OS 01 : "Anjir!! Daddy Sugar"

2.7K 97 0
                                    


Om, suami

⇩⇩⇩

Rinrina hanya bisa menghela nafas panjang saat duduk di depan cermin besar. Beberapa perias sedang merias wajahnya agar lebih cantik.

Untuk apa? Hari ini adalah hari pertunangannya, ya pertunangannya.

Dengan siapa? Ia pun tidak tahu.

Ini semua sungguh sangat amat cepat dan tiba-tiba, orang tuanya sama sekali tak memberikan aba-aba pada Rina.

Rina yang baru saja pulang dari kampus pukul 4 sore hari ini, langsung di buru-buru oleh waktu untuk berhias diri.

Tiba-tiba saja ibunya bilang.

"Rin, ayo cepet ganti baju. Ada tukang rias yang nunggu kamu di kamar."

"Aku? dirias? buat apa Mah?"

"Nanti malem pertunangan kamu sayang, ayo cepet."

"APA!?"

Tiba-tiba, ini sungguh sungguh tiba-tiba. Ini memang perjodohan tapi, tapi kenapa harus semendadak ini??

Tanpa Rina diberi tahu dan langsung melangsungkan pertunangan?

Ini semua tidak adil untuk Rina.

Sekarang pukul 6 sore. 1 jam lagi pria yang akan bertunangan dengan Rina datang dengan rombongannya untuk melamar.

"Aduh aduh cantiknya anak mamah." Mamah Rina yang bernama Elma duduk di samping sang putri yang sudah siap dengan riasan dan pakaian nya.

"Ini semua maksudnya apa Mah? Tiba-tiba aja Rina di suruh siap-siap untuk pertunangan?" kesal Rina benar-benar kesal. "Mamah gila apa?"

"Ini semua demi kebaikan kamu, sayang."

"Kebaikan apa mah?" Rina menepis tangan Elma yang hendak menyentuhnya. "Kebaikan yang sama sekali Rina gak tau? Ini semua gak adil buat Rina, Mah."

"Sebaiknya kamu terima aja." papah Rina yang bernama Raja datang kedalam kamar Rina. "Jika kamu menolak, fine. Tapi nama kamu akan papah coret dari kartu keluarga, gak cuma itu. Kamu juga harus keluar dari rumah ini." Rina tersenyum getir. Bagaimana kehidupannya bisa semenyedihkan ini?

"Jadi kamu pilih mana? Keputusan ada di kamu."

"Udah sayang. Lebih baik kamu setuju untuk nikah, ok." bujuk Elma.

"Nyonya, tuan. Rombongan pria sudah datang." seorang pelayan datang memberitahu.

"Ayo cepat selesaikam persiapannya."

"Selama 23 tahun hidupku, baru pertama kali aku merasakan kebencian, pada kalian." ucap Rina pada kedua orang tuanya yang hendak pergi. Raja dan Elma hanya menoleh sebentar lalu pergi.

Rombongan pria mulai memasuki rumah besar Rina.

"Selamat datang. Ayo, duduk semuanya duduk." Raja menyambut mereka dan mempersilahkan semua tamu untuk masuk.

"Maaf cuma seadanya, soalnya mendadak dan gak ada persiapan juga." ucap Elma pada rombongan.

"Iya, tidak apa-apa. Adik ipar saya emang syukanya buru-buru hehe." Ria--kakak ipar mempelai pria.

"Jika tidak ada yang ditunggu, mari kita mulai acaranya." ucap Raja lalu di angguki semua orang. "Bawa Rina sekarang."

Tidak lama Rina datang dengan di gandeng oleh kakak perempuannya bernama Raima.

Rina dan calon tunangannya itu berhadapan. Rina yang tak berani menatap dan melihat wajah pria itu terus saja menunduk.

"Jangan nunduk gitu dek. Tegak in kepalanya." bisik Raima.

Om, Eh SuamiWhere stories live. Discover now