23.

240 49 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡












Mashiho keluar dari toilet, wajahnya udah lumayan seger walaupun matanya masih keliatan bengkak.

Penerbangan sore membuat mereka sampai ditengah senyapnya malam, karena itulah Mashiho masih sulit untuk menyadarkan dirinya.

Lelaki itu berjalan tergesa kearah tempat pengambilan koper, soalnya tadi Dino yang bagian ngambil koper bawaan mereka.

Untung nya mereka gak bawa banyak koper, jadinya gak bakal repot dan bersusah payah ditengah rasa lelahnya.

"Kak." Panggil Mashiho dengan suara seraknya.

"Hm?"

"Belum beres?"

"Satu lagi, kamu minum dulu gih !!"

"Airnya mana?"

"Di dalam tas masih ada sisa, ambil aja !!"

Tanpa banyak omong, Mashiho langsung jongkok untuk membuka tas yang Dino simpan didekat dua koper yang sudah terambil.

Ternyata benar, ada satu botol air mineral yang masih sisa setengah.

Disaat kerongkongan nya sudah menjerit minta disiram, Mashiho malah menatap lekat botol itu.

"Ini kalo diminum langsung gakpapa?" Gumamnya pelan. "Bukannya kalo sealas minum itu sama aja kayak ciuman yah?"

Mashiho malah asik bergumam sambil menatap botol itu, mungkin orang yang melihatnya akan menyangka kalo dia sedang mengajak bicara si botol mineral, sama seperti Dino yang sedari tadi menatap Mashiho bingung.

"Diminum, bukan diajak bicara !!"

Mashiho langsung membuka tutup botol, dan seolah lupa atau tidak lagi peduli dengan gumaman nya tadi, lelaki itu langsung meminum semua isi botol nya hingga tandas.

"Eh?" Serunya kaget.

"Sudah semua, ayo pulang !!"

Tapi ke kagetan Mashiho tentang masalah botol minum itu harus berakhir saat Dino mengajaknya keluar, lelaki yang lebih tua juga langsung membuang botol yang tadi Mashiho pegang.

"Sudah hampir jam dua malam, lebih baik kita pake taksi aja." Ujar Dino

"Boleh, lagian kita gak ngabarin kan pulang sekarang?" Dino mengangguk, mereka memang jauh dari kata persiapan untuk pulang.

Keduanya hanya memastikan semua dokumen lengkap dan bawaan pribadi serta oleh-oleh juga ada, maka dengan seadanya mereka pulang ke tanah air.

Setelah memikirkan beberapa opsi cara pulang, akhirnya mereka memutuskan untuk memakai jasa taksi online.

"Kalo berat, biar aku yang bawa."

"Eh, gak usah !! Gak berat kok." Tolak Mashiho.

Lagian mana tega dia ngebiarin Dino bawa semua kopernya, lelaki itu sudah membawa satu tas ransel di punggung nya yang cukup berat, lalu kedua tangan nya menggeret dua koper ukuran besar.

Naik Ranjang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang