XX. Daisuki.

1.1K 151 151
                                    

Beberapa hari setelah Tsukishima dengan Tsuki-sama dipergoki (Name) sedang bertemu dan mari ke arah baiknya saja, (Name) dan Tsukishima sekarang menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

Percaya atau tidak, malam itu mereka pulang dengan saling menggenggam tangan erat nan hangat. Jangan lupakan senyum keduanya yang tidak pudar.

Tsukishima memutuskan untuk membawa (Name) pulang ke rumahnya karena alasan khawatir, namun (Name) mengetahui niat tersembunyi Pria itu yakni takut jika (Name) menghilang lagi. Jadinya, ia mau tidak mau mengikuti keinginan Tsukishima.

Saat tiba di rumah Tsukishima, keduanya dikejutkan dengan Okaa-san dan Akiteru yang masih duduk di sofa ruang keluarga. (Name) menyapa dan menanyakan mengapa Okaa-san juga Akiteru masih terbangun, tentu jawabannya karena khawatir dengan Tsukishima. Mendengar hal itu, Tsukishima dibuat malu oleh keluarganya dan (Name) tertawa diatasnya.

Setelah berbincang sedikit, Tsukishima mengatakan jika dirinya dan (Name) telah berpacaran. Kalian tahu bagaimana tanggapan Okaa-san?

"Kenapa kalian tidak langsung menikah saja dari pada pacaran seperti ini?"

Tsukishima sampai menghembuskan nafas dan (Name) hanya terkekeh pelan.

"Okaa-san, tolong, jangan terburu-buru." Ucap Tsukishima.

Pria itu menjelaskan bahwa baik dirinya maupun (Name) sendiri butuh waktu untuk saling menerima keinginan hati mereka menjalin hubungan, dan Okaa-san tetap keukeuh ingin segera menyelenggarakan setidaknya acara pertunangan mereka.

"Okaa-san, kami perlu izin dari Ruri Nee-chan terlebih dahulu." Ucap (Name)

Baru di sana Okaa-san terdiam beberapa saat. Mengerti jika Ibunya sedang merasa tidak enak hati dengannya, Tsukishima berinisiatif menghibur mataharinya.

"Tenang saja Okaa-san. Aku sudah menyiapkan berbagai teknik agar hubungan kami direstui, lagi pula (Name) sekarang berada dipihak ku. Ruri-san tidak akan menyakiti adik kesayangannya ini."

Setelah berbagai perbincangan, malam itu mereka lewati dengan sedikit lebih tenang.

Hingga hari ini, Tsukishima dan (Name) malah semakin mesra dengan berbagai tindakan romantis mereka lakukan.

"(Name)." Panggil Tsukishima di samping gadisnya yang sedang menyiapkan pesanan. Dirinya sekarang sedang membantu bagian kasir yang tepat di samping bagian barista.

"Hm?" Jawab (Name) yang tetap fokus terhadap pesanannya.

Bibir Tsukishima mendekat ke arah telinga (Name) lalu ia membisikan sesuatu.

"Kiminokoto daisuki."

Bluss! Seketika wajah (Name) memerah karena bisikan tiba-tiba dari Tsukishima. Untung pekerjaannya yang menuangkan latte ke cangkir kopi sudah selesai, jadi tidak ada kekacauan.

Kesal bercampur suka membuat sang gadis tanpa ragu menginjak kaki Tsukishima, membuat laki-laki itu menggaduh kesakitan sambil mengusap-usap bekas injakan (Name).

Saat Tsukishima membungkukkan badannya dan masih meringis, kini giliran (Name) yang membisikan sesuatu.

"Atashimo, kiminokoto daisuki dayo."

Setelah mengatakan itu, (Name) pergi memberikan pesanan kepada Naoya. Dirinya merasa senang saat pesanannya sampai di meja pelanggan dan pelanggan tersebut terlihat menikmatinya.

Tiba-tiba sepasang tangan melingkar di pinggangnya dan bahunya terasa berat karena ada Tsukishima yang menumpukan dagunya dan memeluknya dari belakang.

"Kei, berat!" Seru (Name)

Bukannya dilepaskan, laki-laki itu malah mengusap ngusapkan hidungnya ke leher (Name).

Back To Zero [Tsukishima Kei]-ENDWhere stories live. Discover now