18

1.7K 153 10
                                    

"Macau.." Porchay akhirnya menemukan Macau di depan ruang UGD dengan pakaiannya yang dipenuhi oleh darah.

"Chay.." Macau memeluk Porchay dan menangis di pelukan sahabatnya itu.

"tenanglah.. apa yang terjadi sebenarnya?" Porchay membalas pelukan Macau dan mengusap punggung bidang itu untuk menenangkannya.

"Apa yang terjadi, Macau?" Chay melepaskan pelukannya dan menatap sahabatnya itu.

"Jane.."

"Apa yang terjadi pada istrimu?"

Saat itu dokter keluar dari ruang UGD dan Macau langsung menghampiri nya.

"Dokter, bagaimana keadaannya?"

"Pasien mengalami pendarahan yang cukup banyak sehingga bayinya tidak dapat diselamatkan. Kami akan segera melakukan operasi pada pasien untuk mengeluarkan bayinya"

"Ap.. apa?" bagai diterjang ribuan pisau, Macau merasakan sakit didadanya. Anak pertamanya meninggalkan nya.

"TIDAK.. TIDAK MUNGKIN.. BAYIKU.." Jane terdengar berteriak mengamuk dari dalam ruang UGD. Macau langsung masuk ke dalam dan melihat keadaannya.

Terlihat beberapa perawat berusaha menenangkan Jane disana.

"JANGAN AMBIL BAYIKU" Jane masih berteriak menangis sembari memeluk perutnya.

"Phi.. Mereka ingin mengambil bayi kita.. Tidak boleh.. tidak bolehh, ini bayi ku.. Hiks hiksss" Jane memeluk erat Macau yang juga memeluknya.

"Tidak boleh.." suara Jane semakin tak terdengar dan ia pun tidak sadarkan diri dipelukan suaminya.

"Jane.. Jane.. Dokter tolong.." Macau panik karena Jane yang tiba-tiba pingsan, ia pun memanggil Dokter dengan segera.

Tangan Chay bergetar, ia melihat dengan jelas bagaimana Macau dan Jane yang sangat terpukul setelah kehilangan bayi mereka.

Porchay menutup mulutnya untuk menahan tangisnya. Tangannya masih bergetar dengan air mata yang terus jatuh membasahi pipinya. Ia memeluk perutnya sendiri dan berjalan menjauh darisana.

"Nyonya.." Lop berteriak memanggil Chay yang sudah berlari menjauh.

Lop mencari di sekitar ruang UGD namun masih tidak menemukan Porchay.

Sementara itu, Porchay duduk di dalam bilik toilet rumah sakit. Ia menangis tertahan dengan tangan gemetarnya yang masih setia memegangi perutnya.

"baby.. nanti baby jangan tinggalkan Mommy dan Daddy ya.. Mommy mohon, baby harus kuat ya.. Hikss" Chay berbicara pada bayi dalam perutnya. Ia tidak bisa membayangkan jika dirinya berada di posisi Jane.

Chay mengambil ponselnya, ia ingin menelfon Kim, tapi ia urungkan niatnya itu. Chay takut kalau ia akan mengganggu Kim yang masih sibuk dengan pekerjaan nya.

Namun saat itu Kim menelfon nya dan Porchay pun langsung mengangkatnya.

"Chay? Kau dimana? Lop bilang dia tidak bisa menemukan mu" tanya Kim dari seberang sana.

"Phi.. Phi Kim.. Aku takut.. Hikss.." Chay kembali menangis saat mendengar suara Kim.

"Apa yang terjadi? Tunggu, aku akan kesana sekarang.." Kim terdengar khawatir dan langsung memutuskan sambungan telfonnya saat itu.

Kim mengambil kunci mobilnya dan pergi kerumah sakit dengan kecepatan penuh.

Chay berjalan perlahan keluar dari toilet dan menemukan Lop di depannya.

"Nyonya, ayo duduk dulu" Lop membantu Chay duduk di kursi dan langsung memberinya sebotol air minum.

"Terimakasih.."

Complicated [KimChay] END✔️ *Love Series 1*Where stories live. Discover now