuda itu. Mereka mulai berjalan mundur ketika dua opsir itu menghampiri mereka.

"Kemari!" hardik si opsir.

Kala itu Changkyun muncul dari kegelapan dan mendekati kedua opsir itu dari belakang.

"Apa yang dia rencanakan?" bisik teman Changkyun kepada rekan yang lain.

"Tidak tahu, orang itu tidak terduga."

"Jika aku tertangkap, ayahku akan memukuli aku malam ini."

Mereka kemudian berhenti. Dua opsir itu kemudian menghampiri mereka sembari menodongkan tongkat yang mereka bawa. Namun sebelum mereka melangkah lebih jauh, Changkyun menarik bahu salah satu opsir hingga pria itu berbalik. Tepat saat itu Changkyun langsung menghantamkan kepalan tangannya pada wajah si opsir yang tentu saja membuat semua orang terkejut.

"Apa yang kau lakukan?!" hardik teman si opsir.

Setelah opsir pertama tumbang, Changkyun melakukan tendangan memutar dan mengenai tepat di bawah dagu si opsir yang langsung tumbang tak sadarkan. Menyadari opsir pertama yang masih sadar, Changkyun langsung menendang opsir itu hingga tak sadarkan diri.

Helaan napasnya terdengar, ia kemudian mengarahkan pandangannya pada teman-temannya dan mengakhiri malam itu dengan sangat keren.

"Ayo," suara berat Changkyun kembali terdengar sebelum ia mengambil jalan yang juga harus dilewati oleh teman-temannya.

HEARTBEAT : Pemberian Tuhan Yang Berharga (New Vers)Where stories live. Discover now