OS 09 : "Tidur."

494 24 0
                                    

* * *

Beberapa hari mereka jalani di penginapan itu dengan berenang, bermain speedbot, menyelesaikan puzle, bermain tik-tak-- eh bukan, itu mah spongebob atuh!!

Pokonya beberapa hari disana mereka tidak melakukan itu seperti yang terjadi di malam pertama dan hotel sebelumnya. Kali ini Rina benar-benar menjaga dirinya dari predator satu itu. Sampai-sampai ia rela untuk tidur di sofa yang memang bisa disebut juga ranjang bagi kaum duafa dan sofa bagi kaum sultan macam Ryan, karena di malam kedua Ryan mengeluh tak mau tidur di sofa itu.

Hari ini mereka berniat untuk pulang di penerbangan malam, supaya pas mereka sampai di indonesia bisa siang hari.

Masih ada banyak waktu untuk penerbangan. Rina pun memilih ke kota untuk berjalan-jalan sekalian membeli oleh-oleh dan beberapa barang untuknya juga sebagai kenangan jika ia pernah kesini kan. Kapan lagi ia bisa kesini lagi?

Dan Rina juga mengajak Ryan untuk tidak memakai kendaraan disana. Sekali-kali seorang Adryan Poernomo berjalan kaki di street san fransico kan. Jika di jagarda ia tak akan mau pastinya.

Cuaca hari ini tidak mendung juga tidak panas. Cocok untuk berjalan di jalanan. Sambil berjalan dengan senang, sesekali Rina memotret gedung-gedung di samping Ryan yang juga menikmati pemandangan sore hari kota san fransisco itu.

Rina menemukan spot yang bagus. "Om, coba Om berdiri disana deh." Rina menyuruh Ryan.

"Gak ah, gak mau." dahi Rina menyernyit.

"Dih.. Bentar aja, cuma berdiri doang kok. Aku foto, pemandangannya bagus tuh, estetok." paksa Rina.

"Aestetice." Ryan membenarkan sambil berjalan ke depan dan berdiri kaku menghadap ke arah Rina.

"Senyum dong Om. Jangan kaku gitu ih." Ryan melengkungkang paksa bibirnya. "Pose dua jarinya mana?" mau tak mau Ryan menampilkan pose dua jarinya. Berdoa ini cepat selesai.

Cekrek!

Rina tak puas dengan hasilnya. Ryan tersenyum dengan terpaksa dengan dua jarinya juga.

"Jangan kesini dulu.. Fotonya gak bagus Om." Ryan menghentikan langkahnya lalu mundur kembali ke posisi awal. "Om senyumnya yang natural dong jangan kayak kepaksa gitu." teriak kesal Rina.

"Kan emang dipaksa." cicit Ryan.

"Coba tangannya ke saku in dua-duanya. Terus senyum." Ryan pun mengikuti arahan Rina.

Cekrek!!

Dengan penampilan kasualnya, hanya dengan berdiri dan memasukan tangannya ke saku, Ryan berubah bak model profesional di foto hasil jepretan Rina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan penampilan kasualnya, hanya dengan berdiri dan memasukan tangannya ke saku, Ryan berubah bak model profesional di foto hasil jepretan Rina.

"Waahh." kagum Rina melihat hasil karyanya. Ryan mendekat dan ikut melihat hasil fotonya. "Bagus kan?" Rina memperlihatkan kepada Ryan.

Om, Eh SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang