Dia bukan pencuri biasa
_______________________________________________________
Dia datang dan pergi selayaknya hantu tanpa meninggalkan jejak sedikit pun.
Mengambil sesuatu yang bermakna tak terkilas oleh mereka yang tak memilikinya.
Start : 07 Okt...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jaemin dan Renjun kembali ke hotel dengan membawa berkas sempel darah dari rumah sakit yang sebelumnya telah mereka ambil.
Jeno dan Haechan yang melihat berkas tersebut lantas bergegas memeriksanya. Reaksi utama yang muncul di raut wajah mereka adalah sebuah raut wajah kebingunan. Lalu pertanyaan yang terlontar dari mulut mereka sama persis dengan pertanyaan yang sebelumnya Renjun tanyakan pada Jaemin.
"Sudah aku duga kalian juga pasti akan menanyakan hal yang sama seperti yang aku tanyakan pada Jaemin sebelumnya," ucap Renjun. Ia lalu menjelaskan pada Jeno dan Haechan mengenai informasi yang baru saja mereka dapatkan.
Jaemin lalu melanjutkan penjelasan mengenai kecurigaannya terhadap klinik kesehatan milik keluarga Kwon yang di mana pelaku pencurian itu ia yakini mengambil darah para korban saat mereka melakukan tes kesehatan di klinik tersebut.
"Aku ingin kalian pergi ke Panti Asuhan Rainbow untuk mencaritahu informasi mengenai klinik yang keluarga Kwon kelola," ucap Jaemin.
"Sejak kapan klinik itu beroperasi, kapan mereka mulai melakukan tes kesehatan untuk para warga sekitar, dan siapa saja dokter, perawat, atau pun sukarelawan yang bertugas di sana. Karena panti asuhan itu juga di kelola oleh keluarga Kwon. Jadi aku yakin kalian bisa mendapatkan informasi mengenai hal itu di sana." Tambahnya.
"Bukankah akan lebih bagus jika kami pergi ke klinik kesehatan itu langsung untuk mencari informasi?" tanya Jeno.
"Aku sempat mencari informasi mengenai klinik milik keluarga Kwon. Klinik tersebut membuka klinik terbuka untuk semua warga secara gratis hanya di hari tertentu saja."
"Dan jika kalian langsung pergi ke sana dan bertanya perihal kegiatan di klinik itu, aku yakin mereka pasti tidak akan berkata jujur. Jadi lebih baik kalian menemui salah satu dari anggota keluarga Kwon yang berada di panti asuhan."
"Siapa anggota dari keluarga Kwon itu?" tanya Haechan.
"Kwon Yuri. Dia adalah pendiri panti asuhan Rainbow," jawab Jaemin.
"Tapi kita tetap akan memeriksa klinik milik keluarga Kwon juga, 'kan?" tanya Haechan.
"Tentu saja."
"Apa dalam waktu dekat ini mereka akan membuka klinik terbuka?" tanya Jeno. Jaemin seketika memeriksa kalender yang ada di ponselnya.
"Jika perkiraan ku benar, maka mereka akan membuka klinik terbuka dua hari lagi karena di tanggal 6 nanti akan ada acara Jeongwol Daeboreum. Aku yakin mereka akan membuka klinik terbuka untuk memeriksa kesehatan warga sebelum acara perayaan."
"Pantas saja aku melihat beberapa warga sedang bergotong royong di beberapa tempat," gumam Renjun.
"Jadi kapan kami bisa pergi ke panti suhan itu?" tanya Jeno.
"Sekarang."
"Baiklah." Jeno dan Haecgan lalu bersiap untuk pergi. Namun, Jaemin tiba-tiba menghentikan mereka.
