11. Jalang

61 3 0
                                    

Clavie memutuskan untuk pergi ke bar, meminum segelas wine untuk menenangkan pikirannya. Memang, pikirannya kalut akibat kejadian di lift tadi. Udahlah, pokoknya dia gak mau mikirin Crish lagi.

"Sayang, kalian sangat cantik," suara pria dengan nada baritonnya.

Tunggu- tunggu, bukankah itu suaranya Crish. Crish ada disini juga?

Clavie menoleh ke belakang. Terlihat pria itu mabuk dikerumuni beberapa wanita jalang dengan pakaian seksi yang menggoda selera.

"Oh, jadi ini sebenarnya kelakuan pria itu. Pantesan suka nyosor duluan," simpul Clavie.

Clavie meneguk segelas wine, sembari melihat Crish dari kejauhan.

"Ternyata Crish cowok murah, seleranya aja lonte," umpat Clavie kesal.

Clavie masih berada disana. Sembari menguping pembicaraan Crish dengan jalang- jalang seksi itu.

"Apa dia akan kembali?" tanya Crish kepada jalang- jalangnya.

"Aku tak sengaja melakukan itu tadi. Dia tidak mau menikah denganku," ucapnya sedih.

"Sayang, kan masih ada kami. Nikahin kami aja."

"Siapa sih yang nolak ayang yang ganteng ini," ucap jalang itu menyentuh wajahnya Crish.

'Huek, ayang- ayang pala lo.' Clavie mual seketika mendengar hal itu.

Clavie melihat para jalang itu semakin nakal. Bajingan! Berani sekali mereka membuka kemeja yang Crish gunakan. Terlihat dada bidang Crish yang tampak sempurna. Sial! Semua wanita pasti tergoda akan hal itu.

"Kalian sangat nakal ya," ucap Crish tertawa. Emang keknya pria itu dah mabok berat.

Crish terkapar disofa. Wanita jalang itu menindihnya, membuka kemeja pria itu secara keseluruhan. Kini Crish sudah bertelanjang dada, jalang itu menyentuh dada bidangnya Crish.

Sial berani- beraninya mereka melakukan hal itu! Fuck banget.

Clavie melihat wanita jalang itu semakin berani. Mereka mendekatkan wajahnya, berniat mencium Crish.

Wanita itu tak tahan lagi. Meskipun Crish nggak ada hubungan dengannya, tapi jalang itu melecehkan Crish saat mabuk.

Clavie langsung berlari kearah mereka. Menyiram wanita jalang itu menggunakan winenya.

"Anjir! Berani- beraninya kalian sentuh dia!" teriak Clavie tak terima.

"Kalian mau jebak temen gue hah?!" pekik Clavie.

Clavie sudah memikirkan hal itu. Siapa juga yang tidak mau bermalam dengan Crish, dan mengandung anak pria itu. Crish tampan dan kaya sangat idaman wanita. Semua wanita pasti akan berlomba-lomba mendapatkan Crish. Namun, sayangnya Clavie tidak tertarik dengan pria ini.

"Lo cuman temennya kan? Lepasin pria ini? Dia udah boking kita," ucap jalang itu.

"Oh udah di boking ternyata."

"Lo mau bohongin gue? Crish nggak mungkin begitu. Gue udah liat kalian yang nyamperin dia duluan."

"Ayo Crish kita pulang!" Clavie menarik tangan pria itu.

"Lepasin dia milik kami!" rebut jalang itu.

"Crish milik gue!" teriak Clavie merebut Crish dari jalang itu.

"Cuman temen aja belagu!" kata jalang itu.

"Idih, sok nantangin lo!"

"Asal lo tahu ya, gue emang temennya Crish. Tapi temen hidupnya!"

"Gue gak bakalan biarin wanita jalang nyentuh calon suami gue!"

"Ohh, pantes aja Crish lari ke kita. Lo tepos banget."

"Anjir! Berani banget lo body shamingin gue!" pekik Clavie tak terima.

"Asal lo tahu. Crish tergila-gila sama gue. Dia ga mau nanem benih di lonte kek kalian. Udah murahan belagu lagi!"

Jalang itu menjambak rambut Clavie. Rambut panjang Clavie terlepas. Mereka tertawa melihat Clavie memakai rambut palsu. Memang, rambut Clavie sangat pendek, karena di cukur lakik.

"Pftt..pft...pantes aja Crish lari ke kita."

Bruk!

Clavie menendang jalang itu. Sehingga mereka jatuh tersungkur dilantai. Berani sekali mereka macam-macam dengannya.

"Dasar jalang! Gitu aja lemah!"

"Ayo lawan gue! Gue langsung kempesin gunung kembar lo ini!"

"Awas aja lo! Tunggu balas dendam kita!"

Mereka kabur, menjauh dari Clavie.

Clavie melihat Crish tertidur lelap.
Dia langsung membopong pria itu sendiri. Membawa Crish ke dalam kamarnya, memang sebelum ke bar, Clavie sudah memesan kamar di hotel ini.

Awalnya wanita itu berniat healing di hotel ini, ditambah tadi marahan sama Crish, plus udah malem dan takut pulang sendiri.

Sebenarnya nggak takut pulang sih. Andai saja Clavie tidak memakai dress, pasti dia udah pulang. Memakai pakaian feminim dimalam hari sering menggundang hal- hal yang tidak diinginkan.

Clavie membawa Crish memasuki kamar hotel itu. Tanpa disadari, seseorang mengambil foto mereka dari belakang memasuki kamar itu.

Clavie menutup pintu kamarnya. Merebahkan pria itu di atas ranjangnya. Terlihat Crish tidur terlelap.

Clavie terkesima menatap pria itu tertidur. Crish sangat tampan, hidung mancung, bibir tipis, alis tebal. Sungguh perpaduan yang sangat sempurna. Tangannya bergerak menyentuh wajah tampan pria itu.

"Sadar Clavie! Jangan kelewat batas," cegahnya kepada dirinya sendiri.

Wanita itu menyelimuti Crish menggunakan selimutnya.

"Tidur yang lelap. Dan jangan nyusahin gue lagi."

Clavie langsung melepaskan gaunnya, sungguh dia merasa lega. Kini Clavie hanya menggunakan hotpants dan tangtop saja. Wanita itu memutuskan untuk tidur di sofa.

Clavie mematikan lampunya dan berharap untuk mimpi indah malam ini.

Bersambung...

Clavie Where stories live. Discover now