49 || Runtuh

14 1 0
                                    





Menurut ekspetasi kaliannn, visual yang cocok banget buat Biru sama Dara siapa ya?



****



"POKOKNYA PAKE YANG APEL!!"

Aca melototkan matanya, ia dengan cepat menuangkan cairan pembersih lantai ke lantai untuk segera di pel.

"Kuping lo buat cantolan wajan aja udah! Dibilang wangi yang lavender!" dengus Juna dengan terpaksa akhirnya mengepel lantai

"Pantes aja lo jomblo! Egois, nggak mau dengerin pendapat cewek!"

Juna menghentikan aktivitasnya, "Heh! Maksud lo apa bawa bawa status kehidupan gue?"

"Naksir lo sama gue?!"

Aca bergidik ngeri, "idihhh amit amit! Cakepan juga Raga ke mana mana!"

Juna mendorong kening Aca, "Alay! Putus nangis lu!"

"Putus pun gue juga nggak sudi sama lo!"

Juna mengelus dada nya, "Terserah lo! Cewek emang maha benar!"

"Nggak tau aja lo kemarin Raga nganterin Shamira." pelan Juna tapi masih didengar Aca

"APA? SHAMIRA? JANGAN FITNAH LO!"

"ACA! Buset dah, sakit kuping gue!"

Aca mengguncangkan bahu Juna, "Lo liat di mana hah?!"

Juna menepis tangan Aca, "Paan sih. Tanya sendiri sana ke cowok lo! Makanya punya cowok tuh dijaga, bukan dilepas sembarangan. Bego lo emang jadi cewek." ujar Juna menyodorkan gagang pel

"Terusin nih, pegel tangan gue bisa kram berbulan bulan entar gue ngepel satu kelas!"

Aca memukul bahu Juna, "Alay lu! Alay! Sumpah, musnah aja lo manusia otak babi!"

"Ehem ehem, FTV baru nih!" dehem Biwa yang sedang membersihkan kaca jendela

"Dulu Dara sama Biru gitu juga nggak sih? ya kan?" sambung Bima yang ada di samping Biwa

"Kenapa jadi gue sih Bim, astaga." sahut Dara yang sedang membersihkan langit-langit kelas

Biru mengambil alih gagang pembersih sarang laba laba, "gantian, lo pasti kecapekan kan?"

"Busettttt, mending lo pel nih lantai pake jidat lo deh Bir! encok pinggang gue." ujar Juna berkacak pinggang melihat kebucinan Biru

Biru melirik sinis, "Manja banget lo, udah ditemenin Aca juga harusnya semangat."

Juna mendorong pelan bahu Aca, "idihhh, nih bocah lebih beban daripada gue!"

"Mulut lo mau gue gesek ke lantai?" desis Aca sebal

"Aduh aduh!" Biru tiba tiba meringis menutup mata

"Mata aku sayang, kelilipan!"

"Ya ampun, sini sini aku tiup!" panik Dara langsung memeriksa mata Biru dan meniupnya pelan

"Udah?" tanya Dara memastikan

Biru mengangguk, "giliran tanganku, kram. Bengkok nih nggak bisa dilurusin."

"Mana? Sini ku liat!"

Biru menyembunyikan tangannya, kemudian memperlihatkan tangan nya yang sudah membentuk finger love. Tanpa dosa cowok itu nyengir.

"Love you."

Dara menepis tangan Biru lalu mencubit pinggang Biru pelan, "Biru!"

"Aduh aduh, malah dicubit! Kok nggak dibales sih?"

PLAYBOY CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang