06

724 82 1
                                    

Warn! Hanya cerita karanganku aja.

Happy Reading👋...














• 

Doyoung terbangun mendengar suara alarmnya yang sudah bergetar. Ia melihatnya. Pukul 05.15

Ia segera turun dari kasur empuknya, menuju ke kamar mandi untuk beraih diri.

Tak perlu waktu lama, Doyoung kini tengah memasukkan buku pelajaran hari ini yang sudah ia siapkan kemarin di meja belajar ke dalam tas miliknya.

Oh. Ia hampir lupa. Apakah bundanya sudah pulang? Untuk mengetahui jawabannya, tentu saja Doyoung harus mencarinya.

Setelah selesai dengan urusan memasukkan buku, kini Doyoung bergegas menuju kamar sang bunda.
Tapi nyatanya, kamarnya kosong.

"Apa di dapur ya? "

Doyoung kembali melanjutkan kegiatannya mencari bundanya. Menuruni tangga dengan agak tergesa untuk pergi ke dapur. Namun sama saja. Tak ada sosok Jennie di sana. Hanya ada para pembantu yang sedang memasak juga menyapu ruangan-ruangan.

"Bi"

Yang di panggil menoleh.

"Kenapa, den? "

"Bunda mana? "

"Nyonya belum pulang. Habis dari kantor, nyonya ada urusan ke luar kota. Katanya, nyonya semalam udah coba hubungin aden, mau pamit. Tapi nggak ada jawaban"

"Oh... Gitu, ya. Yaudah. Makasih ya, bi"

"Iya, den. Sama-sama"

Doyoung kembali menuju kamarnya, lalu mengecek hp nya.
Benar saja. Jennie semalam menghubunginya tiga kali.

Ia pun lantas mengetik sebuah pesan. Meminta maaf pada sang bunda karena tidak menjawab telponnya. Ia juga berpesan pada bundanya agar membawakan oleh-oleh ketika pulang nanti.
Dasar.

















🐰🐰🐰

Sesampainya di sekolah, Doyoung langsung mendudukkan dirinya di bangku kelasnya.

Pagi ini ia tidak mendapat kabar apapun dari Sungoon. Padahal biasanya dia akan mengucapkan selamat pagi lewat chat.

Baru saja akan menelungkupkan kepalanya di atas meja, seseorang datang menghampirinya.

Tidak lain, orang itu adalah Junghwan bersama dua orang yang berdiri di ambang pintu kemarin.

"Hai, kak! "Sapa Junghwan riang.

Doyoung tersenyum tipis. "Hai... Junghwan? "

"Iya! Aku Junghwan. Oh iya, kakak pasti penasaran kan, bang Sunghoon kemana? "

"Kak Hoon kemana? "

"Bang Sunghoon sakit!"Jawab Junghwan riang.

"Sinting"teman Junghwan yang berada di sebelah kanannya menoyor kepala Junghwan.

"Bahagia banget lo bang Hoon sakit? "
Timpal teman Junghwan yang berada di sebelah kiri.

"Apasih? Orang gwe cuma jawab sejujurnya ke kak Doyoung"

"Senyum lo! Mana pas ngomong bang Hoon sakit nadanya riang lagi"

"Ya gimana? Nanti kalau gwe jawabnya judes nggak lucu"

Junghwan kembali memberikan atensinya pada Doyoung.
"Oh iya, kak. Nih, kenalin, dua antek-antek Junghwan"

Junghwan menyenggol lengan dua temannya itu. Memberi isyarat untuk memperkenalkan diri.

Di mulai dari siswa di sebalah kanan Junghwan. "Hai, kak. Gwe Haruto. Biasanya gwe jadiin Junghwan babu"

Dan dilanjut dengan siswa di sebelah kiri Junghwan. "Gwe Jeongwoo. Salam kenal, kak. Oh iya. Gwe bosnya Junghwan. Maaf ya. Junghwan emang suka nggak tahu adab"

Lagi-lagi Doyoung tersenyum. "Hai Haruto, Jeongwoo. Gwe Doyoung"

Ya. Begitulah awal perkenalan Doyoung dengan tiga adik kelasnya. Padahal sebelum-sebelumnya ia tak mengenali siapapun kecuali teman sekelasnya, juga satu kakak kelasnya, Sunghoon.

















To Be Continue🐰

INTROVERT-BbyWhere stories live. Discover now