Chapter 22

936 82 1
                                    

Bella POV

"Liam? Harry?" ucap Alex. aku memutar mataku lalu berbalik

"Bell" ucap Harry

"Ayolah bel, apa membalik badanmu adalah kegiatan yang sulit?" ucap Alex, dengan amat sangat terpaksa aku membalik badanku

"Ya?"

"Wanna go out with me?" tanyanya

"Wait" ucapku lalu menganti pakaian. bisa aku dengar Liam dan Alex gembira karena rencana mereka bertiga berhasil 'hey aku juga senang ia ajakku pergi keluar,cih' batinku

"Sudah" ucapku turun dengan kaus merah, jeans hitam,vans hitam dan tas selempang hitam

"Baik, kami pergi dulu Lex,li" ucap Harry yang asik mengobrol dengan Liam dan Alex

"Good Luck Harr" ucap Liam

"Ehmm..Liam?" ucapku membuat Liam menegok kearahku

"Me?"

"Jangan lupa traktirannya" ucapku dengan santai lalu berjalan keluar

"Tunggu aku" ucap Harry menarik tanganku

"Untuk apa aku menunggumu, toh nantinya kita akan bertemu di mobil" ucapku pada Harry

Setelah sampai dimobil diantara kami tidak ada yang memulai percakapan kami hanya diam dan fokus pada pandangan kami masing-masing

Hingga aku merasa ada sebuah tangan yang mengengamku. Aku memberikan pandangan seakan bertanya 'Apa yang kau lakukan?'

"Aku menyayangimu, wajar jika aku melakukan ini kan?" ucapnya seakan dapat membaca pikiranku

Aku melepas gengamannya

"Itu membuatku risih" ucapku padanya dengan dingin

"Astaga Bell kau masih marah padaku?" tanyanya, aku hanya diam dan fokus kembali pada jalan

"Maafkan aku jika aku mengabaikanmu, dan maaf juga jika kau terganggu pada sikapku yang protektif seakan kau itu pacarku" ucapnya

"Aku maafkan yang kau mengabaikanku, tapi yang satunya itu salah aku tak marah kau bersikap protektif padaku" ucapku lalu menatap Harry

"Lalu kenapa kau marah padaku? kau sedang menguji apa aku benar-benar sayang padamu?" tanya Harry lagi dengan datar

Ia memarkirkan mobilnya disebuah taman, menghadap sebuah jalan yang sepi sore ini.

"Ayo kita keluar dulu" ucapnya.

aku melangkah keluar diikuti dengan Harry

"Disini dingin" ucapnya padaku sambil meletakan jasnya ke bahuku. "Terimakasih" dan sekarang ia hanya mengenakan sweater putih yang waktu itu kami beli bersama

"Lanjutkan" ucapnya ketika kami sudah duduk dibangku taman

"Baiklah" aku megambil nafas sebentar dan melanjutkan kalimatku "Buat apa aku mengujimu? Aku sudah tau kau sayang padaku. Aku hanya butuh kepastian, sikapmu yang kemarin membuat aku merasa kau hanya memainkanku dan memandangku sebagai wanita murahan karena bisa dekat dengan siapa saja termasuk Zayn" jelasku panjang lebar

"Pembuktian?" tanyanya yang hanya aku balas tatapan

"Aku sangat mencintaimu, jauh lebih dulu lebih lama dari yang kau tahu. Aku berbuat seperti itu agar kau tak memandang pria lain, walaupun pria itu Zayn. Hanya itu maksudku tak lebih" jelasnya aku menatapnya dan mencerna semua kalimatnya

Ia menatapku lalu mendekapku dalam pelukannya dan menaruh dagunya di kepalaku, aku memeluk pinggangnya dan mencium aroma tubuhnya wangi sekali

Aku bisa merasakan debaran jantungku yang berdegup kencang tapi aku sama sekali tidak merasakan debaran Harry karena ku (?) aneh

My Vampire. (h.s // One direction Fanfic) // (ON EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang