3 || Membara

193 34 6
                                    






Bill Withers—Who is he




****







Suasana kantin Aritmatika terlihat ramai siang ini. Antrian panjang dibeberapa tempat penjual makanan membuat atmosfer kantin serasa panas. Keramaian mengeluh lapar dari ribuan mulut, berhasil menghidupkan kembali Aritmatika setelah dua minggu yang lalu kosong.

Serba-serbi murid Aritmatika yang rata-rata sultan menghiasi keramaian kantin. Lihat saja, geng yang terkenal buaya tampak nyentrik di tengah-tengah keramaian. Tentunya Biru bandar koleksi mantan. Kerjaannya sekarang menggoda adik kelas yang lewat.

"Piuwitt!"

"When Pamungkas said... Kalau makan mungkin nggak bisa sampai ke tulangnya. Tapi kalau sama kamu, Aku mau sampai ke tulangnya."

"TAI TAI"

"MENCIUM AROMA CROCODILE IMPORT!"

"Anyways, i want you to take me home i'm fallin Love me long i'm rollin losing control body and soul mind too for sure I'm already yours... "

Suara riuh tepuk tangan dan siulan menggema di seluruh antero kantin. Biru turun dari atas meja membungkuk memberi salam. Cowok itu lantas mengeluarkan ponsel dari saku kemeja seragamnya, dan menyodorkannya ke depan Ala murid kelas 10 yang sekarang jadi korban Biru.

"Boleh minta id line nya, cantik?"

Ala menahan senyum, "jadi malu kak hehe."

"Duh tambah manis kalau malu malu gini. Kasih tau dong id line nya, apa hm?"

"Alatasya06."

"Really? Thank u sweetie, Wait for the chat from me later see you!"

Biru mengedipkan sebelah matanya lalu berjalan menyusul Juna dan Raja yang sudah anteng duduk di meja. Pemandangan yang Biru lihat adalah, berbagai menu makanan sudah tersaji dan dia tau siapa pelakunya. Pasti Juna si tukang ngemil tapi badannya tetap kece. Lalu, Raja si anteng yang sibuk dengan ponselnya.

Maklum, pro-player.

"Ngibulin siapa lagi lo?" tanya Juna melirik Biru yang sedang mengunyah kentang goreng

"Biasalah."

"Tobat bangsat, kasian anak orang ntar pasti lo tinggalin kan?"

Biru mendengus, "kalau cocok ya nggak bakal gue tinggalin lah."

"Brengsek lo." sahut Raja menyunggingkan senyumnya

"Gue akui. Tapi ya gimana lagi? Belum nemu pas apalagi yang bisa buat gue jatuh cinta. Kecuali... "

"Abi cok! Itu Abi kan?"

Biru yang mendengar nama itu disebut langsung menoleh dengan tatapan tak suka. Apalagi yang ia lihat sekarang Abi bersama Dara.

Biru bangkit berdiri namun tangannya ditarik Juna dipaksa untuk duduk lagi, "mau ke mana gue tanya?"

"Nyamperin Abi lah!"

PLAYBOY CLASSMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang