Part 5

53.9K 3.9K 18
                                    

Selamat Membaca...
Sorry kalo ada typo....

-------------------------------
Menerima Kenyataan

Sebulan sudah berlalu semenjak kejadian yang menimpa Hana di club tersebut. Selama seminggu ini pula Hana selalu merasa aneh terhadap tubuhnya. Mengapa aneh? Karena Hana yang biasanya terlihat biasa saja ketika mencium aroma bawang, selama seminggu ini ketika dia memasak dan mencium aroma bawang dari masakannya maka dia akan merasakan perasaan mual. Selain itu, Hana juga menjadi gampang sekali merasakan lelah pada tubuhnya. Contohnya saja seperti saat ini, dimana Hana memilih untuk berbaring di atas tempat tidurnya sambil memejamkan kedua matanya. Hana yang sedang nyaman dengan posisinya itu pun sontak merasa terganggu ketika mendengar suara teriakan dari seseorang yang amat ia kenal.

"HANA .... YUHU ..."

"HANA, WHERE ARE YOU?"

"HANA ..."

Hana yang mendengar suara teriakan itu pun langsung berdecak dan bangkit dari atas tempat tidurnya untuk menghampiri sang sahabat.

"Gak usah teriak-teriak di rumah gue. Ini rumah bukan hutan kaya tempat tinggal lo" sahut Hana sambil menuruni tangga.

Dina pun sontak membalikkan badannya dan menatap Hana yang sedang menuruni tangga dengan tatapan cemberutnya. "Lama banget sih, Han."

"Gak usah masang muka kaya gitu, jijik gue liatnya" sinis Hana dan duduk di sebuah sofa. "Ngapain sih lo kesini? Ganggu gue istirahat aja" sambungnya.

"Gue bosen di apart, makanya gue berkunjung ke rumah lo" jawab Dina santai.

"Pulang aja deh lo. Kedatangan lo ke sini gak di terima" sahut Hana yang kini sudah menyandarkan tubuhnya ke sofa.

"Jahat banget lo sama gue. Btw, kenapa muka lo? kaya orang sakit aja" ucap Dina

"Badan gue rasanya gak enak banget Din dari seminggu kemaren" ungkap Hana

"Lah, tumben banget lo sakit kaya gini. Biasanya aktif banget" heran Dina.

"Gak tau juga gue, gue aja bingung. Mana kadang gue mual banget kalau nyium aroma bawang gak kaya biasanya" balas Hana

"Sensitif banget lo, kaya orang lagi hamil aja" sahut Dina

Hana yang mendengar perkataan Dina pun terdiam beberapa saat. Hamil?.

"Kenapa lo jadi diem? Jangan-jangan bener lagi lo hamil. Wah, dapat ponakan dong gue" canda Dina

Hana langsung menatap Dina dengan tatapan lurusnya. "Din, bulan ini gue telat"

"Telat ap--- Han, jangan bilang kalau lo beneran hamil?" tanya Dina dengan mata yang melotot

"M-mungkin iya atau mungkin enggak" jawab Hana tak yakin

"Kalau lo beneran hamil gimana, Han?" tanya Dina pelan

"Mau gimana lagi, gue pasti bakalan terima anak ini. Gimana pun keadaanya, dia tetap anak kandung gue. Meskipun dia hadir dengan cara yang seperti itu, gue gak akan menyalahkan dia" jawab Hana

"Kita harus tes sekarang juga, Han. Lebih baik kita periksa ke rumah sakit sekarang biar lebih meyakinkan" saran Dina yang di angguki cepat oleh Hana.

My Lovely Duda (END) || Pindah di KUBACAWhere stories live. Discover now