10

432 61 2
                                    

Pagi ini Doyoung merasa lemas. Sejak jam pertama tadi ia tidak fokus belajar. Bahkan saat bel istirahat berbunyi, ia memilih tidur daripada memakan bekal.

Hingga sebuah ketukan di mejanya terdengar. Ia mendongak. Mendapati Junkyu yang berdiri dengan senyum tampannya.

"Hai"

"Hai, kak"balas Doyoung sedikit canggung.

"Udah bel. Lo nggak mau makan? "

Doyoung menggeleng.

"Kenapa? Lo sakit? "Junkyu menempelkan punggung tangannya di dahi Doyoung.

"Nggak kok. Lo kenapa? "

"Nggak papa"

"Yaudah. Kalau gwe ajak ke kantin, lo keberatan? "

Doyoung menimang. Lalu akhirnya menggeleng. "Nggak kok"

Junkyu tersenyum senang. Ia meraih tangan Doyoung, menuntunnya menuju kantin sekolah.






































Kini keduanya sedang asik menikmati makanan mereka masing-masing. Junkyu yang makan bakso, dan Doyoung yang makan mie ayam.

Entah terlalu fokus pada mie ayamnya, atau memang Doyoung yang tidak terlalu peduli dengan sekitar. Namun dirinya tak sadar, kalau daritadi yang dilakukan Junkyu adalah makan sambil mengamatinya. Tak lupa dengan senyum tipis yang membuat kadar ketampanannya bertambah.

"Lo lucu banget? "

Kepala Doyoung terangkat. Menatap Junkyu dengan bingung. "Hah? "

"Lo. Lucu"

"Emang gwe ngapain? "

"Makan. Tapi lo ngapain aja lucu"

Doyoung agak merengut tidak terima. Junkyu yang menyadarinya lantas tertawa. "Kenapa? Nggak suka? "

"Gwe nggak lucu ya"ujar Doyoung, memakan kembali mie ayam yang sempat ia diamkan beberapa detik.

"Halah. Nggak mau nerima kenyataan. Eh, btw, sore nanti gwe sama yang lain mau jalan-jalan. Mau ikut? "

Doyoung kempali menatap Junkyu. Diam sebentar karena sedang mengunyah makanan. "Sama anak-anak yang kemarin? "

"Iya"

"Nggak deh. Gwe males keluar rumah. Kapan-kapan aja"

"Eyy... Gwe maksa loh"

"Nggak baik maksa-maksa gitu"

"Pokoknya gwe maksa. Nanti lo bareng Mashiho aja berangkatnya"

Doyoung kembali menggeleng. "Gwe males, kak... "

"Nanti kalau udah di jalanin jadi asik kok. Lagian kalau ada elo pasti pada heboh"

"Heboh kenapa? "

"Kelinci lucu join jalan bareng para cogan"

Setelahnya tabokan sayang dari Doyoung mendarat di lengan Junkyu. Lawan bicaranya bukannya kesal, malah tertawa keras. Membuat seisi kantin menoleh kearah meja mereka.

INTROVERT-BbyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz