↳①④┊FORBIDDEN FOREST

4K 567 210
                                    

1ੈ‧₊˚ ┊ 𝙵𝙾𝚁𝙱𝙸𝙳𝙳𝙴𝙽 𝙵𝙾𝚁𝙴𝚂𝚃
─── · 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───
ⓐⓡⓡⓐⓘⓝⓘⓔⓡ

]🌾]: Hello again for the long update guys;)































HARI BERLALU DENGAN eloknya, semenjak kejadian itu. Beberapa orang mulai bergerak dengan sendirinya. Professor Quirrell dan Professor Snape saling mondar-mandir di area koridor lantai tiga.

Lain halnya Golden Trio yang tengah di sibukkan oleh rencana mereka selanjutnya, selain sibuk menerka-nerka. Mereka juga sedang mempersiapkan bahan ajar untuk ujian kenaikan kelas.

[Name] dan Sabumi tentunya tengah bersiap, apa yang di depan mereka jauh lebih menakutkan sekarang. Walau kedua anak itu tak perlu susah payah dalam belajar, tetapi demi menyaingi Hermione, Sabumi repot-repot menyeret [Name] ke dalam grub belajar.

"Hagrid sudah berada di Hogwarts lagi," ujar [Name] memulai percakapan mereka.

"Oh, ya? Kau mau tanya kapan? Nanti sehabis jam makan siang?" tanya Sabumi sambil membolak-balikan buku Sejarah Sihirnya.

"Entahlah, kurasa sudah tidak perlu. Professor Snape tiap malam 'kan berpatroli."

"Ayolahhh [Name] kau percaya hanya dengan itu? Professor Snape saja tidak cukup! Dia butuh kita, dia butuh kau dan aku," tunjuknya bergantian.

Tukk

Sebuah roti gandum di letakan di meja belajar kedua anak itu. Di tatapnya sang pemberi dengan tampang keheranan.

Dari belakang, Ronald Weasley berbisik kecil dengan sang pemilik luka petir. Mempertanyakan maksud nona kecil di depan mereka.

"Aku kedapatan bonus dari Professor McGonagall tadi, tidak habis. Jadi untukmu saja."

Alis Sabumi naik sebelah, lalu ia terkekeh. "Oh, ya? Kau tidak ada niat menyabotase diriku dengan roti gandum bukan?"

"T-tidak! Kau kan rivalku, jadi aku harus bertarung secara jujur dan adil tentu saja!" Semburat tipis muncul di pipi nona Granger.

Tawa Sabumi menggelegar, dia pikir Hermione mencoba untuk berdamai dengannya. Entahlah, Sabumi tidak ambil pusing. "Iyadeh, terimakasih."

Dilain sisi, [Name] dan Harry bersitatap. Canggung menggelitik Harry yang dengan polosnya melambaikan tangan kepada sang gadis lalu berujar, "H-hai?"

Tentunya tidak ada respon dari [Name]. Jelaslah bagi [Name] yang merasa keduanya itu tak punya relasi apa-apa. [Name] kembali menonton aksi temannya dan gadis Muggleborn itu yang tak kunjung usai.

Harry mengatupkan tangannya, lalu tersenyum canggung. Sedangkan Ronald menatap silih berganti ke arah dua temannya dengan bingung.

Bisa-bisanya kedua temannya asik bercengkrama dengan Slytherin.

Slytherin lho.

SLYTHERIN.

Tidak habis pikir Ronald Weasley di buatnya. Egonya, yang membenci asrama itu dengan segenap hatinya harus dia telan bulat-bulat.

"Sudah ya! Kami pergi dulu!" Belum sempat Sabumi berkata apa-apa. Hermione sudah menarik keduanya menjauh dari anak Slytherin.

Di tatapnya sebentar sebuah roti gandum itu. Kemudian Sabumi mengamit tangan [Name]. "Untukmu tuhhh, gratis." Sang Roti berpindah alih, Sabumi hanya nyengir tanpa dosa.

𝐑𝐄𝐕𝐄𝐀𝐋 || ∂. мαℓƒσуTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang