Bella POV
"Hahahahha!!" layaknya dua orang idiot kami malah tertawa sekarang
"Mana mungkin ada vampire tahun 2034" ucap Alex sambil mengusap air matanya
"Hahaha" aku hanya terbahak dengan tingkah konyol Alex yang seakan memiliki taring
Sekarang giliranku yang memakai selimut dan bertingkah seakan menutup diriku dengan jubah
"Ah perutku sakit" ucap Alex berbaring di atas tempat tidur sambil memegangi perutnya
"Aku mengantuk" ucapku tidur diatas kasurnya
"Hei kembalilah kekamarmu!" teriaknya
"Please lex" ucapku memberikan puppy face membuat dia menganguk malas
***
"Kau berangkat bersamaku, besok baru mom akan kirimkan motor yang kau minta" ucap Alex membuatku tersedak
"Serius?!" ucapku senang tak karuan
"Akhirnya!!!" lanjutku sambil loncat-loncat layaknya anak cacat fisik
"tiga,dua,satu" ucap Alex lalu menoyor kepalaku
"Aw" pekikku
"Aku tinggal" ucapnya membuatku langsung lari mengikutinya ke mobil
"Langsung pulang atau ada club?" tanya Alex begitu kami sampai di parkiran
"Club" ucapku
"okay" ucap Alex berjalan kekelasnya
Dan aku kekelasku sendiri
"Morning" sapa Zayn
"Hai Zaynie,morning" ucapku padanya
"Kekelas apa hari ini?" tanyanya membuatku mengingat sebentar dan...
"Art" ucapku membuatnya menyungging senyum
"Oh ya?" tanyanya meledek seakan aku tak jago seni
"Kau bisa apa tuan arab?" ledekku membuatnya menatapku tajam
"Hei aku pandai melukis,grafiti, kau tidak lihat tatto-tattoku yang menawan ini" ucapnya membanggakan diri
"Tattos? itu terkenal 10 tahun yang lalu" ucapku tertawa
"Kau jahat" ucap Zayn bersedekap tangan
"Aku hanya bercanda,forgive me Zaynie" ucapku memegang pundak Zayn dan memberikan puppy face
"Okay! Tapi jawab aku, kau jago apa dibidang seni?" tanyanya
"I can play guitar, i can sing, i can dance" ucapku
"I hate dance. cool kids aren't dance" ucap Zayn membuatku memutar bola mataku
"Pagi" ucap Harry dari belakangku dan Zayn
"Pagi" ucapku dan Zayn berbarengan
"Wah kalian serasi dan kompak sekali ya" ucap Harry
"Wah akan ada perang dunia nih" goda Zayn sambil menaikan salah satu alisnya padaku dan harry
"Kau ini?!" ucapku sambil memekul perut Zayn dengan lenganku
"Sana susul dia" ucap Zayn sambil melihat punggung Harry yang lama kelamaan menghilang
"Nanti saja, aku yakin ia marah" ucapku menunduk malas membicarakan tentang ini
teng
teng
teng"Hei" sapa ku pada Harry yang membereskan lokernya yang tua itu
Ia menutup lokernya pelan dan berjalan memunggungiku, aku mengikutinya perlahan, pelan seperti kucing yang tidak bersuara
Tiba-tiba ia berhenti dan berbalik menatapku, menegokan kepalanya kearahku lalu menarik tanganku dan menabrakan punggungku ke pintu gudang belakang sekolah
"Sulit bagiku menjaga satu wanita" ucapnya mendekatkan wajahnya hingga hidungnya menyentuh pipiku
"Ma-maaf" ucapku mengalihkan pandanganku
"Do you love me Bella?" ucapnya dengan nada seraknya
"Ya" ucapku singkat ia menatapku dan mulai merangkul pinggangku
"Siapapun aku? Apapun kekuranganku? Berapapun usiaku? Darimana pun asalku? Jenis apapun aku?" ucap Harry panjang lebar, dan pertanyaan terakhirnya itu membuatku mulai binggung dan takut
"Ya, tapi apa maksud pertanyaanmu itu hazz?" tanyaku
Ia tersenyum bagai iblis dan menciumku perlahan, lalu berbisik
"You'll be mine honey" ucapnya
"Im yours hazz" ucapku berbalik
"Kau! aku ingin membuatmu meleleh kenapa kau yang malah membuatku meleleh?" tanya Harry aku menatapnya seperti orang bodoh
"Kau sudah mengatakan iya, aku memegang janjimu" ucapnya meninggalkanku
"Harry! Kau ingin meninggalkanku?" ia hanya melambaikan tangan saja sialan memang
Aku berlari dan memeluknya dari belakang
"Hey idiot, gendong aku" ucapku
Dengan cepat Harry mengendongku, dan tersenyum kearahku
"Maafkan aku princess" ucapnya membuatku terkekeh
****
Liam POV
Aku berjalan perlahan, tanpa menimbulkan suara sama sekali. Aku berhenti setelah lama mengikuti suara yang kudengar.
"Im yours hazz"
ahh..mereka sudah kembali tapi sepertinya harry belum memberitahu siapa kami.
Bagaimana denganku aku harus bagaimana?
"Kau iri? kalau begitu tidak datang padaku?" suara itu
"Sedang apa disini?" ucapku dingin, kata-kata ini keluar begitu saja. maafkan aku honey bukan itu maksudku
Author POV
Alex berjalan meninggalkan Liam perlahan, dengan menangis dalam diam terlalu sakit mendengar ucapan dingin dari mulut seorang Liam Payne yang biasanya selalu mengeluarkan kata-kata yang romantis
Langkah gadis ini berhenti saat merasakan sebuah tangan yang mendekapnya
"Aku merindukanmu, mengapa kau sibuk dengan urusanmu? Maafkan aku karena berkata kasar tadi. Maaf" ucap Liam berbisik ditelinganya, ia membenamkan wajahnya di ceruk leher pujaan hatinya itu. tak ada jawaban hening menyelimuti pasangan ini
Alex berbalik dan memeluk Liam erat, isakannya semakin keras aroma tubuh Liam membuat segala kerinduannya hilang sirnah begitu saja
"Maafkan aku, aku merindukanmu. aku kaget kau bisa berkata sedingin itu Tn.Liam" ucapnya, Liam tersenyum mendengar penuturannya yang terkesan kekanak-kanakan
Ketua OSIS pujaan semua pria yang berada disekolah mereka ini, hanya bersikap kekanakan dihadapan Kekasihnya yang dewasa dan memilih banyak diam
Liam melepaskan pelukan mereka membuat Alex kaget, takut adanya penolakan lagi dari Liam.
"Kau merindukanku?" ucap Liam menggoda kali ini diiringi dengan seringaian yang membuat wanita disekolah mereka ini menatap mereka hingga lupa kemana mereka akan pergi
"A-aku ya aku me-merindukanmu, sudahlah jangan begitu mereka memperhatikan kita" ucap Alex pelan. bagaimana pun juga Alex tetap akan menjaga citranya sebagai ketua OSIS yang dingin dan menawan
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampire. (h.s // One direction Fanfic) // (ON EDITING)
FanfictionVampire? Mitologi dan Sejarah Kuno yang terus berkembang dengan berbagai variasi. Jadi, Bagaimana kehidupan Vampire itu? Apakah mereka nyata? Bagaimana jika kau terperangah dan Jatuh kedalam pelukan mereka? Sosok seperti apakah mereka? Akan kujelask...