Chapter 2 : Double G

798 110 14
                                    

Lembaran kertas berwarna hijau itu tertata rapi di sebuah tas persegi, yang jika dijumlahkan bisa mencapai jutaan dollar. Setelah memamerkan uang di dalamnya, tas itu ditutup kembali dan diserahkan pada Wilbert.

"Tidak lebih, tidak kurang," ucap Owen melirik tas itu sebelum menatap netra asisten Ansell tersebut. Merasa urusannya sudah selesai ia pun pamit, "Kalau begitu aku pergi dulu—"

"Tidak," potong Wilbert yang diikuti para anak buahnya menghalangi jalan pria berkulit eksotis itu. "Aku harus memastikan uangnya tidak kurang lebih dulu," ucapnya mengodekan tangan pada anak buah yang segera pergi, seolah-olah sudah paham apa yang dibutuhkan atasannya.

Para anak buah Wilbert pun kembali dengan mesin hitung uang dan mulai menghitung lembaran dollar dari tas tersebut. Namun, bertepatan saat itu pula salah seorang mendatangi mereka dan membisikkan sesuatu pada Wilbert. Perubahan ekspresi Wilbert yang dari tenang kini mengerutkan dahi mengundang tanda tanya pada Owen, sehingga ia yang awalnya tidak peduli menjadi penasaran.

"Untuk apa? Double G tidak ada di rumah." Wilbert heran setelah mendengar informasi dari pria itu. Ia menghela napas berat dan berucap, "Suruh mereka masuk."

Owen memerhatikan kedua instan tersebut ikut heran dan betapa terkejutnya ia saat melihat orang-orang kepercayaan La Muerte datang dalam keadaan penuh luka. Apa yang terjadi dengan kelompok tunangannya itu? Owen melirik asistennya nan kelihatan bingung  sepertinya.

Mereka pun langsung berlutut hormat dan berucap, "Tuan Wilbert, mulai detik ini kami bersumpah akan setia pada The Greatest dan Double G."

Melihat keanehan itu membuat semua orang bertanya-tanya apa yang telah terjadi pada mereka dan kelompok itu. Wilbert pun buka suara, "Apa yang menimpa La Muerte?"

"The Godfather telah tewas dan Nieva diangkat menjadi Godmother."

Owen membelalakkan mata. Apa katanya? Jadi bagaimana dengan keadaan tunangannya? Apakah Nieva menghabisinya? Owen berucap cepat dan panik, "Bagaimana dengan Lora?"

"Wanita jalang itu diangkat menjadi Blue Rose," ucap salah seorang dengan ekspresi benci. "Nieva dan Lora menjalin hubungan diam-diam dan menyerang The Godfather. Para pengkhianat La Muerte mendukung aksi mereka."

Owen semakin tertegun mendengar tunangannya adalah seorang biseksual. Ia melirik Wilbert yang nampaknya sama terkejutnya. Ia tidak percaya ini, tidak mungkin tunangannya seperti itu.

"Kita harus menyerang balik, Tuan. Kita harus menempatkan mereka di tempat yang seharusnya, para pengkhianat tidak tahu diri!"

"Diam!" bentak Wilbert muak mendengar ucapan pria tersebut. Ia sudah pusing dengan begitu banyaknya pekerjaannya ditambah lagi kasus pemberontakan yang tidak ada habisnya di The Greatest. "Ilyas, antar mereka ke kamar golongan II A."

Owen terlihat kecewa terhadap respons Wilbert pun buka suara, "Wilbert, kita harus menyerang wanita sakit itu! Dia pasti mempengaruhi Lora, kita harus menyelamatkan Lora," bisik Owen dengan nada memaksa. "Apa yang dikatakan—"

"Pergi dari sini, berengsek," usir Wilbert muak. Ia pun menghitung uang yang dibawa Owen dan memastikannya tidak kurang. Namun, begitu ingat bahwa Owen itu sembrono dan gegabah, Wilbert berbalik menatap kepergian Owen. "Jangan melakukan apa pun, sebelum ada perintah dari Double G," peringatnya tajam. Owen hanya terlihat memasang ekspresi kesal. "Aku tidak mendengar jawaban," desis Wilbert dengan nada mengancam.

"Tapi kau harus berjanji membantuku membujuk Double G untuk mendapatkan tunanganku kembali."

Wilbert mendekati Owen dan menarik kerahnya, lalu berdesis tajam, "Kau mengancamku, Owen?" Meskipun Owen adalah Godfather dari kelompok Golden Stone, Wilbert adalah asisten Double G, asisten ketua kelompok pusat, The Greatest. Tentu ia tidak terima diancam oleh Owen yang kastanya di bawahnya.

Queen in SuitWhere stories live. Discover now