Chapter 3 : Sinri Village

398 74 8
                                    

1 Februari, 09

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

1 Februari, 09.10 KST.

Jaemin, Jeno, Haechan, dan Renjun kini sedang berada di perjalanan menuju Desa Sinri menggunakan mobil milik Jeno.

Selama di perjalanan, mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk berdiskusi mengenai kasus pencurian di Desa Sinri. Kecuali Haechan, laki-laki berkulit tan tersebut sedang tertidur pulas dengan jaket tebal yang menyelimuti tubuhnya.

"Tadi malam aku sempat bertanya pada Kun hyung soal Desa Sinri. Kun hyung bilang kalau Desa Sinri tidak seburuk seperti apa yang diterangkan dalam artikel." Ucap Renjun

"Perkebunan dan persawahan di sana sangat luas. Hasil panennya juga cukup bagus dan berkualitas."

"Aku lihat di peta kalau di daerah Sanggwan-myeon memiliki ladang paling luas diantara yang lainnya." Ucap Jeno.

"Penginapan yang kau sewa berada di dekat perkebunan?" Tanya Renjun.

"Lumayan dekat. Penginapan yang akan kita tempati ada di seberang jalan dari perkebunan."

"Wah, pasti akan selalu ada pemandangan menyejukkan setiap harinya."

"Hm, bagaimana, ya?!"

"Kenapa?"

"Aku hanya tak ingin merusak ekspetasimu. Jadi kita lihat saja nanti."

Jaemin yang sejak tadi terdiam memperhatikan dengan teliti beberapa lembaran kertas yang ada di tangannya. Jaemin menemukan beberapa informasi tambahan mengenai kasus pencurian misterius di Desa Sinri. Informasi yang Jaemin temukan berupa beberapa foto hitam putih dari unggahan seseorang di sosial media yang memperlihatkan dua buah angka yang ditulis pada sebuah cermin.

Di mana dalam keterangan unggahan foto tersebut menggunakan emoji tetesan air berwarna merah yang Jaemin artikan bahwa tulisan angka pada cermin dalam unggakan foto tersebut ditulis dengan darah.

Karena Jaemin yang terus terdiam saat Renjun dan Jeno asyik mengobrol, membuat kedua temannya tersebut menjadi khawatir.

"Jaemin?" Panggil Jeno. Jaemin yang terpanggil pun segera menengok ke arah Jeno.

"Kau tak apa? Kau tidak bergadang semalaman, 'kan?" Jeno teringat akan kejadian di mana Jaemin jatuh sakit karena begadang semalaman untuk mencari informasi mengenai kasus pembunuhan yang sebelumnya pernah mereka usut.

"Aku tak apa?"

"Yakin?" Tanya Renjun memastikan.

"Ya. Aku tadi hanya kepikiran mengenai unggahan foto seseorang di sosial media yang menandai lokasinya di Desa Sinri."

"Foto apa?" Jaemin tidak menjawab pertanyaan dari Renjun. Ia justru memberikan ponselnya yang di mana pada layar ponselnya itu sudah memperlihatkan cuplikan layar dari foto unggahan seseorang.

"Apa maksud dari foto ini?"

"Aku juga mau lihat fotonya." Ucap Jeno.

"Kau fokus saja menyetir." Balas Renjun.

𝗠.-'𝟬𝟬'𝟳 : 𝗧𝗵𝗲 𝗧𝗵𝗶𝗲𝗳 𝗖𝗼𝗱𝗲 𝗶𝗻 𝗠𝗶𝗿𝗿𝗼𝗿Where stories live. Discover now