Chapter 40 [THE ENDING]

1.8K 91 24
                                    

Nadine POV.

Sekarang aku berada diruagan luas mendominasi berwarna putih, dengan kaca besar dihadapanku.

Aku memperhatikan diriku dipantulan cermin besar itu. Memakai gaun putih panjang menyentuh lantai dan menjuntai kebelakang, rambut coklatku terbiarkan terurai dengan sedikit bergelombang dibawahnya.

Ini hari spesialku, aku akan segera bertunangan dengan Davian.

Ayahnya Davian menepati janjinya. Aku menunda pernikahanku karna umurku yang masih terbilang sangat muda, jadi aku memilih untuk menjadi tunanganya terlebih dahulu.

Dia terlihat pasrah dan mengalah dengan hidup anaknya, kemana arah yang dituju anaknya dan membiarkannya selama itu membuatnya anaknya bahagia.

Tapi tetap saja dia masih kurang suka padaku. Tapi akan ku buktikan dengan usahaku sendiri. Kalau aku bisa sukses.

Cklek!

Pintu terbuka muncullah sosok Alfio tersenyum tipis kearahku.

"Hai." sapaku

"Hai, bagaimana keadaan lo?"

"Aku baik, tapi sedikit gugup." jawabku

"Kalau gitu gue pergi ya? Selamat buat pertunangan kalian." ucapnya dan tersenyum samar.

Aku mengangguk, dia berbalik meninggalkanku.

"Hei, tunggu!"

Dia berbalik, masih dengan senyum yang sulit kujelaskan. "Apa?"

Aku menghampirinya, melepas cincin emas perak yang pernah dia belikan untukku di Puncak.

"Aku mengembalikannya, kurasa ini waktu yang tepat."

Aku mengambil tangannya dan meletakan cincinnya ditelapak tangan besarnya.

"Carilah wanita yang bisa membuatmu bahagia, membuatmu menangis, dan membuatmu marah." ucapku dan tersenyum manis lalu memeluknya hanya sekedar menyemangatinya.

"Gue tau lo akan segera dimiliki orang lain, tapi gue cuma mau mengungkapkan perasaan gue yang gue tahan selama ini."

"Apa itu?"

"Aku.. mencintaimu. Maaf sudah agresif. Tidak perlu dijawab, aku hanya ingin mengatakannya padamu." ucapnya tertunduk dia menahan air matanya keluar.

"Fi... "

Dia mengangkat kepalanya dan menatapku dalam. Matanya berkaca kaca.

"Berbahagialah, kau pantas mendapatkannya." baru senyum tulus itu terlihat.

Dia sudah merelakanku.

Cklek!

Davian masuk dan melihat kami. Tidak ada tatapan marah atau cemburu.

Dia terlihat senang dengan senyum lebar miliknya.

"Kau sudah siap?" tanya Davian bersemangat.

"Sebaiknya gue pergi." ucap Alfio dan kuangguki.

"Congrast, man." ucap Alfio memukul bahu Davian pelan.

Davian hanya mengangguk. "Thanks, bro."

Alfio menutup pintu, Davian menghampiriku.

"Bagaimana Darian? Aku belum melihatnya." tanyaku

"Dia baik baik aja, dia ada didepan sekarang." jawabnya dan tersenyum manis.

"Kau tau, kau cantik sekali malam ini dengan gaun ini,"

Aku tersenyum menggodanya. "Kau tau kau tampan sekali dengan tuxedo ini, membuatku ingin memelukmu semalaman."

Promise Me, You Won't LeaveWhere stories live. Discover now