Chapter 33

679 60 0
                                    

Bella POV

Seperti de javu, ada api disekitar mereka, tapi api itu tidak membuat harry dan kawan-kawan didalamnya merasa kepanasan, Cristin perempuan itu teriak kepanasan matanya tajam melihat kearahku, dia mengeluarkan suara yang perih didengar. Ia terbang kearahku tapi terhalang karena akan pohon dibelakangku memukulnya hingga jatuh dari tebing

Mata Celine menatap kearah Louis yang berada di dekat Zion, Louis memekik kesakitan. Zion mengangkat kepalanya dan menendangnya sampai menabrak pohon.
Lalu muncul seorang perempuan,membawa pistol, menembaknya kearah pasukan paling depan di barisan James, vampire itu mati dan berubah menjadi abu. Aku yakin sudah disiram oleh air suci
Sekarang lingkaran itu sudah hilang Liam keluar dan menghajar Demon dengan sekuat tenaga, Hari melawan Reo, badannya penuh dengan luka, tapi wajahnya yang menyeramkan seakan memberitahuku bahwa luka itu bukan apa-apa untuknya
Celine berjalan kearahku, dengan sisa tenaga yang kupunya aku mencoba untuk lari, lari sejauh mungkin, tapi sekarang aku hanya seekor siput dan mereka gergasi, tidak bisa menjauh sedikit pun

"KAU! AKAN RASAKAN AKIBATNYA!" Celine mengangkat tangannya tinggi-tinggi siap memberikan bogem mentah pada pipiku tapi terhalang
"Jangan lukai adikku beraninya kau" ucap Alex datar, dia berkelahi dengan Celine, Alex tidak terluka sama sekali, tapi sayang Celine berhasil masuk melewati perisainya dan memberikan rasa sakit yang sama pada Alex, rasa sakit seperti yang pernah kurasakan. Tapi tak berlangsung lama karena Liam sudah mencolok mata Celine, lalu menaruh kakinya dipundak Celine menaruh bebannya dipundak Celine dan menarik kepalanya dari tempatnya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Liam
"Hanya sakit sedikit saja" jawab Alex
"Cepat singkirkan Bella menjauh dari sini" Alex hanya mengangguk lalu membawaku sedikit menjauh
"Maaf bel, maafkan aku hanya bisa sampai sejauh ini, kumohon belll....uhmm bertahanlah" ucap Alex, badannya bergetar, matanya tidak menagis, hanya berkaca-kaca. Mulutku tak mampu berbicara hanya mampu mengangguk dan kembali menatap Harry dikejauhan
Harry mulai melempar bola-bola api kearah mereka, dan mengambil kesempatan itu untuk mematahnya kepala vampire-vampire suruhan james
Zayn semakin cepat, dan menghindar berbagai serangan, tapi tak jarang juga serangan yang mengenainya, Niall membekukan beberapa pengawal dan mematahkan lehernya

Harry POV

Seperti tidak habis-habis, mereka selalu berdatangan untungnya ada beberapa manusia yang membantu kami, manusia bawaan Ele Alex melindungi mereka, hanya saja semakin lama perlindungan itu semakin lemah, Aku semakin menggila, semua elemen aku gunakan untuk membunuh mereka, setelah dirasa ada kesempatan, aku melesat kearah James, dia menatapku dengan angkuh,

"Anak kurang ajar, seharusnya kau sadar dimana tempatmu berpijak, semua ini telah aku atur, manipulasi pikiran, perubahan bau, jadi walau aku mati, salah satu darah murni itu juga akan mati." aku menikamnya tepat dijantungnya yang sudah mati itu lalu memutuskan lehernya mengoyak tubunhnya dengan cakrku yang sudah lama pensiun
Dari kejauhan aku melihat Reo yang menatapku licik dan Menikam tubuhnya dadanya, hatinya. Aku melihat kearah Bella juga pekikan yang keluar dari mulut Alex.

"Bella!!!" teriakku seperti orang kesetanan, bahkan beberapa vampire budak bawaan james terlihat ketakutan menatap kearahku
"Harry Racun mereka mulai bekerja, dia hampir mati Hazz lakukan sesuatu!!" teriak alex mengoyangkan tubuhku memukul dadaku
"Apa yang harus kulakukan?" kakiku lemas tidak pernah setakut dan selemah ini dalam hidupku
"Gigit dia hazz" ucap Liam dengan lumuran darah dan lendir dari vampire-vampire tadi
"Masa depannya akan menjadi vampire, biar kita selesaikan hazz" ucap Liam, aku mengangguk dan menciumnya
"Maafkan aku, aku mencintaimu, jangan tinggalkan aku" ucapku sebelum menancapkan taringku ke kedua pergelangan tangannya,pahannya, betisnya, lehernya, punggungnya, dadanya, perutnya, dan leher belakangnya.

"A-apa ini akan berhasil, dia akan hidupkan Liam?" tanya Alex tak ada jawaban hening
Aku marah sangat marah, aku kembali ketempat kami berperang dan memutuskan kepala Reo menginjak setiap abu dari para Vampire sialan itu, tak ada yang terlewatkan, tak tersisa kecuali demon.

"Biarkan mereka mati Hazz" ucapnya tertawa dan aku mengoyak tubuhnya lalu melempar isi perutnya kejurang dan tubuhnya kulempar asal
Aku berlutut, sudah selesai.

"Kau membuktikan pada kami bahwa kau budak darah murni yang sejati harry" ucap Vaicifer dari belakangku
"kau berjanji akan membawa bantuan untuk menyelamatkan darah murni itu tapi mana?!" ucapku marah
"Sudah kami berikan harry" mereka menunjuk kearah Elle dan kawanannya
"beberapa hari lalu ia meminta dirinya untuk mengabdi pada keluarga kalian, jadi inilah bala bantuanmu"
"Tapi..."
"manipulasi bau harry" ucap yang lainnya
"Tapi mereka akan bekerja padaku"
"tapi aku ingin bekerja untuk louis" bantah Elle
"baiklah itu hadiah karena ketangkasanmu" ucap Mereka mencium tangan Elle
"Dia mateku julian" kesal louis menatap kearah Julian
"uhemm baiklah"
"Tapi kau melarang peraturan karena menodai darah murni" ucap yang lain
"itu kebaikan agar ia tak mati"
"kalau? Bagaimana kalau kau malah kehilangan dia karena merusak darahnya yang murni itu?"
"Berarti kau lupa, kau lupa bahwa aku juga darah murni"

Aku melangkah meninggalkan mereka, mengendong Bella didekapanku dan mencium keningnya
"Bangunlah" ucapku membelai rambutnya dan menaruhnya dikasur kami.

~~==~~

Author POV

Beberapa hari ini terasa berat, berat karena bagi harry bernafas saja sulit, bahkan tak pernah terpikir kehilangan mate akan menjadi seperti ini.

Beberapa dari mereka lukanya sudah pulih, sudah dapat beraktifitas seperti semula. Niatnya menghibur tapi takut yang terjadi malah sebaliknya, bahkan Zayn bingung karena pikiran Harry kosong

Matanya menatap kearah bella, bahkan bentuk tubuhnya lebih buruk dari seorang bella swan saat mengandung.
Kurus,pucat,penuh luka, bahkan dagingnya dapat terlihat saat ini, benar-benar mengerikan, lukanya mengering sungguh mengerikan

"Aku harus tunggu berapa lama? Melihatmu begini sungguh membuatku sedih bell"

Hari-hari yang kulalui semakin berat, Tapi hari-hari yang lain semakin baik, Zayn kembali pada perrie, dan kebenarannya sangat menakjubkan perrie bukan seorang pemburu vampire tapi ayahnya yang memburu vampire perrie kabur dan ayah perrie mati ditangan orang yang sama James, bahkan aku benci padanya ia membunuh james, sial juga karena Niall bertemu Alice, beberapa hari lalu alice datang dan bergabung bersama kami dan minggu kemarin ia meminta untuk dijadikan Vampire, lalu dengan persetujuan vaicifer dan Niall, ia menjadi vampire, dan mengaku memiliki kekuatan mencari partner dan kelemahan, ia bilang kami memiliki mate yang benar, tapi jika mateku benar kenapa bella meninggalkanku?

***
TBC

My Vampire. (h.s // One direction Fanfic) // (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang