xiii.

1K 105 1
                                    

Karina saat ini sedang makan malam bersama dengan orang tuanya. Keluarga Karina adalah keluarga yang bergelimang harta, bagaimana tidak, Papinya adalah seorang konglomerat yang perusahaannya dimana-mana bahkan di luar negeri juga ada. Sedangkan Mamanya adalah salah satu fashion designer terkenal. Meskipun orang tuanya sibuk, mereka tetap berusaha meluangkan waktu mereka untuk Karina. Karina memiliki seorang kakak laki-laki bernama Kun. Kun saat ini sedang berkuliah di China.

"Gimana sekolahnya sayang? Aman aman aja kan?" Tanya Papa Suho.

Karina menjawab, "Aman Pi, Papi gimana bisnisnya? Lancar? Mama gimana?"

"Lancar jaya untuk sekarang, jadi Papi bisa lebih santai, mau nemenin anak Papi yang cantik ini." Ujar Papa Suho menatap Karina penuh kasih sayang.

"Kalo Mama juga udah mulai santai, belum ada project yang buru-buru banget." Ujar Mama Irene sambil mengelus lembut pucuk kepala Karina.

"Berarti Papi sama Mama bakal nemenin Karin terus nih?" Tanya Karina menatap penuh harap kedua orang tuanya.

"Kalo ada urusan mendadak mungkin Mama harus nanganin dulu sayang, tapi Mama usahain yaa sayang." Jawab Mama Irene, ia tidak mau berjanji karena takut mengingkari.

"Papi juga usahain buat nemenin kamu terus, maaf ya akhir-akhir ini jarang ada waktu bareng kamu." Balas Papa Suho, merasa bersalah.

"Gapapa kok Ma Pi, yang penting sekarang bisa ngumpul kayak gini, Karin udah seneng kok.. sayang kak Kun gak di sini." Tutur Karina, sedih.

"Bentar lagi kakak kamu lulus kok, oh yaa... Kuliah kamu nanti di Amerika aja ya." Kata Papa Suho.

"Kalau boleh tau, Amerika dimananya Pi?"

"Hmm, kamu maunya dimana?"

"Karin maunya di LA, boleh gak?" Tanya Karina dengan tatapan berharap.

"Kenapa gak New York aja?" Tanya Mama Irene, menurutnya New York lebih bagus.

"Hm... Ada temen Karin yang bakal kuliah di LA, terus Karin juga lebih suka di LA." Jawab Karina, jujur.

"Oh yaa? Temen kamu yang mana?" Tanya Papa Suho.

"Emm... Namanya Minjeong Pi, baru-baru ini sih dekatnya."

"Kapan kapan bawa ke sini, Papi mau ketemu dulu... Papi mau liat dulu anaknya kayak gimana, kalau papa approve baru kamu boleh ke LA." Jelas Papa Suho.

"Okay, nanti kapan-kapan Karin ajak ke rumah." Balas Karina dengan senyuman yang merekah di wajahnya, dia yakin Papinya akan menyukai Minjeong.

Saat sedang menikmati makan malam mereka, tiba-tiba ada yang menelpon Mamanya. Mama Irene pun pergi ke dapur untuk mengangkat telponnya. Raut wajah mamanya terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu ketika selesai mengangkat telponnya.

"Sayang, aku ada urusan mendadak, harus pergi sekarang." Ujar Irene kepada Suho, ia juga melihat Karina yang terlihat sedih.

Suho menatap lekat wajah Irene, ia tau siapa yang meneleponnya, "Sepenting itu?."

"Iyaa, aku harus segera ke sana, mian... Mian Karin, Mama harus pergi sekarang." Ujar Irene, ia menatap Karina dengan tatapan bersalah.

"Gapapa kok Ma, hati-hati." Balas Karina dengan senyum yang dipaksakan.

Irene pun segera pergi, meninggalkan Suho dan Karina yang masih menyantap makanan mereka.

Karina penasaran apa yang membuat mamanya panik tadi, "Mama sesibuk itu ya, Pi?"

"Iyaa sama kayak Papi, Mamamu juga banyak urusannya, maafin Mama kamu ya" Tutur Suho lalu mengusap pelan kepala Karina.

"Hm Karin cuma penasaran aja sih, hubungan Papi sama Mama gimana sekarang?" Tanya Karina. Hubungan kedua orang tuanya memang cukup rumit, kedua orang tuanya dipertemukan karena perjodohan yang dilakukan kakek dan neneknya Karina. Karina rasa hubungan Papi dan Mamanya sedang tidak baik-baik saja. Meskipun bersama Karina mereka terlihat baik-baik saja, tapi Karina bisa merasakan adanya kecanggungan antara kedua orang tuanya itu.

Lovestruck (Winrina AU)Where stories live. Discover now