Chapter 27

1.2K 66 6
                                    

Davian POV.

Gue disini, dikamar Nadine, dikasur dia, temenin dia tidur.

Selama dia tidur gue begadang.

Dia kelihatan capek, lelah, tidurnya pules banget.

"Maafin aku Nadine, aku janji sama diri aku sendiri, kalau aku gak akan buat kecewa kamu lagi, gak akan buat kamu nangis lagi. Kedengarannya simple, tapi aku buktiin." Bisik gue ditelinganya lalu gue cium pipinya.

Dia cuma menggeliat dan tertidur lagi.

---

"Udah dibawa semua? Gak ada yang ketinggalan?" Tanya gue ke Nadine saat dia mau ninggalin kamarnya.

Dia cuma mengangguk dan tersenyum.

Gue gandeng tangan dia dan melangkah kemobil gue yang diparkir sebelahan dengan bus.

Gue lempar ransel gue ke jok belakang.

"Siap?" Tanya gue tersenyum.

"Siap." Jawab dia semangat.

Gue menancap gas dan keluar dari area parkiran.

Setengah perjalanan ponsel gue bergetar.

Drrrtttt drrrttt.

From: Bokap.

"Papah udah dirumah, ada yang mau papah omongin. Kamu dimana?"

Bokap udah pulang? Padahal belom dua minggu.

"Mau ketemu Ayahku?" Tanya gue ke Nadine meliriknya sesaat.

Nadine mengalihkan pandangannya dari jendela. "Kapan?"

"Setelah ini, mampir kerumahku dulu ketemu Ayahku dan bicara soal tunangan kita." Jelas gue dan tersenyum kearahnya.

"Apa aku juga harus membawa orang tua ku?" Tanya Nadine.

"Tidak, kau harus akrab dulu dengan calon Papah mertua, baru kita omongin pertunangan kearah yang lebih serius, nah disitu kau boleh melibatkan orangtuamu dan orangtuaku." Jawab gue lembut dan tersenyum kearahnya.

"Baiklah, sok dekat tidak masalahkan?" Tanya dia polos.

Gue tertawa sama kepolosan dia. "Sok dekat aja gapapa, Ayahku orangnya gaul kok."

"Baiklah." Balas dia dan tersenyum manis.

---

Gue markirin mobil gue dirumah dan berjalan menggandeng Nadine kepintu utama.

"Dad, i'm home." Sapa gue saat masuk kerumah.

Bokap gue lagi duduk diruang tamu dengan rahang mengeras.

Tapi gue abaikan, mungkin dia kelelahan.

"Hallo, Om." Sapa Nadine lembut dan tersenyum sopan.

"Kamu kenapa gak bales sms Papah?" Tanya bokap tanpa melirik Nadine.

Oh iya gue lupa, keburu kesenangan gini nih.

"Davian lagi nyetir tadi, Pah." Jawab gue. "Tadi Papah mau ngomong apa di sms?" Tanya gue menatapnya.

"Bisa kita bicara empat mata? Diruangan kerja Papah?" Tanya bokap lagi lagi mengabaikan Nadine.

"Papah gak mau ngobrol ngobrol dulu sama calon menantu?" Tanya gue bete.

"Ini penting." Ucap bokap serius. "Papah tunggu diruang kerja Papah." Lanjut bokap dan meninggalkan gue sama Nadine.

"Kau tidak apa ku tinggal sebentar?" Tanya gue menatap Nadine.

Promise Me, You Won't LeaveWhere stories live. Discover now