12

6.2K 729 111
                                    

"Bagaimana? apa kau suka dengan makanannya?" Lan Wangji bertanya saat melihat Wei Wuxian yang dengan antusias memakan hot pot super pedas dihadapannya.

"Mn, aku suka, ini sangat enak." Wei Wuxian menjawab dengan mulut penuhnya. Kali ini ia makan dengan tenang, tidak bar-bar seperti waktu itu. Sudahlah ia pasrah saja dengan perjodohan ini, menolak pun percuma, pasti kakaknya akan tetap memaksanya. Lebih baik berdamai dengan hatinya sendiri, dan mencoba untuk menerima Lan Wangji.

"Pelan-pelan, Wei Ying." Lan Wangji mengelap sudut bibir Wei Wuxian yang terdapat lelehan kuah, lalu kembali mencelupkan daging kedalam panci yang berisi kuah pedas, dan setelah matang ia menaruh daging tersebut ke mangkuk Wei Wuxian.

"Makanlah yang banyak." Ucapnya yang di angguki Wei Wuxian dengan semangat, sedangkan ia sendiri mencelupkan daging ke kuah yang tidak pedas untuk ia makan. Panci itu memiliki sekat yang memisahkan kuah rebusan yang pedas, dan yang sebelahnya lagi berisi kuah yang tidak pedas. Lan Wangji sendiri memilih yang tidak pedas karena ia tidak tahan dengan makanan yang menggunakan cabai, berbeda dengan Wei Wuxian yang menggemari makanan pedas.

Setelah selesai makan, kini mereka jalan-jalan ke taman hiburan. Banyak wahana permainan yang terdapat di taman hiburan itu, membuat Wei Wuxian tak henti-hentinya tersenyum saat mencoba beberapa wahana yang ada disana.

"Lan Zhan, ayo naik itu." Wei Wuxian menunjuk wahana komidi putar.

Lan Wangji mengerjapkan matanya beberapa kali saat melihat apa yang ditunjuk oleh Wei Wuxian.

"Sayang, yang lain saja ya." Pintanya. Ayolah, masa seorang pemimpin mafia berdarah dingin seperti dirinya menaiki kuda berputar seperti itu, mau ditaruh dimana wajah seorang Lan Wangji.

Kecuali diajak main kuda-kudaan diatas ranjang bersama Wei Ying-nya, kalau itu sih ia tidak akan menolak. Ekhem.. Lan Wangji tidak mesum kok, percayakan?

Song Lan yang sedari tadi mengekor di belakang guna mengawal mereka, mencoba sekuat tenaga menahan tawanya saat melihat apa yang ditunjuk oleh calon nyonya-nya itu.

"Ayolah, Lan Zhan." Wei Wuxian merengek.

"Wei Ying sendiri, hm."

"Tidak, aku ingin kau ikut." Wei Wuxian menampilkan puppy eyesnya.

"Astaga, dia terlalu menggemaskan, aku ingin segera memakannya." Batin Lan Wangji.

"Lan Zhan~" Panggilnya manja sambil menggoyang-goyangkan lengan Lan Wangji.

"Tapi-"

Cup~

Ucapan Lan Wangji terhenti saat Wei Wuxian dengan cepat mengecup pipinya, membuat Lan Wangji terbelalak kaget dengan ujung telinga yang memerah. Wei Ying-nya menciumnya. Ah, hati Lan Wangji terasa berbunga-bunga. Ia menatap Wei Wuxian yang sedang tersenyum manis padanya.

"Oke, ayo naik." Lan Wangji menggenggam tangan Wei Wuxian, lalu menariknya dengan lembut.

"Yeayy.." Wei Wuxian bersorak kegirangan.

"Astaga, tuan sangat mudah sekali disogok. Apa aku harus melakukan itu juga agar mendapatkan cuti kerja." Gumam Song Lan, lalu kembali mengikuti tuan dan calon nyonya-nya itu.

Wei Wuxian bersorak kegirangan diatas kuda-kudaan itu, sedangkan Lan Wangji dengan wajah tertekannya yang tetap datar terus memandang Wei Wuxian didepannya yang jarak kudanya tidak jauh dengan miliknya. Ia tersenyum kecil melihat orang yang ia cintai itu bersorak kegirangan.

"Lan Zhan, apa kau senang?" Wei Wuxian menoleh kebelakang bertanya pada Lan Wangji.

"Mn, senang." Jawabnya, meskipun dalam hati ia ingin segera turun dari wahana sialan ini. Untung saja ini siang hari, jadi tidak banyak pengunjung yang datang, jadi ia tidak malu kali lah.

THE MAFIA (WANGXIAN) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang