10. Ke-esokan Harinya

4.7K 542 32
                                    

skarang ashel sudah menjadi bagian dari keluarga Hapsari. hidupnya berubah drastis hanya dalam hitungan waktu kurang dari sebulan dan kini dia hidup di dalam rumah yang mewah dan berdesain kontemporer milik suaminya.

ashel berusaha beradaptasi dengan lingkungannya yang baru, terutama dengan mertuanya.

untuk pertama kalinya ashel makan satu meja dengan suami dan mertuanya.

perasaan canggung dan asing menjadi satu, adel dan ashel sama skali tidak berbicara.

tetapi tiba tiba cindy (mamah adel) melemparkan pertanyaan yang membuat keduanya terkejut.

"kalian udah rencanain program hamil?" tanya cindy

adel yang sedang mengunyah sarapannya tiba tiba menghentikan aktivitasnya itu dan melirik ashel sekilas yang terlihat hampir tersedak karena ucapan mertuanya.

dengan buru buru adel menuangkan air ke gelas untuk ashel. saat akan memberikan gelas berisi air itu adel mengucapkan sesuatu sambil menatap mata istrinya itu.

"gimana mau program hamil, istrinta aja gak mau di ajak kerjasama" ucap adel sambil memberikan gelas nya ke ashel

cindy mengernyitkan dahinya, dia menatap putra dan menantunya secara bergantian yang terlihat sedang berantem

"kayanya mamah salah ngomong ya, maafin mamah ya" ucap nya

ashel hanya diam, dia bingung harus membalas ucapan suaminya itu atau tidak. sedangkan adel? dia menyudahi sarapannya dan meninggalkan ruang makan tsb

























setelah sarapan, ashel mencuci piring dan peralatan makan lainnya. tetapi tiba tiba adel datang dari arah belakang ashel dan menarik pinggang ashel dengan satu tangannya.

"taro piringnya. emang ada yang nyuruh kamu buat cuci semua piring itu" ketus nya

ashel menoleh ke belakang dan menatap adel sekilas

"ya inisiatif gue sendiri lah, emng apa salahnya cuci piring" jawab ashel

adel merampas piring yang masih di cuci ashel dan melepas paksa sarung tangan latex yang di pakai istrinya itu

"mau saya gendong atau jalan sendiri ke kamar?" ucap adel datar

"ini masih pagi ngpain kita ke kamar" tanya ashel

"saya mau nagih hak saya yang semalem kamu gak kasih" ucap adel

ashel membulatkan matanya dan bahu kekar adel menjadi sasaran pukulan refleksnya kali ini

"jangan ngadi ngadi ya! ini masih pagi" omelnya

"saya gapeduli, mumpung mamah ga ada di rumah ayo lakuin" balas adel

adel yang tak sabaran akhirnya membopong tubuh ashel, meski ashel berontak adel tak sedikitpun berniat untuk menurunkan istrinya sebelum sampai di kamar





































tubuh ashel terasa begitu ringan bagi adel, ia membanting tubuh ashel di atas ranjang dan sengaja membuat perempuan itu terperangkap dalam kungkungannya.

tangan adel mengelus pelan rambut hitam milik istrinya itu, ia tersenyum kecil seperti seringai.

tidak bisa di pungkiri mau sebaik apapun tampilan dia saat menjadi dokter tetapi ia memiliki sisi liar saat di hadapkan pada situasi saat ini.

ashel menatap adel, ia mulai pasrah dengan apa yang akan adel lakukan. lagi pula ia tidak boleh menolaknya karena itu sudah menjadi kewajibanny sebagai seorang istri.

wajib cel inget wajib
oke lanjut

adel semakin lama semakin merapatkan kungkungannya, ia menindih tubuh ashel sambil memberi tanda kepemilikannya di leher ashel.

tidak hanya itu, tangannya bergerak menyentuh tiap inci lekukan tubuh ashel. nafas yang memburu sengaja ia bisikan di telinga ashel.

kini dua sejoli sudah full naked, cuaca mendung dan hujan yang mendukung membuat adel mengeratkan pelukanny.

sesuatu telah berhasil di bobolnya, ashel merintih untuk pertama kalinya karena melepas kegadisannya untuk suaminya itu.

adel memelankan temponya, melakukannya dengan hati hati karena tau itu menyakitkan bagi istrinya.

"kalo sakit tahan ya, lama lama kamu pasti terbiasa" ucap adel

tiap berapa detik adel selalu menaikan temponya. pria itu benar benar seperti sedang pergi ke sungai

nafas beratnya memburu, percepatan tempo itu di iringi keluarnya sesuatu yang memancar dari bawah sana. seketika tubuhnya melemas dan merengkuh ashel yang terlihat sangat berantakan saat ini.

"makasih sudah menjaganya dengan baik, aku tau kalo akulah pria pertama yang melakukan ini sama kamu iya kan cantik?" ucap adel sambil memeluk ashel

adel tersenyum tanpa sepengetahuan ashel, pria itu mengusap pucuk kepala ashel sambil mengeratkan pelukannya.

"gimana seseorang bisa menikmati hal itu kalo dia ngelakuinnya tanpa cinta?" tanya ashel tiba tiba.

"kita emang belum saling mencintai, gimana kalo kita lakuin hal tadi setiap malam supaya cinta itu bisa tumbuh?" balas adel

"apa semua pria punya pikiran kotor sperti kamu?" ucap ashel

"ini bukan sesuatu yang kotor, ini hal yang lumrah bagi orang dewasa. mulai sekarang kamu harus terbiasa menghadapi aku"

ashel hanya diam sambil memunggungi suaminya itu, ia sadar masih banyak hari yang harus ia lalui bersama pria yang tidak dia cinta.

tbc.
lunas ye voteny dikit gua gebug lo pada

My Husband Is A DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang