Dekat?

3.3K 318 24
                                    

"Kenapa aku selalu terbangun di jam segini?"

Jam menunjukkan Pukul 4 pagi, terlalu pagi untuk semua orang bangun tapi Pete entah bagaimana selalu terbangun di jam pagi seperti ini. Padahal ia sudah mencoba untuk kembali tidur lagi, tapi matanya memaksa untuk terbuka.
Jadi daripada tidak ada kerjaan seperti ini Pete biasanya memutuskan untuk membuat sarapan.
Mungkin karena pekerjaannya di keluarga utama, Pete jadi memiliki jam tidur yang diatur dan menjadi kebiasaan hingga sekarang.

Dapur menjadi area kekuasaannya, hanya dia yang tau dimana semua peralatan diletakkan.
Karena waktu sarapan masih jauh, Pete bisa sedikit bersantai sembari menonton video YouTube, sepertinya mencoba memasak hal baru itu menyenangkan.

"Macau? Tumben sudah bangun."

"Sial Phi, aku belum tidur." Macau dengan kesal melewati Pete untuk pergi ke kulkas dan membawa minuman kalengnya yang dia beli semalam bersama Porchay.

"Kenapa? Karena ujian?" Tanya Pete, ia sedikit merasa bersalah sebenarnya karena terus menerus menasehati Macau untuk menjadi rajin dalam belajar selama beberapa tahun ini.
Tapi, jika bukan Pete siapa yang akan mengatur kehidupan remajanya? Jika Vegas tak bisa mendapatkan kehidupan remaja yang normal, setidaknya Macau yang harus mendapatkannya.

"Pastikan hadiahku phi, aku bekerja sangat keras."

"Tentu saja, cobalah untuk mengatur waktu agar kau bisa setidaknya tidur 2 atau 3 jam. Aku akan membuatkan sarapan kesukaanmu," ucap Pete lalu mendorong Macau untuk kembali ke kamarnya.
.
.
.

Jus jeruk itu milik Vegas, kopi hitam pahit itu milik Vegas dan susu vanilla di cangkir biru itu milik Venice.
Pete menyiapkan sarapan dengan telaten, hanya ada Macau yang baru turun dari kamarnya.

"P'Vegas dan Venice belum turun?" Tanya Macau, ia langsung berhenti bermain ponsel saat Pete memberinya piring nasi.

Kita lihat kamar VegasPete, keduanya sudah bangun rupanya benar-benar baru bangun terlihat dari Venice yang sudah berusia 6 tahun duduk di atas ranjang, bersama Vegas yang masih menguap menatap layar ponselnya.

"Dad, jam berapa?"

"6.23."

Venice kembali menidurkan tubuhnya ke atas ranjang, lalu bergumam jika ini terlalu pagi untuknya bangun dari alam mimpi.
Vegas tau sebenarnya sekolah Venice baru dimulai di jam 8 pagi, tapi apa salahnya bangun lebih awal.

"Kau tidak bisa tidur lagi," ucap Vegas lalu bangkit dari duduknya.

"Lalu membuatku dimaki Pete," sambungnya sembari menarik selimut yang digunakan Venice.

"You suck, dad."

Vegas hanya tertawa kecil lalu kembali melempar selimut itu pada Venice.

"Bereskan kamar ini sebelum turun," perintah Vegas.

"You're always like that! We sleep in the same bed!"

"I own this house, idiot!"

Pete hanya bisa menghela napas mendengar perkelahian itu, sedangkan Macau yang memang sudah terbiasa hanya tertawa lalu penasaran tentang apa kali ini mereka berkelahi.

"Vegas! Perhatikan bahasamu!"

Vegas tersenyum sembari menuruni anak tangga, tanpa merasa bersalah sedikitpun ia menghampiri Pete lalu memeluk kekasihnya tersebut dan menghujaninya dengan ciuman selamat pagi.

"Apa yang kalian ributkan?" Tanya Pete melepaskan pelukan Vegas.

"Bukan apa-apa," jawab Vegas lalu menikmati kopi buatan Pete.

Venice (Vegaspete) Where stories live. Discover now