Ini kisah Zoya dulu yahhh
Saat ini Zoya tengah berada di taman
melihat rumput-rumput yg di terpa oleh angin"Sejuk" gumam Zoya menikmati angin yg menerpa wajahnya
Tiba-tiba kepalanya gatal dan dia menggaruknya tapi tiba-tiba rambutnya juga ikut rontok
Zoya yg melihat itupun hanya tersenyum sepertinya waktunya bentar lagi untuk menyusul sang mama
"Mama aku datang" lirih Zoya setelah itu ia meninggalkan taman
Di jalan ia hanya melihat kendaraan yg berlalu lalang
Tak lama ia melihat seseorang yg tengah di keroyok
Zoya pun mendekat dan benar mereka sedang mengeroyok seseorang
Zoya pun lantas membuka hp dan menyalakan bunyi sirine polisi
Ngiung
Ngiung
Ngiung
Seperti itulah bunyi sirene di hp Zoya
"Woiii cabut ada polisi" ucap seseorang itu kepada anggotanya
Tak lama merekapun pergi menyisakan seseorang yg tengah kesakitan
"Kamu gapapa?" Tanya Zoya setelah sampai di depan seseorang itu
"Sakit" jawab sang empu
"Nama kamu siapa?" Tanya Zoya lagi
"Jayden"
"Oh" setelah itu Zoya pun membawa zayden ke tepi jalan
Btw itu berada di gang yahhh
"Mana yg sakit"tanya Zoya setelah mereka duduk di pinggir jalan
"Semuanya" balasnya ketus
Zoya yg mendegar itupun memutar bola matanya malas "mau di tolongin gak"
"Yaudah obatin muka gue dulu" ucap Jayden sambil menutup matanya
"Ngadep kesini" titah Zoya kepada Jayden
Jayden pun langsung menghadap ke arah Zoya
Deg
Akhh sial gadis di depannya ini membuat ia menjadi salting sendri
"Ehhh pipi kamu ko marah?" Tanya Zoya polos tak mengerti kenapa tiba-tiba pipi Jayden menjadi merahhh
"Sial mau di taro dimana muka gue" gumamnya
"Heyyy" ucap Zoya melambaikan tanganya di depan wajah Jayden
Jayden pun langsung tersadar dari lamunannya "hmmm"
"Sini deketan lagi" titah Zoya
Jayden pun mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Zoya
"Cantik" batin Jayden kala ia melihat bentuk wajah Zoya yg sangat cantik
Dengan perlahan Zoya pun mengobati luka Jayden sesekali Jayden pun meringis ketika lukanya tak sengaja ketekan oleh Zoya
"Aww" ringis Jayden ketika Zoya menekan lukanya yg berada di pipi
Zoya pun langsung menatap Jayden lekat "maaf" cicitnya
Jujur ini pertama kali Zoya berhadapan langsung dengan seorang laki-laki asing
Usai mengobati luka Jayden kini Zoya pamit pulang
"Aku pulang dulu yahh" pamit Zoya
Saat Zoya hendak berdiri pergelangan tangannya malah di tahan oleh Jayden
"Apa"tanya Zoya dengan alis terangkat sebelah
"Gue Anter" setelah itu Jayden pun berdiri meski lukanya sangat sakit tapi ia tahan lagian,,,juga luka kayak gini sering ia dapati
Brum
Brum"Ayo naik"titah Jayden kepada Zoya yg berada di belakangnya
Zoya pun langsung naik tidak lupa juga ia memberi alamat rumahnya
Setelah sampai di depan rumah Zoya Jayden pun pamit pergi
Tanpa Zoya sadari di atas ada seseorang yg sedang menatapnya
"Knp elo selalu beruntung" batin Zora
Jujur Zora sangat iri kepada Zoya kepada kembaranya itu selalu beruntung
Ceklek
"Abis dari mana kamu" suara bariton itu suara yg selalu membuat hati Zoya kelu
Zoya pun menatap Bram dengan tatapan teduh "aku abis dari taman ayah" ucap Zoya lembut
Meski Bram sering kasar kepada Zoya tapi Zoya tidak pernah membenci Bram
"Bohong, tadi ayah liat kamu di antar sama laki-laki" ujar Bram menatap Zoya yg sedang menatapnya
"Maaf ayah aku emang abis dari taman,, tapi waktu aku mau pulang aku ngeliat dia lagi di kroyok jadinya aku bantuin dan sebagai balasanya dia anterin aku pulang" jelas Zoya
"Ayah tidak percaya dengan omongan mu itu Zoya" sarkas Bram "ayah kecewa sama kamu belajar lahh dari Zora yg selalu belajar dan tidak pernah dekat dengan laki-laki asing"
"Ayah kenapa ayah selalu banding-bandingkan aku dengan Zora ayah?." Tanya Zoya tak mengerti dengan ayahnya ini, mengapa ayahnya ini selalu membandingkan ia dengan kembaranya
"Karna Zora sangat berharga bagi ayah"
"Terus aku apa ayah"
"Kamu hanya beban ayah"
"Ayahh"lirih Zoya kini cairan bening itu lolos dari matanya
"Gara-gara kamu istri saya meninggal"
"Tapi aya-"
"Sudah cukup kamu berbicara ,,,, kamu memang pembunuh, ayah benci kamu Zoya ayah kecewa ayah sangat menyesal telah menghidupi kamu jika akhirnya seperti ini"
"Ini balasan kamu atas apa yg ayah dan mama kamu lakuin dulu, kamu memang pembunuh Zoya "
Deg
Apa yg barusan ayahnya itu ucapkan bukan!..bukan ia pembunuhnya tapi Zora ,,, Zoya pun mengingat lagi tentang kejadian itu dan yahh pembunuhnya itu Zora kembaranya itu
"Bukan aku ayah pembunuhnya tapi Zora" ucap Zoya menunjuk Zora yg berada di samping Bram
"Jaga ucapan kamu itu Zoya" sentak Bram
"Ayah" lirih Zoya sendu menatap sang ayah yg berada di depannya "sekali ajah ayah percaya sama aku" lanjutnya lagi dengan sendu
"Ayah tidak akan percaya Karna kamu pembohong" sarkas Bram
Zora yg mendengar perdebatan itupun tersenyum bangga dalam hatinya
"Rasain" batin Zora
"Ayah kalau aku mati ayah bakal peduli gak sama aku" pertanyaan konyol itu ia layangkan kepada Bram
"Mati saja ayah tidak akan pernah peduli dengan kamu" ucap Bram
Sungguh jawaban Bram itu membuat hatinya sakittt
"Ayah aku ke kamar dulu" setelah itu Zoya pun langsung pergi ke kamar
Sesudah sampai di kamar ia langsung menangis melepaskan rasa sesak di dadanya
"Hikss ayahh knp ayah jahat sama aku hiks"
"Ayah seharusnya hiks percaya sama aku hiksss"
"Ayah hiksss bukan aku pembunuhnya ayah hiksss"
"Tapi...hikss Zora pembunuh hiksss nya"
Kini tangisan itu pecah di kamar Zoya
Perkataan ayahnya tadi membuat hatinya serasa tersayat dengan silet
![](https://img.wattpad.com/cover/321089860-288-k229040.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI VILONA (Selesai)
Teen Fictionmengisahkan tentang seorang gadis cantik yg harus mengalami transmigrasi jatuh dari motor membuatnya harus transmigrasi seorang badgril yg transmigrasi kedalam tubuh yg sadgril akankah ia bisa bisa untuk bertahan di dalam tubuhnya yg baru?... yuk...