Jalan tol saat malam hari ini begitu lenggang. Hanya ada beberapa mobil yang lewat, kebanyakan bus atau truk muatan barang yang melintas. Sehingga cukup lenggang untuk bermain pedal gas.
Seperti yang dilakukan pria di balik kemudi mobil bmw hitam yang melaju kencang. Pria itu tampak santai saat menekan pedal gas lebih dalam. Beda halnya dengan wanita di sebelahnya, Ima tampak memejamkan mata setiap mobil itu berganti jalur.
Ima baru membuka mata saat mobil mulai berjalan lebih pelan. Dia menghembuskan nafas panjang, entah kenapa dia bisa bersama Aiden sekarang. Laki laki yang tiba tiba datang dengan percaya diri ke Villa tempatnya berlibur.
Yah... Dean memperkenalkan dirinya sebagai Aiden Newton. Salah satu arsitek berbakat di dunia. Dia baru mengetahui fakta itu setelah Aris membeberkannya. Kelima temannya, kecuali Bagas, tidak mempercayai kalau Aiden adalah Dean. Pasien yang dia tangani.
Entah mengapa akting Aiden begitu bagus. Laki laki itu bersikap seolah pria yang normal. Tidak ada gangguan kejiwaan seperti yang biasa dia tangani.
Malam ini, Ima dijemput paksa oleh Aiden. Setelah insiden laki laki itu datang tiba tiba, dia membawa pulang Ima dan berpamitan dengan kelima dokter yang lain. Dia hanya bisa diam dan mengikuti alur permainan laki laki itu. Otaknya selalu tidak bisa berpikir kalau sudah berhadapan dengan Aiden.
Ima melirik sebelahnya, "bisakah kita mampir ke rest area?"
"Of course, little panda"
Lima menit kemudian Aiden membelokkan setirnya ke rest area. Setelah mobil berhenti, Ima keluar dari mobil dengan tergesa gesa. Kantung kemihnya sudah terasa penuh sedari tadi.
Aiden menunggu di depan minimarket. Dia menyesap rokok yang dia beli tadi. Sudah setengah jam dia menunggu tapi wajah Ima tidak terlihat.
"Sial!"
Aiden membuang puntung rokok dan menginjaknya. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, tampak seorang wanita yang berjalan dengan limbung. Pakaian wanita itu bahkan tidak rapi, dress yang harusnya menutup bahunya sudah turun sampai lengan.
Aiden berlari menghampiri wanita itu. Dia menarik lengan si wanita dan membawanya ke mobil. Tapi wanita itu tampaknya malah senang.
Si wanita dengan penampilan acak acakan itu kini sedang menatap sayu Aiden. Dia merangkak mendekati laki laki itu dan duduk di pangkuannya. Bibirnya mendekat ke area leher Aiden. Dia menghembuskan nafas terengahnya di sana.
"Siapa yang melakukan ini? " Geram Aiden. Dia berusaha menahan amarah dan nafsunya sekarang.
Tapi wanita itu tidak menjawab. Dia malah lebih gencar merangsang Aiden. Kini dressnya sudah naik sampai pinggang. Tangannya sudah menarik leher laki laki itu agar lebih mendekat.
Bahkan pinggul Si Wanita bergerak menggoda kejantanan Aiden yang sudah mengeras di bawah sana. Tangan kanannya dia gunakan untuk membimbing tangan Aiden agar memegang payudaranya.
"Ai, fuck me please!"
Aiden menjadi beringas. Dia tidak peduli lagi dengan tempat. Amarah dan nafsunya menjadi satu. Yang ada di pikirannya hanya bagaimana agar wanitanya merasa puas.
Dia mengatur kursi kemudinya agar lebih leluasa mencumbu. Dia mengganti posisi agar lebih mendominasi. Dia menatap wanita yang tampak lemah di bawahnya.
Celana dalam wanita itu bahkan sudah basah ketika di sentuh. Tanpa berpikir lagi dia melucuti celananya dan celana Ima. Dia menggesekkan kejantanannya di depan lubang kewanitaannya.
Wanita tiu mengeluh mendongakkan kepalanya saat kejantanan itu menggodanya. Sedangkan Aiden tampak tersenyum puas. Laki laki itu turun untuk membuka kaitan bra dan menyedot payudara Ima tanpa melepaskan bra dan dressnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risa Nirmala
ChickLitAku mencintaimu. Aku, Risa Nirmala. Risa Nirmala hanyalah seorang psikiater biasa. Tapi hidupnya berubah setelah mendapat pasien bernama Dean.