OS 16 : "Mau aku mandiin?"

443 13 0
                                    

***

Rina mendekat kearah Ryan yang masih tertidur setelah ia menggantikan handuk yang berada di dahi Ryan. Badannya begitu panas dan dia demam.

Menumpukan kepalanya dengan tangan kiri sembari berbaring di sebelah kanan Ryan.

Kata-kata Satria yang menceritakan bagaimana kejadian Ibu mertuanya itu meninggal, terngaing-ngiang di kepala Rina. Tak seharunya ia menahan Ryan di tengah hujan tadi.

"Saat Bos berumur 20 tahun. Ia melihat sendiri kejadiannya, saat itu mereka sedang pergi berdua ke sebuah pusat perbelanjaan. Saat hendak pulang Pak Bos tiba-tiba meminta izin untuk pergi ke toilet terlebih dahulu. Dalam keadaan hujan gerimis, nyonya menunggu Bos di mobil taxi yang sebelumnya memang sudah Bos hentikan. Supaya Nyonya tidak menunggunya di tengah hujan. Dan saat akan kembali, menghampiri Nyonya di seberang jalan, dari jauh sebuah bus oleng menubruk taxi yang ditumpangi Nyonya. Supirnya maupun nyonya, keduanya tewas di tempat. Sejak hari itu lah Bos takut dan akan menutup diri saat hujan turun."

***

Pagi tiba.

Rina membuka matanya dan langsung wajah Ryan yang pertama kali ia lihat. Wajah itu sekarang jauh lebih baik daripada kemarin.

Apalagi semalam ia tak bisa tidur, karena Ryan terus mengigau dan panasnya semakin tinggi. Bukan dua jam sekali, tapi setiap sepuluh menit sekali Rina mengganti handuk basah yang cepat kering di dahi Ryan yang begitu panas.

Rina menempelkan tangannya di dahi Ryan. Suhu tubuhnya sudah lumayan turun sekarang.

Syukurlah.

Tak sia-sia ia tak tidur semalam. Saat akan memejamkan matanya lagi, Rina keburu melihat mata Ryan yang menjerjapkan matanya, menyesusaikan cahaya.

"Ngapain kamu disini?" lirih Ryan tak di terdengar oleh Rina.

"Hah?"

"Kenapa kamu tidur disini?" Ryan mencoba meninggikan nada bicaranya.

"Om. Om gak punya akal apa gimana? Mana bisa bisa ninggalin Om dalam keadaan sakit begini semaleman?" Ryan mencoba bangkit dan Rina membantu. "Mau kemana?"

"Gak kemana-kemana. Pegel tidur terus." Rina mengecek suhu tubuh Ryan dengan menempelkan punggung tangannya pada dahi Ryan dan dahinya.

"Syukur deh kalo udah turun." Ryan yang diperlakukan seperti itu terdiam menatap Rina. "Om mau makan?"

Ryan menggeleng. "Saya mau mandi."

"Mau aku mandiin?"

Deg!

Sesuatu dalam diri Ryan terasa menegang.

"Kenapa?" tanya Rina karena Ryan diam saja.

"Kamu gila apa? Mau mandiin saya?" ucap Ryan gugup.

"Dih. Kenapa emang? Kita kan udah liat tubuh polos kita masing-masing.. Kenapa? Om malu ya??"

Glek!

Tak sadar Ryan meneguk ludahnya kasar.

"Kenapa Om?" tanya Rina.

Om, Eh SuamiWhere stories live. Discover now