Bab 5

78 6 1
                                    

Di hari selanjutnya Changkyun kembali ke sekolah dengan suasana hati yang buruk sehingga wajahnya terlihat seperti orang yang tengah kesal. Membuka lokernya, Changkyun menukar buku pelajaran yang memang sengaja ia tinggal di dalam loker karena dia adalah orang yang pelupa. Setelah itu dia bergegas menuju kelasnya.

Namun belum jauh Changkyun berjalan, langkahnya terhenti ketika mendapati seseorang yang datang dari samping kemudian menghadang jalannya. Pandangan yang sempat tertuju pada lantai itu lantas terangkat.

Baek Juho, salah satu bandit dengan reputasi terkuat di sekolah itu. Dialah yang kini berdiri di hadapan Changkyun.

"Minggir," tegur Changkyun dengan malas.

"Pergilah ke atap," balas Baek Juho.

"Aku sedang tidak ingin berkelahi," sahut Changkyun dengan nada bicara yang sama.

Changkyun kemudian berjalan melewati Baek Juho. Akan tetapi dua orang datang dari arah yang sama dengan kedatangan Baek Juho sebelumnya. Mereka langsung menahan kedua bahu dan lengan Changkyun lalu memaksa pemuda itu untuk ikut dengan mereka.

Sampai di atap, Changkyun menepis tangan kedua pemuda itu dan berbalik. Menemukan Baek Juho yang berjalan ke arahnya. Namun tepat saat keduanya berhadapan, Baek Juho langsung memukul wajah Changkyun menggunakan tangan kanannya. Membuat tubuh Changkyun sedikit limbung ke samping.

Changkyun mencengkram area yang baru saja dipukul oleh Baek Juho. Berjongkok dengan kepala yang tertunduk dalam. Namun itu hanya berlangsung sesaat. Setelah Changkyun bisa mengatasi rasa sakit yang seperti akan meremukkan rahangnya, ia menurunkan tangannya dan berdiri. Kembali berhadapan dengan Baek Juho dengan wajah yang benar-benar terlihat kesal.

"Aku sudah mengatakan padamu, kenapa kau tetap memaksa?" ujar Changkyun, suasana hatinya benar-benar buruk saat ini.

"Kau yang membuat masalah, kenapa aku yang harus menanggungnya?" ujar Baek Juho, melampiaskan kekesalannya karena kemarin ia harus bermasalah dengan petugas kepolisian. Dan setelah teman-temannya mencari tahu, dia tahu Changkyun yang menghajar kedua opsir yang tengah berpatroli.

"Apa yang kau bicarakan? Aku bahkan tidak ingat jika kita pernah memiliki urusan yang sama. Jangan membuat masalah denganku, Baek Juho. Aku tidak berniat berjabat tangan denganmu."

Baek Juho tersenyum tak percaya. Dia kemudian memberikan isyarat kepada dua temannya yang kemudian kembali memegangi Changkyun.

"Lepaskan aku," ujar Changkyun dengan nada mengancam.

Mereka bergeming dan saat itu Baek Juho mendekat. Pemuda itu langsung memukul perut Changkyun dengan keras sehingga membuat tubuh Changkyun tersentak dan sedikit condong ke depan.

Baek Juho menarik kepala Changkyun hingga pemuda itu sedikit mendongak. Dia lantas berkata, "kaulah yang harus berhati-hati padaku, Kim Changkyun. Aku tidak akan pernah berbaik hati padamu."

Baek Juho kemudian memukuli Changkyun. Dari perut ke wajah lalu kembali ke perut lagi dan itu terjadi selama berada detik selanjutnya.

Suasana hati Changkyun makin buruk. Kekesalannya berubah menjadi kemarahan hingga ketika ia menemukan celah, ia langsung menendang perut Baek Juho menggunakan kakinya hingga pemuda itu jatuh ke lantai. Changkyun kemudian melepaskan diri dari dua pemuda yang tak lepas dari hantaman siku serta kepalan tangannya.

"Baek Juho!" hardik Changkyun, sarat akan kemarahan. "Aku akan membunuhmu hari ini."

Changkyun hendak menghampiri Baek Juho. Namun saat itu satu orang yang sempat ia pukul meraih salah satu kakinya.

"Juho, pergilah lebih dulu," ujar pemuda itu, berniat menyelamatkan Baek Juho.

Changkyun hendak menendang pemuda itu, tapi pemuda yang lain datang dan memeluk dirinya dari belakang. Mengunci kedua tangannya.

HEARTBEAT : Pemberian Tuhan Yang Berharga (New Vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang