19.

235 46 3
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡








Mereka sekarang sudah mendapatkan pesanan masing-masing, toko nya agak jauh dari daerah pasar tradisional.

Dino kira bisa deket ke pasar, ternyata toko yang daerah pasar tidak ada yang jual mie dingin itu.

"Kamsahamnida." Seru Dino saat semua pesanan mereka sudah tersaji.

Mashiho cuma nyumbang senyum manis aja, toh udah ada yang lebih ahli ngomong.

"Selamat makan." Ujar Dino.

Mashiho senyum, telapak tangannya menyatu didepan dada sambil memegang sumpit.

"Selamat makan." Balasnya ceria.

Dino senyum tipis, lalu menunduk untuk mencampur mie di mangkuk besar.

Mereka pesennya yang satu porsi buat dua orang, jadi mangkuk mie dinginnya cukup besar.

"Kenapa di Korea kalo pesen makanan malah banyakan makanan pendamping nya?" Tanya Mashiho.

"Biar rame aja kayaknya."

"Masa sih?"

"Gakpapa, gratis ini."

Mashiho mendelik, ternyata semua kalangan sama saja suka gratisan.

"Sudah tercampur, ayo makan !!"

"Oke."

Mashiho mulai mengisi mangkuk kecil didepannya, setelah memasukkan mie dengan sumpit sekarang lelaki itu sedang mengambil kuahnya pake sendok.

Dino cuma memperhatikan dalam diam, dia penasaran aja gimana respon nya terhadap rasa mie ini.

Tapi sayangnya lelaki yang lebih pendek itu tidak menunjukkan reaksi apapun, malahan Mashiho terlihat menikmati santapannya.

"Kamu suka?"

Mashiho mengangkat wajahnya dari atas mangkuk, lalu menatap Dino dengan pipi menggembung.

Sebelum menjawab, Mashiho lebih dulu menelan kunyahan nya.

"Suka." Jawab Mashiho sambil mengangguk antusias.

"Gak aneh gitu?" Mata Mashiho memicing, kemudian menggeleng.

Lagian apanya yang aneh? Perpaduan rasa gurih, asin, dan asam dari kuah dingin dengan mie yang kenyal, bikin orang yang mencoba jadi jatuh cinta sama makanan satu ini. Topping naengmyeon nya juga makin menambah cita rasa dan kenikmatan berbeda, Mashiho sih gak masalah sama rasa kayak gini.

Tapi Dino tetap menatap Mashiho lekat, hingga akhirnya lelaki mungil itu meletakkan sumpit lalu balik natap Dino.

"Kakak kenapa sih? Katanya lapar tapi gak makan, keburu cair semua esnya."

Dino malah mengangkat sebelah alisnya, kemudian menatap alas dia.

"Saya kenyang."

"Lah?" Mashiho menganga tak percaya, kenapa bisa kenyang saat alas dia aja masih bersih tanpa setetes kuahpun.

"Jangan aneh-aneh !! Ayo makan, nanti sakit baru ngeluh."

"Gakpapa, disini banyak RS canggih kok."

Mashiho berdecak, menyebalkan memang dan cuma Dino yang ngeyel pas dia kasih peringatan.

Naik Ranjang Where stories live. Discover now