Part 19

39.8K 3.2K 28
                                    

Selamat Membaca...
Sorry kalo ada typo...

-------------------------------------
Kembali berdua

Sedari tadi Shila tidak ingin berjauhan dari Daddy nya. Pasalnya hari ini Akmal akan kembali lagi ke Jakarta. Shila yang mengetahui hal itu pun menjadi pendiam dan tak ingin melepaskan Akmal barang sedikit pun.

"Shila, ayo sama Mommy dulu. Itu Daddy mau pergi" ucap Hana

"Gak mau, Mommy. Shila mau ikut" tolaknya sambil mengeratkan pelukannya di tubuh Akmal.

Akmal pun menjadi sangat berat untuk meninggalkan Hana dan Shila berdua di kota ini. Meskipun dirinya hanya beberapa hari saja di Jakarta dan selepas itu akan kembali lagi kesini setelah pekerjaannya yang berada di sana selesai, tetap saja rasanya sangat berat untuk meninggalkan kedua perempuan itu.

Akmal sebenarnya sudah membicarakan ini terlebih dahulu dengan Hana, dan Akmal pada saat itu berencana untuk memboyong mereka berdua ke Jakarta. Tetapi, Hana langsung menolak tawarannya itu karena menurutnya tidak mungkin untuk secepat itu meninggalkan semua pekerjaannya disini, apalagi Shila masih terdaftar menjadi murid di salah satu sekolah elit di kota Malang ini yang membuat Hana langsung tegas menolak tawaran tersebut.

"Shila. Daddy mau ngomong sebentar sama Mommy, boleh?" tanya Akmal yang di angguki oleh Shila.

"Shila tunggu sebentar disini ya, sayang" ucap Akmal dan setelah itu langsung menarik tangan Hana ke dalam kamar perempuan itu.

"Kamu mau ngomongin apa?" tanya Hana ketika mereka berdua sudah berada di kamar.

"Apa kamu gak bisa pikirin lagi masalah kemaren? Hati mas rasanya berat banget untuk ninggalin kalian berdua disini" sahut Akmal.

"Mas, bukannya kita udah bicarain ini kemaren ya. Dan mas udah tau jawaban aku apa" tutur Hana.

"Kamu bisa suruh salah satu karyawan kamu untuk menjadi penanggung jawab di cafe itu, Hana. Dan untuk sekolah Shila, mas akan urus itu semua" ucap Akmal

"Mas, semua gak bisa semudah itu. Aku janji, selama mas berada di sana aku akan ngurus semuanya disini. Jadi, ketika mas datang kesini, semua urusan aku disini sudah selesai" sahut Hana berusaha meyakinkan.

"Oke, mas pegang janji kamu. Ketika mas kembali kesini, semua urusan kamu harus sudah selesai. Dan kalian ikut mas kembali pulang ke Jakarta" ucap Akmal tegas dan diangguki oleh Hana.

*****

Setelah kepergian Akmal yang diiringi dengan isak tangis dari Shila, kini gadis kecil itu sudah tertidur di pelukan Mommy nya karena terlalu lama menangis.

Hana membawa tubuh sang putri ke dalam kamar miliknya dan membaringkan tubuh tersebut secara perlahan.

"Kasian banget mukanya ampe merah gini" gumam Hana sambil mengelus wajah Shila dengan lembut. "Sabar ya sayang, sebentar lagi Shila bakalan sama-sama terus sama Daddy" lanjutnya.

Hana pun mencium kening Shila dengan perlahan dan kemudian meninggalkan sang anak seorang diri di kamar tersebut.

Hana langsung menyandarkan tubuhnya ke belakang sofa sambil menarik nafasnya pelan. "Sekarang banyak yang harus gue kerjain. Walaupun sebenarnya badan gue cape banget, tapi gue udah janji sama mas Akmal untuk cepat-cepat nyelesain urusan gue disini. Oke, semangat Hana!!"

Setelahnya Hana pun membuka laptop miliknya yang berada di atas meja dan kemudian perempuan satu anak itu mulai berkutat dengan benda segi empat tersebut.

Hampir dua jam lamanya Hana sibuk berkutat dengan laptopnya, akhirnya perempuan itu pun selesai dengan pekerjaannya. Hana merenggangkan semua otot-otot badannya yang terasa kaku karena terlalu lama duduk.

Tak lama terdengar suara tangisan yang diiringi dengan suara panggilan yang berasal dari kamarnya. Hana yang mendengar itu pun dengan cepat berlari menuju kamarnya.

Brak ....

"Sayang ..." panggil Hana yang melihat sang anak tengah duduk menangis di atas tempat tidur.

"Mommy hiks hiks ..." tangis Shila

Hana langsung membawa Shila kedalam pelukannya. "Kenapa sayang, hm?"

"D-daddy ninggalin Shila lagi hiks" jawabnya sesenggukan.

"Daddy gak ninggalin Shila kok. Nanti juga Daddy kesini lagi jemput Shila sama Mommy. Daddy lagi ngurus kerjaannya bentar sayang. Nanti kalau Daddy gak kerja, Mommy sama Shila makan apa? Terus yang beliin Shila mainan siapa?" ucap Hana

Shila yang mendengar ucapan sang Mommy pun langsung menghentikan tangisnya dan menatap wajah Hana dengan tatapan polosnya. "Tinggal makan di cafe Mommy aja. Terus nanti minta beliin mainan Mami Dina."

Hana pun seketika terdiam kaku. "Pinter banget sih, nak. Mommy kan jadi bingung mau ngomong apa lagi" batinnya.

"G-gimana kalau kita sekarang video call Daddy aja, mau?" tanya Hana kaku.

"MAU MOMMY" seru Shila dan tangisan tadi langsung berhenti seketika.

Hana pun menghubungi nomor Akmal dan tak lama panggilan tersebut tersambung.

"Halo. Tumben banget video call, biasanya telepon biasa aja. Kangen ya?"

"Gak usah kepedean jadi orang. Nih, anaknya kangen baru aja di tinggal bentar."

"Anaknya atau Mommy nya? Bilang aja gak usah malu-malu."

"Idih, pede banget masnya."

"Mommy, mau ngomong sama Daddy" interupsi Shila pada keduanya.

"Eh, iya sayang. Nih" sahut Hana sambil memberikan ponselnya kepada sang anak.

"DADDY ..."

"Halo, sayangnya Daddy. Kok matanya bengkak sih? Habis nangis ya?"

"Ih, Shila gak nangis Daddy"

"Masa? Kok Daddy gak percaya ya?

"Mommy ...." adu Shila dengan wajah yang ingin menangis kembali.

Hana langsung mengambil ponselnya dan menatap Akmal dengan wajah berangnya. "Udah tau anaknya habis nangis, malah di tanya lagi. Pokoknya aku gak mau tau, bujuk-bujuk Shila biar dia gak nangis lagi."

Hana pun kembali memberikan ponselnya kepada sang anak dan membiarkan kedua Ayah dan anak itu berbicara berdua.

-bersambung-

My Lovely Duda (END) || Pindah di KUBACAWhere stories live. Discover now