Part 5

1.5K 154 164
                                    

FOLLOW ATA : Aksaraanagata

Malam hari pun tiba, Hania bersama kedua orang tuanya, Tina dan Reno sudah siap dengan pakaian yang tampak rapi dan kasual. Seperti yang di bilang Hania tadi pagi, bahwa malam ini ia dan keluarganya akan menghadiri pesta ulang tahun rekan Ayah Reno.

Dan itu adalah alasan yang jelas, kenapa Hania memaksa Celine untuk ikut bersamanya, karena dia tidak mau merasa suntuk saat menghadiri acara tersebut.

"Inget, nanti bersikap yang sopan, Nia!" peringat Tina.

"Dan tetap cantik," sambung Reno.

"Tetap anggunly," sambung Tina sambil memandang suaminya.

"Jangan sampai make up kamu luntur," Reno memandang putrinya.

"Karena kita,-" ucapan Tina terhenti, lalu dia menunggu aba-aba dari suaminya.

"Butuh menantu secepatnya!" ucap keduanya secara serentak, keduanya pun tertawa.

Hania menatap keduanya dengan tatapan jengah. "Arrhhg udah... Ibu sama Ayah jangan ngaco, aku masih kecil!"

"Pengen punya cucu secepatnya," keluh Tina, Hania hanya menanggapi nya dengan tatapan sinis.

"Bikin sendiri aja," sahut Hania.

"Yakin kamu mau punya adik? Bukannya udah enak jadi anak tunggal kaya raya?" goda Papa Reno.

"Gak jadi. Nanti aku bikinin lima belas. Satu laki-laki, satu perempuan, kembar dua, kembar tiga, kembar empat, yang satu lagi tunggal!" balas Hania lalu dia berdiri setelah memakai sendal hak nya.

"Dua lagi?" tanya Tina menatap putrinya.

Hania menoleh menatap ibunya. "Kembar Siam!"

•••

Sekitar pukul delapan malam mereka sampai di acara. Acara tersebut di adakan di sebuah hotel bintang lima dan di hadiri oleh banyak orang penting. Hania berfikir, apa di antara mereka ada anak tunggal kaya raya, duda juga tidak masalah baginya, asalkan duda kaya.

"Nia, kamu disini dulu, ibu sama ayah mau nyamperin yang lainnya!" ucap Tina.

Hania cemberut. " Ngapain di ajak kalo Ujung-ujungnya di tinggalin."

"Udah jangan gitu jelek. Sebentar lagi Celine datang kan?" Hania mengangguk, karena tadi dia memberitahu orang tuanya bahwa Celine juga dia ajak untuk jadi temannya.

"Nanti langsung ajak Celine aja buat makan, tuh makanan banyak," tunjuk Tina.

"Udah ah ibu mau ketemu sama orang penting dulu," pamit Tina.

"Bu," panggil Hania.

Tina menoleh. "Apa lagi?"

"Kalo ada cogan boleh kenalan, gak?" tanya Hania dengan senyum jahil.

Tina mengangguk. "Boleh, kalo perlu sebanyak-banyaknya!

Setelah kepergian Ibunya, Hania memutuskan duduk sambil meminum minuman yang sudah di sajikan. Dia melihat sekeliling, banyak orang yang terlihat elegan sedang menikmati acara tersebut.

Hello, Sir!Where stories live. Discover now